Iblis Golongan Malaikat yang Membangkang, Apa Jin yang Durhaka?
loading...
A
A
A
Di kalangan ulama, ada dua pendapat dalam mengidentifikasikan siapa sejatinya iblis itu. Pendapat pertama, iblis adalah golongan malaikat yang membangkang. Sedangkan pendapat kedua, iblis adalah sejenis jin yang durhaka.
Pendapat pertama: iblis adalah malaikat yang membangkang antara lain disampaikan Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, dan Said bin Musayib. Mereka mengatakan, “Iblis itu adalah pemimpin para malaikat yang ada di langit dunia (langit yang paling bawah dari tujuh lapisan langit).”
Ibnu Abbas menambahkan, “Iblis itu bernama Azazil.” Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas menyatakan bahwa iblis itu bernama Al-Harits. Sedangkan An-Nuqasy mengatakan, “Iblis memiliki nama alias, yaitu Abu Kurdus.”
Pada suatu riwayat Ibnu Abbas mengatakan, “Iblis termasuk kelompok malaikat yang disebut al-hin, dan ditugaskan untuk menjaga surga.
Iblis kala itu adalah salah satu makhluk yang paling dihormati, paling rajin beribadah, dan paling banyak ilmunya. Ia berparas rupawan dan memiliki empat sayap, namun akhirnya ia menjadi buruk rupa setelah Allah mengusirnya dari surga.”
Pada surat Al-Baqarah ayat 34, Allah SWT berfirman:
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir”. ( QS Al–Baqarah : 34 ),
Secara dhahir an–nash, dapat kita pahami sepintas bahwa Iblis termasuk golongan malaikat. Sebab pada surat di atas, Allah SWT mencantumkan adat al-istisna’ illa (kata pengecualian) sebelum kata Iblis disebutkan. Sehingga dapat dipahami bahwa iblis termasuk dalam golongan malaikat yang disebutkan sebelumnya.
Artinya, sebelum itu Iblis pernah diakui bahwa dia termasuk dari golongan malaikat, hingga pada akhirnya dia dikecualikan.
Ibnu Abbas mengatakan, “Andai Iblis bukan bagian dari malaikat, tentunya dia tidak akan diperintahkan sujud kepada Nabi Adam bersama para malaikat lainnya.”
Bersamaan dengan alasan lain yang dikemukakan oleh mayoritas ulama dalam menafsiri firman Allah SWT berikut:
“Dan mereka adakan (hubungan) nasab antara Allah dan antara jin. Dan sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka) ( Q.S. As–Saffat [37]: 158 ).
Maka sesuai ayat ini yang dimaksud dengan jinnah adalah malaikat. Sehingga jelas antara Iblis dan malaikat keduanya sejenis.
Iblis Golongan Jin
Sementara pendapat kedua menyatakan bahwa Iblis bukanlah jenis dari malaikat, melainkan dia sejenis dengan jin yang durhaka pada Allah SWT.
Pendapat ini dikemukakan oleh Hasan Al-Bashri yang sekaligus mendapat dukungan dari al-Zamakhsyari, Abu al-Baqa’, al-Fakhrurrazi, dan as-Syanqiti dengan berlandaskan pada QS al-Kahfi ayat 50 :
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.”
Jika iblis termasuk golongan malaikat, dia tidak akan mungkin bermaksiat kepada Allah ketika diperintahkan untuk sujud kepada Adam. Karena Allah berfirman tentang sifat malaikat. “Mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkannya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” ( QS At-Tahrim: 6 )
Allah mengabarkan bahwa iblis memiliki generasi dan keturunan. Firman Allah: “Patutkan kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu?” (QS Al-Kahfi: 50)
Iblis dan keturunannya berkembang biak sebagaimana Bani Adam. Al Hasan berkata, “Mereka makan dan minum, sedangkan malaikat tidak berkembang biak, tidak makan dan tidak minum. Hal ini membuktikan bahwa iblis merupakan golongan jin bukan golongan malaikat.”
Allah memberitahukan bahwa Dia menciptakan iblis dari api, dan Allah tidak pernah memberitahukan bahwa Dia juga menciptakan malaikat dari api.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari sepotong api, dan Adam diciptakan dari materi yang telah diberitahukan padamu (tanah).”
Dalam Al-Quran telah dijelaskan melalui lisan iblis, bahwa hal yang mendorongnya enggan sujud kepada Adam adalah karena dia diciptakan dari api, sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Allah berfirman:
“Apakah yang menghalangi iblis untuk bersujud adalah prasangka buruknya bahwa api itu lebih baik dari pada tanah. Baginya, makhluk yang diciptakan dari api lebih mulia dari makhluk yang diciptakan dari tanah.” ( QS Al-A’raf : 12 )
Firman Allah SWT:
“Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat, ‘Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?’”( QS Saba: 40 )
Ayat ini menjelaskan perbedaan antara jin dan malaikat dan jin berada dalam alam yang berbeda dengan alam malaikat. Jika alam mereka berbeda dengan malaikat maka iblis bukanlah malaikat. Wallahualam
Pendapat pertama: iblis adalah malaikat yang membangkang antara lain disampaikan Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, dan Said bin Musayib. Mereka mengatakan, “Iblis itu adalah pemimpin para malaikat yang ada di langit dunia (langit yang paling bawah dari tujuh lapisan langit).”
Ibnu Abbas menambahkan, “Iblis itu bernama Azazil.” Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas menyatakan bahwa iblis itu bernama Al-Harits. Sedangkan An-Nuqasy mengatakan, “Iblis memiliki nama alias, yaitu Abu Kurdus.”
Pada suatu riwayat Ibnu Abbas mengatakan, “Iblis termasuk kelompok malaikat yang disebut al-hin, dan ditugaskan untuk menjaga surga.
Iblis kala itu adalah salah satu makhluk yang paling dihormati, paling rajin beribadah, dan paling banyak ilmunya. Ia berparas rupawan dan memiliki empat sayap, namun akhirnya ia menjadi buruk rupa setelah Allah mengusirnya dari surga.”
Pada surat Al-Baqarah ayat 34, Allah SWT berfirman:
وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir”. ( QS Al–Baqarah : 34 ),
Secara dhahir an–nash, dapat kita pahami sepintas bahwa Iblis termasuk golongan malaikat. Sebab pada surat di atas, Allah SWT mencantumkan adat al-istisna’ illa (kata pengecualian) sebelum kata Iblis disebutkan. Sehingga dapat dipahami bahwa iblis termasuk dalam golongan malaikat yang disebutkan sebelumnya.
Artinya, sebelum itu Iblis pernah diakui bahwa dia termasuk dari golongan malaikat, hingga pada akhirnya dia dikecualikan.
Ibnu Abbas mengatakan, “Andai Iblis bukan bagian dari malaikat, tentunya dia tidak akan diperintahkan sujud kepada Nabi Adam bersama para malaikat lainnya.”
Bersamaan dengan alasan lain yang dikemukakan oleh mayoritas ulama dalam menafsiri firman Allah SWT berikut:
وَجَعَلُوا۟ بَيْنَهُۥ وَبَيْنَ ٱلْجِنَّةِ نَسَبًا ۚ وَلَقَدْ عَلِمَتِ ٱلْجِنَّةُ إِنَّهُمْ لَمُحْضَرُونَ
“Dan mereka adakan (hubungan) nasab antara Allah dan antara jin. Dan sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka) ( Q.S. As–Saffat [37]: 158 ).
Maka sesuai ayat ini yang dimaksud dengan jinnah adalah malaikat. Sehingga jelas antara Iblis dan malaikat keduanya sejenis.
Iblis Golongan Jin
Sementara pendapat kedua menyatakan bahwa Iblis bukanlah jenis dari malaikat, melainkan dia sejenis dengan jin yang durhaka pada Allah SWT.
Pendapat ini dikemukakan oleh Hasan Al-Bashri yang sekaligus mendapat dukungan dari al-Zamakhsyari, Abu al-Baqa’, al-Fakhrurrazi, dan as-Syanqiti dengan berlandaskan pada QS al-Kahfi ayat 50 :
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ ٱلْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِۦٓ ۗ أَفَتَتَّخِذُونَهُۥ وَذُرِّيَّتَهُۥٓ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِى وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّۢ ۚ بِئْسَ لِلظَّٰلِمِينَ بَدَلًا
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.”
Jika iblis termasuk golongan malaikat, dia tidak akan mungkin bermaksiat kepada Allah ketika diperintahkan untuk sujud kepada Adam. Karena Allah berfirman tentang sifat malaikat. “Mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkannya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” ( QS At-Tahrim: 6 )
Allah mengabarkan bahwa iblis memiliki generasi dan keturunan. Firman Allah: “Patutkan kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu?” (QS Al-Kahfi: 50)
Iblis dan keturunannya berkembang biak sebagaimana Bani Adam. Al Hasan berkata, “Mereka makan dan minum, sedangkan malaikat tidak berkembang biak, tidak makan dan tidak minum. Hal ini membuktikan bahwa iblis merupakan golongan jin bukan golongan malaikat.”
Allah memberitahukan bahwa Dia menciptakan iblis dari api, dan Allah tidak pernah memberitahukan bahwa Dia juga menciptakan malaikat dari api.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari sepotong api, dan Adam diciptakan dari materi yang telah diberitahukan padamu (tanah).”
Dalam Al-Quran telah dijelaskan melalui lisan iblis, bahwa hal yang mendorongnya enggan sujud kepada Adam adalah karena dia diciptakan dari api, sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Allah berfirman:
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍ
“Apakah yang menghalangi iblis untuk bersujud adalah prasangka buruknya bahwa api itu lebih baik dari pada tanah. Baginya, makhluk yang diciptakan dari api lebih mulia dari makhluk yang diciptakan dari tanah.” ( QS Al-A’raf : 12 )
Firman Allah SWT:
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ يَقُولُ لِلْمَلَائِكَةِ أَهَٰؤُلَاءِ إِيَّاكُمْ كَانُوا يَعْبُدُونَ
“Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat, ‘Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?’”( QS Saba: 40 )
Ayat ini menjelaskan perbedaan antara jin dan malaikat dan jin berada dalam alam yang berbeda dengan alam malaikat. Jika alam mereka berbeda dengan malaikat maka iblis bukanlah malaikat. Wallahualam
(mhy)