Kursi Bikinan Setan Milik Nabi Sulaiman Bisa Mendeteksi Kebohongan
loading...
A
A
A
Nabi Sulaiman AS memiliki kursi yang dapat mendeteksi seseorang berbohong atau tidak. Kursi itu buatan setan. Kursi sakti tersebut mampu melindungi Nabi Sulaiman dari segala bentuk gangguan dan kecurangan. Bila orang bersaksi palsu, maka tergetarlah seluruh tubuhnya.
Buku "Cara Kaya Seperti Nabi Sulaiman" karya Ahmad Zainal Abidin memaparkan suatu ketika, Nabi Sulaiman menyuruh para setan untuk membuatkan kursi yang sangat indah dan mampu melindunginya dari segala bentuk gangguan dan kecurangan. Kalau ada orang yang ingin berbuat jahat atau curang, membuat saksi palsu, maka mereka akan merasa ketakutan.
Para setan pun membuat kursi dari gading gajah, dihiasi intan permata, dikelilingi pepohonan layaknya anggur, empat pohon kurma dari emas, dan tendanya terbuat dari perak.
Di atas pohon kurma, ada dua burung merak yang terbuat dari emas dan pada pohon lainnya terdapat burung nasar dari emas. Di setiap pohon terdapat penyangga-penyangga dari zamrud hijau.
Pada bagian atas kursi, ada tabir-tabir dari emas. Di bawahnya terdapat batu keras dari emas untuk memutar emas itu. Sungguh sangat indah.
Ketika Nabi Sulaiman naik ke tingkat pertama kursi itu, maka kursi tersebut berputar seperti penggilingan, sementara burung nasar dan merak mengepak-kepakkan sayapnya, harimau membentang tangannya sambil menggaruk-garukkan cakarnya ke bumi. Mereka berada di situ untuk melindungi Nabi Sulaiman sekaligus menjadi penjaga bagi orang yang ingin berbuat saksi palsu.
Putaran kursi itu terjadi pada tiap tingkatan. Ketika sampai pada tingkat yang paling atas, burung nasar akan meletakkan mahkota di atas kepalanya dan mulai meniupkan misik dan ambar (sejenis minyak wangi). Dan, ketika seorang saksi duduk, burung dara yang terbuat dari emas akan mengambil kitab Zabur dan membacanya di hadapan orang-orang.
Di sebelah kanan Sulaiman, duduk para ulama Bani Israil di atas kursi-kursi yang terbuat dari emas dan para pemuka jin duduk di sebelah kirinya di atas kursi perak. Dan, ia bersiap memberikan keputusan.
Ketika para saksi datang memberikan kesaksian, maka berputarlah kursi dan seluruh isinya itu bagai penggilingan. Harimau, merak, dan burung nasar pun melakukan tugasnya. Para saksi akan merasa terkejut dan tak dapat memberikan kesaksian, kecuali yang kesaksian benar.
Raja Semua Makhluk
Nabi Sulaiman tidak hanya menjadi raja di antara umat manusia, tetapi juga menjadi raja bagi segala bentuk makhluk. Kalau Nabi Daud mampu mengenal bahasa makhluk lain, seperti burung, maka Nabi Sulaiman tidak hanya sebatas mengenal dan memahami bahasa mereka, tetapi juga mampu berbicara dengan binatang, bahkan semua binatang itu bisa menjadi pembantunya.
Bila Nabi Daud bertasbih dan berdoa kepada Allah SWT, maka seluruh alam—burung-burung, gunung-gunung, dan binatang buas—ikut bertasbih bersamanya.
Sedangkan, Nabi Sulaiman mendapat karunia lebih dari Allah SWT dengan membuat segala bentuk binatang tunduk dan dapat menjadi pembantunya.
Nabi Sulaiman mempunyai kekuatan luar biasa yang tak mampu ditandingi oleh raja-raja mana pun. Kekuatan Nabi Sulaiman berangkat dari pelbagai kemampuan yang dikombinasikan, mulai dari kemampuan manusia, jin, dan burung.
Semua bersatu padu, tunduk, dan membantu apa pun yang dibutuhkan oleh Nabi Sulaiman, seperti membangun kerajaan megah yang tidak akan pernah tertandingi, menyerang kekuatan musuh, dan bentuk kebutuhan lainnya.
Jin adalah makhluk Allah SWT yang sebagian besar manusia tidak mampu melihat atau meminta pertolongan padanya. Tapi, berkat pertolongan Allah SWT, Nabi Sulaiman mampu menundukkan jin dan membuatnya menjadi pembantu.
Nabi Sulaiman menjadikan jin sebagai pasukan tentara yang mematikan. Jika tidak pergi ke medan perang, Nabi Sulaiman menjadikan jin sebagai pekerja kasaran.
Menundukkan Setan
Golongan setan ini tidak mampu dikuasai oleh manusia, bahkan manusia kerap kali menjadi umpan menggiurkan bagi setan agar terjebak dalam kubangan kemunafikan. Tapi, Allah SWT memberi kekuasaan pada Nabi Sulaiman untuk menguasai dan menundukkan setan, dan bahkan mempekerjakan setan atau menghukumnya apabila menentang.
Di hadapan Nabi Sulaiman, setan menjadi pembantu dalam membangun istana dan alat-alat perang. Setan menyelam ke dasar lautan mengambil permata dan diangkut, lalu diberikan kepada Nabi Sulaiman.
Setan yang biasanya menjadi penggoda dan pengganggu manusia berubah menjadi pembantu yang tunduk, dan sesekali akan diberi hukuman apabila melanggar. Itulah kekuasaan Nabi Sulaiman yang tak tertandingi.
Allah SWT berfirman:
“Dan, Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula). Dan, Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan, sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan, siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.” ( QS Saba' : 12).
Buku "Cara Kaya Seperti Nabi Sulaiman" karya Ahmad Zainal Abidin memaparkan suatu ketika, Nabi Sulaiman menyuruh para setan untuk membuatkan kursi yang sangat indah dan mampu melindunginya dari segala bentuk gangguan dan kecurangan. Kalau ada orang yang ingin berbuat jahat atau curang, membuat saksi palsu, maka mereka akan merasa ketakutan.
Para setan pun membuat kursi dari gading gajah, dihiasi intan permata, dikelilingi pepohonan layaknya anggur, empat pohon kurma dari emas, dan tendanya terbuat dari perak.
Di atas pohon kurma, ada dua burung merak yang terbuat dari emas dan pada pohon lainnya terdapat burung nasar dari emas. Di setiap pohon terdapat penyangga-penyangga dari zamrud hijau.
Pada bagian atas kursi, ada tabir-tabir dari emas. Di bawahnya terdapat batu keras dari emas untuk memutar emas itu. Sungguh sangat indah.
Ketika Nabi Sulaiman naik ke tingkat pertama kursi itu, maka kursi tersebut berputar seperti penggilingan, sementara burung nasar dan merak mengepak-kepakkan sayapnya, harimau membentang tangannya sambil menggaruk-garukkan cakarnya ke bumi. Mereka berada di situ untuk melindungi Nabi Sulaiman sekaligus menjadi penjaga bagi orang yang ingin berbuat saksi palsu.
Putaran kursi itu terjadi pada tiap tingkatan. Ketika sampai pada tingkat yang paling atas, burung nasar akan meletakkan mahkota di atas kepalanya dan mulai meniupkan misik dan ambar (sejenis minyak wangi). Dan, ketika seorang saksi duduk, burung dara yang terbuat dari emas akan mengambil kitab Zabur dan membacanya di hadapan orang-orang.
Di sebelah kanan Sulaiman, duduk para ulama Bani Israil di atas kursi-kursi yang terbuat dari emas dan para pemuka jin duduk di sebelah kirinya di atas kursi perak. Dan, ia bersiap memberikan keputusan.
Ketika para saksi datang memberikan kesaksian, maka berputarlah kursi dan seluruh isinya itu bagai penggilingan. Harimau, merak, dan burung nasar pun melakukan tugasnya. Para saksi akan merasa terkejut dan tak dapat memberikan kesaksian, kecuali yang kesaksian benar.
Raja Semua Makhluk
Nabi Sulaiman tidak hanya menjadi raja di antara umat manusia, tetapi juga menjadi raja bagi segala bentuk makhluk. Kalau Nabi Daud mampu mengenal bahasa makhluk lain, seperti burung, maka Nabi Sulaiman tidak hanya sebatas mengenal dan memahami bahasa mereka, tetapi juga mampu berbicara dengan binatang, bahkan semua binatang itu bisa menjadi pembantunya.
Bila Nabi Daud bertasbih dan berdoa kepada Allah SWT, maka seluruh alam—burung-burung, gunung-gunung, dan binatang buas—ikut bertasbih bersamanya.
Sedangkan, Nabi Sulaiman mendapat karunia lebih dari Allah SWT dengan membuat segala bentuk binatang tunduk dan dapat menjadi pembantunya.
Nabi Sulaiman mempunyai kekuatan luar biasa yang tak mampu ditandingi oleh raja-raja mana pun. Kekuatan Nabi Sulaiman berangkat dari pelbagai kemampuan yang dikombinasikan, mulai dari kemampuan manusia, jin, dan burung.
Semua bersatu padu, tunduk, dan membantu apa pun yang dibutuhkan oleh Nabi Sulaiman, seperti membangun kerajaan megah yang tidak akan pernah tertandingi, menyerang kekuatan musuh, dan bentuk kebutuhan lainnya.
Jin adalah makhluk Allah SWT yang sebagian besar manusia tidak mampu melihat atau meminta pertolongan padanya. Tapi, berkat pertolongan Allah SWT, Nabi Sulaiman mampu menundukkan jin dan membuatnya menjadi pembantu.
Nabi Sulaiman menjadikan jin sebagai pasukan tentara yang mematikan. Jika tidak pergi ke medan perang, Nabi Sulaiman menjadikan jin sebagai pekerja kasaran.
Menundukkan Setan
Golongan setan ini tidak mampu dikuasai oleh manusia, bahkan manusia kerap kali menjadi umpan menggiurkan bagi setan agar terjebak dalam kubangan kemunafikan. Tapi, Allah SWT memberi kekuasaan pada Nabi Sulaiman untuk menguasai dan menundukkan setan, dan bahkan mempekerjakan setan atau menghukumnya apabila menentang.
Di hadapan Nabi Sulaiman, setan menjadi pembantu dalam membangun istana dan alat-alat perang. Setan menyelam ke dasar lautan mengambil permata dan diangkut, lalu diberikan kepada Nabi Sulaiman.
Setan yang biasanya menjadi penggoda dan pengganggu manusia berubah menjadi pembantu yang tunduk, dan sesekali akan diberi hukuman apabila melanggar. Itulah kekuasaan Nabi Sulaiman yang tak tertandingi.
Allah SWT berfirman:
وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ غُدُوُّهَا شَهْرٌ وَرَوَاحُهَا شَهْرٌ ۖ وَأَسَلْنَا لَهُ عَيْنَ الْقِطْرِ ۖ وَمِنَ الْجِنِّ مَنْ يَعْمَلُ بَيْنَ يَدَيْهِ بِإِذْنِ رَبِّهِ ۖ وَمَنْ يَزِغْ مِنْهُمْ عَنْ أَمْرِنَا نُذِقْهُ مِنْ عَذَابِ السَّعِيرِ
“Dan, Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula). Dan, Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan, sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan, siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.” ( QS Saba' : 12).
(mhy)