Gambaran Seram 19 Malaikat Zabaniyah yang Bertugas Menyiksa Penghuni Neraka
loading...
A
A
A
Zabaniyah berjumlah 19 malaikat. Mereka dipimpin Malaikat Malik dan bertugas menyisa di Neraka. Gabaran fisik malaikat Zabaniyah sungguh mengerikan.
Dafiq Rohman dalam bukunya berjudul Janibal Ma'rifat menyebutkan penglihatan para malaikat itu bagaikan kilat yang menyambar. Gigi mereka sepuh tanduk sapi. Sedangkan bibir-bibir mereka menjulur sampai ke telapak kaki. "Kobaran api keluar dari mulut-mulut mereka, dan jarak antara kedua bahunya adalah sekitar perjalanan satu tahun," ujar Dafiq Rohman.
Allah tidak menjadikan dalam hati mereka rasa belas kasihan dan lemah lembut sebesar semut kecilpun. Salah seorang dari mereka ada yang menyelam dalam lautan api neraka selama 70 tahun tetapi api neraka itu tidak membahayakan atas dirinya, karena sesungguhnya cahaya itu dapat mengalahkan api neraka.
Rasulullah bersabda: Siapa yang ingin supaya Allah selamatkan dia dari penanganan Malaikat Zabaniyah yang berjumlah 19 orang (malaikat penjaga neraka), maka hendaklah membaca Bismillahirrahmanirrahim, niscaya Allah buatkan untuknya, dari setiap satu huruf itu sebuah surga.
Surat Al-Alaq Ayat 17-18
Allah SWT menyebut nama malaikat Zabaniyah, dalam al-Quran, tepatnya di surat al-Alaq. Allah berfirman yang artinya: ”Biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya), kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah." ( QS Al-Alaq: 17-18 )
Dafiq Rohman menyebutkan Zabaniyah adalah nama malaikat-malaikat yang bertugas menyiksa orang-orang di neraka. Ia digambarkan dengan sosok yang sangat garang dan sadis, tidak mengenal ampun terhadap orang yang telah masuk ke dalam perut neraka.
Zabaniah berjumlah 19 malaikat sebagaimana jumlah huruf basmalah dan Zabaniyah dipimpin oleh Malaikat Malik.
Sebagian ulama mengatakan, kata Zabaniyah berasal dari kata Zaban, yang artinya mendorong atau menolak. Ada jual beli muzabanah, menukar kurma basah yang masih ada di pohon dengan kurma kering yang ada di tangan. Ini jual beli yang terlarang, karena rentan menimbulkan sikap saling mendorong dan perselisihan.
Para ulama berselisih dengan mengatakan istilah Zabaniah dalam surah al-Alaq ayat 18 memang sebagian besar ditafsirkan sebagai nama diri dari malaikat yang diancamkan Allah bagi mereka yang menghalangi seseorang melakukan sholat, akan tetapi A. Hassan dalam Tafsir al-Furgon menerjemahkan istilah Zabaniah pada ayat tersebut sebagai Tentara Tuhan yang gagah.
Menurut Abu Laits as-Samarqandi, malaikat Zabaniyah dinamakan demikian, karena mereka mengerjakan tugas dengan kaki mereka, sebagaimana mereka mengerjakannya dengan tangan mereka. (Tafsir al-Qurthubi, 20/126).
Malaikat Azab
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, Malaikat Zabaniyah adalah malaikat azab. (biarlah mereka memanggil golongannya, kami akan memanggil Zabaniyah), sehingga dia tahu, siapa yang akan menang. Kelompok kami atau kelompoknya.
Selanjutnya, Ibnu Katsir menyebutkan riwayat dari Ibnu Abbas, yang menceritakan sebab turunnya ayat di atas, bahwa Rasulullah SAW pernah sholat di dekat maqam Ibrahim. Tiba-tiba datang Abu Jahal, dan mengatakan, “Hai Muhammad, bukankah saya telah melarangmu untuk melakukan praktik semacam ini?” lalu Abu Jahal mengancam beliau.
Nabi SAW membalas ancamannya, hingga membuat Abu Jahal marah, dan membentak Nabi. Dia mengatakan, “Hai Muhammad, kamu mau mengancan saya dengan apa? Demi Tuhan, saya orang yang paling banyak pendukungnya di wilayah ini.”
Ibnu Abbas mengatakan setelah menceritakan kisah di atas, “Demi Allah, andai Abu Jahal berani memanggil semua pendukungnya, malaikat Zabaniyah utusan Allah akan langsung menghabisinya.” (HR Turmudzi 3349 dan dishahihkan al-Albani)
Berdasarkan riwayat ini, kita bisa memahami bahwa Malaikat Zabaniyah adalah malaikat yang bertugas mengazab para hamba yang durhaka. Termasuk azab ketika mereka masih di dunia.
Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas bercerita dengan konteks yang berbeda. Bahwa Abu Jahal pernah mengancam, jika sampai Muhammad berani sholat di dekat Ka'bah, akan aku injak-injak lehernya. Berita inipun sampai kepada Nabi SAW. Lalu beliau mengatakan, “Kalau sampai dia berani melakukannya, dia langsung akan disiksa Malaikat.” (HR Bukhari)
Dafiq Rohman dalam bukunya berjudul Janibal Ma'rifat menyebutkan penglihatan para malaikat itu bagaikan kilat yang menyambar. Gigi mereka sepuh tanduk sapi. Sedangkan bibir-bibir mereka menjulur sampai ke telapak kaki. "Kobaran api keluar dari mulut-mulut mereka, dan jarak antara kedua bahunya adalah sekitar perjalanan satu tahun," ujar Dafiq Rohman.
Allah tidak menjadikan dalam hati mereka rasa belas kasihan dan lemah lembut sebesar semut kecilpun. Salah seorang dari mereka ada yang menyelam dalam lautan api neraka selama 70 tahun tetapi api neraka itu tidak membahayakan atas dirinya, karena sesungguhnya cahaya itu dapat mengalahkan api neraka.
Rasulullah bersabda: Siapa yang ingin supaya Allah selamatkan dia dari penanganan Malaikat Zabaniyah yang berjumlah 19 orang (malaikat penjaga neraka), maka hendaklah membaca Bismillahirrahmanirrahim, niscaya Allah buatkan untuknya, dari setiap satu huruf itu sebuah surga.
Surat Al-Alaq Ayat 17-18
Allah SWT menyebut nama malaikat Zabaniyah, dalam al-Quran, tepatnya di surat al-Alaq. Allah berfirman yang artinya: ”Biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya), kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah." ( QS Al-Alaq: 17-18 )
Dafiq Rohman menyebutkan Zabaniyah adalah nama malaikat-malaikat yang bertugas menyiksa orang-orang di neraka. Ia digambarkan dengan sosok yang sangat garang dan sadis, tidak mengenal ampun terhadap orang yang telah masuk ke dalam perut neraka.
Zabaniah berjumlah 19 malaikat sebagaimana jumlah huruf basmalah dan Zabaniyah dipimpin oleh Malaikat Malik.
Sebagian ulama mengatakan, kata Zabaniyah berasal dari kata Zaban, yang artinya mendorong atau menolak. Ada jual beli muzabanah, menukar kurma basah yang masih ada di pohon dengan kurma kering yang ada di tangan. Ini jual beli yang terlarang, karena rentan menimbulkan sikap saling mendorong dan perselisihan.
Para ulama berselisih dengan mengatakan istilah Zabaniah dalam surah al-Alaq ayat 18 memang sebagian besar ditafsirkan sebagai nama diri dari malaikat yang diancamkan Allah bagi mereka yang menghalangi seseorang melakukan sholat, akan tetapi A. Hassan dalam Tafsir al-Furgon menerjemahkan istilah Zabaniah pada ayat tersebut sebagai Tentara Tuhan yang gagah.
Menurut Abu Laits as-Samarqandi, malaikat Zabaniyah dinamakan demikian, karena mereka mengerjakan tugas dengan kaki mereka, sebagaimana mereka mengerjakannya dengan tangan mereka. (Tafsir al-Qurthubi, 20/126).
Malaikat Azab
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, Malaikat Zabaniyah adalah malaikat azab. (biarlah mereka memanggil golongannya, kami akan memanggil Zabaniyah), sehingga dia tahu, siapa yang akan menang. Kelompok kami atau kelompoknya.
Selanjutnya, Ibnu Katsir menyebutkan riwayat dari Ibnu Abbas, yang menceritakan sebab turunnya ayat di atas, bahwa Rasulullah SAW pernah sholat di dekat maqam Ibrahim. Tiba-tiba datang Abu Jahal, dan mengatakan, “Hai Muhammad, bukankah saya telah melarangmu untuk melakukan praktik semacam ini?” lalu Abu Jahal mengancam beliau.
Nabi SAW membalas ancamannya, hingga membuat Abu Jahal marah, dan membentak Nabi. Dia mengatakan, “Hai Muhammad, kamu mau mengancan saya dengan apa? Demi Tuhan, saya orang yang paling banyak pendukungnya di wilayah ini.”
Ibnu Abbas mengatakan setelah menceritakan kisah di atas, “Demi Allah, andai Abu Jahal berani memanggil semua pendukungnya, malaikat Zabaniyah utusan Allah akan langsung menghabisinya.” (HR Turmudzi 3349 dan dishahihkan al-Albani)
Berdasarkan riwayat ini, kita bisa memahami bahwa Malaikat Zabaniyah adalah malaikat yang bertugas mengazab para hamba yang durhaka. Termasuk azab ketika mereka masih di dunia.
Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas bercerita dengan konteks yang berbeda. Bahwa Abu Jahal pernah mengancam, jika sampai Muhammad berani sholat di dekat Ka'bah, akan aku injak-injak lehernya. Berita inipun sampai kepada Nabi SAW. Lalu beliau mengatakan, “Kalau sampai dia berani melakukannya, dia langsung akan disiksa Malaikat.” (HR Bukhari)
(mhy)