Keutamaan Mengamalkan Sunnah Nabi

Selasa, 14 Desember 2021 - 20:16 WIB
loading...
Keutamaan Mengamalkan Sunnah Nabi
Orang yang mengamalkan Sunnah Rasulullah dimisalkan seperti permata yang mahal dan berharga. Foto/dok SINDOnews
A A A
Mengamalkan sunnah Nabi merupakan amalan yang sangat dicintai Allah. Selain dapat mendatangkan ridho Allah, orang yang menghidupkan sunnah Nabi akan dekat dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Mari kita lihat firman-Nya dalam Al-Qur'an berikut:

قُلۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ تُحِبُّوۡنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوۡنِىۡ يُحۡبِبۡكُمُ اللّٰهُ وَيَغۡفِرۡ لَـكُمۡ ذُنُوۡبَكُمۡؕ‌ وَاللّٰهُ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ

"Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS Ali Imran ayat 31)

Dalam ayat ini Allah memerintahkan Nabi untuk mengatakan kepada orang-orang Yahudi agar mengakui kerasulan Nabi Muhammad dan mengikuti ajarannya. Siapa yang mencintai Allah, tapi tidak mengikuti petunjuk Rasulullah, maka pengakuan cintanya adalah palsu dan dusta.

Berikut kami keutamaan mengamalkan Sunnah Nabi dinukil dari berbagai kitab.

Sayyiduth-Thaifah Al-Junaid berkata:

الطرق الى الله كلها مسدودة إلا على من اقتفى أثر الرسول ﷺ

"Semua jalan menuju Allah telah tertutup, kecuali bagi orang yang mengikuti jejak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam". (Al Manhaj as-Sawiy). Keterangan senada ada di Risalatul-Mu'awanah: 65.

Amalan yang sesuai dengan sunnah Rasulullah dimisalkan seperti permata yang mahal dan berharga. Jika dibandingkan dengan barang berharga lainnya, maka nilai permata yang sedikit itu seperti banyaknya barang yang selain permata. (Al-Fawaid ad-Durriyyah: 18)

Kadar kedekatan seseorang dengan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam itu sesuai dengan kadar orang tersebut dalam mengikuti Rasulullah atau yang semakna dengan pembahasan ini. Rasulullah bersabda:

« بَدَأَ الدِّيْنُ غَرِيبًا ، وَسَيَعُودُ غَرِيبًا كَمَا بَدَأَ ، فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ الَّذِينَ يُحْيُونَ مَا أَمَاتَ النَّاسُ مِنْ سُنَّتِي‏ »

"Agama dimulai dalam keadaan asing, suatu saat akan kembali menjadi asing sebagaimana semula, maka beruntunglah orang-orang yang asing yang telah menghidupkan sunnahku yang telah dimatikan (ditinggalkan) oleh manusia". (Ad-Da'wah at Tammah: 42)

Bersama Rasulullah di Surga
Orang yang menjalankan Sunnah Nabi dalam kehidupannya akan mendapat keutamaan menemani Rasulullah di surga. Berikut sabda beliau:

« مَنْ أَحْيَا سُنَّتِي فَقَدْ أَحَبَّنِي، وَمَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي الْجَنَّةِ »

"Barang siapa yang menghidupkan sunnahku maka dia telah cinta padaku, dan barang siapa yang mencintaiku, maka orang itu akan tinggal di surga bersamaku." (Al-Jami' ash Shaghir: 8346)

Syekh Ma'ruf bin Abdullah Ba-Jammal mempunyai 100.000 murid dan membaginya menjadi tiga tingkatan: tingkat tinggi, tingkat tengah, tingkat bawah. Pada semua tingkatan disyaratkan tiga hal:
1. Setiap orang harus memperbaharui taubatnya kepada Allah setiap saat, atau setiap nafas.
2. Menjauhi segala hal yang makruh layaknya menjauhi hal yang haram
3. Mengamalkan semua Sunnah Nabi yang telah dibawa oleh syari'at layaknya mengamalkan sesuatu yang wajib. (Minhatul Ilah: 151)

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menginngatkan umatnya:

« لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ ! »

"Sungguh kalian akan mengikuti tingkah laku orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, hingga seandainya mereka masuk ke lubang biawak, niscaya kalian akan mengikutinya". Para sahabat bertanya: "Mengikuti Yahudi dan Nasrani?". Nabi menjawab: «!فَمَنْ؟» "Siapa lagi?". (at-Tadzkir al Mushthafa: 78)

Sebagian ulama enggan untuk makan buah semangka, hal itu dikarenakan mereka belum mendapatkan hadits yang menerangkan cara Nabi dalam makan semangka meskipun ada hadits yang menerangkan bahwasanya Nabi pernah makan semangka. (Al-Manhaj as-Sawiy: 492, keterangan senada di Risalatul-Mu'awanah: 81)

Dikisahkan, tatkala Imam Ahmad bin Hambal ditimpa cobaan, beliau pun bersembunyi selama tiga hari lalu keluar. beliau pun dikabari: "Mereka (para prajurit kerajaan) sekarang sedang mencari Anda". Beliau menjawab: "Sesungguhnya Rasulullah ﷺ tinggal di dalam gua tidak lebih dari tiga hari tatkala beliau bersembunyi dari kejaran orang-orang kafir, maka aku pun tidak akan melebihi Sunnah itu". (Lathaiful Minan: 696)

Demikian para ulama mencintai Rasulullah dan menghidupkan sunnahnya. Semoga kita diberi taufik agar dimudahkan menjalankan sunnah Nabi.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5916 seconds (0.1#10.140)