Nabi Sulaiman Kendarai Kuda ke Langit Dibantu Kumpulan Angin yang Menyerupai Gunung

Selasa, 21 Desember 2021 - 05:15 WIB
loading...
Nabi Sulaiman Kendarai Kuda ke Langit Dibantu Kumpulan Angin yang Menyerupai Gunung
Ilustrasi kuda bersayap. Nabi Sulaiman juga memiliki kuda bersayap dan angin yang dapat digunakan untuk kepentingan beliau. (Foto/Ilustrasi : Horse and hound)
A A A
Allah SWT memberi kemampuan kepada Nabi Sulaiman untuk menundukkan angin agar dapat membantu kepentingannya. Suatu ketika Nabi Sulaiman mengumpulkan angin lalu meletakkan singgasananya di puncak angin yang menyerupai gunung.



Ahmad Zainal Abidin dalam bukunya berjudul "Cara Kaya Seperti Nabi Sulaiman" memaparkan sebuah riwayat bahwa Nabi Sulaiman pernah memerintahkan angin untuk berkumpul hingga membentuk gunung yang besar. Kemudian, ia perintahkan ajudannya untuk meletakkan singgasananya di tempat yang paling tinggi di gunung angin tersebut.

Lalu, ia memanggil kuda yang memiliki sayap untuk membawanya ke atas singgasana. Setelah Nabi Sulaiman duduk di atas singgasananya, ia perintahkan angin untuk mengangkat semua pembesar kerajaannya ke atas langit.

Nabi Sulaiman berada di atas langit. Ia tundukkan kepalanya sambil mengagungkan Allah SWT tanpa menoleh ke kanan dan kiri hingga angin mampu mengantarkan pada tempat yang telah dituju.

Allah SWT berfirman:

فَسَخَّرْنَا لَهُ الرِّيحَ تَجْرِي بِأَمْرِهِ رُخَاءً حَيْثُ أَصَابَ
وَالشَّيَاطِينَ كُلَّ بَنَّاءٍ وَغَوَّاصٍ
وَآخَرِينَ مُقَرَّنِينَ فِي الْأَصْفَادِ
هَٰذَا عَطَاؤُنَا فَامْنُنْ أَوْ أَمْسِكْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
وَإِنَّ لَهُ عِنْدَنَا لَزُلْفَىٰ وَحُسْنَ مَآبٍ


Kemudian, Kami tundukkan kepadanya angin yang berembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya. Dan, (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan semuanya ahli bangunan dan penyelam. Dan, setan yang lain yang terikat dalam belenggu. Inilah anugerah Kami. Maka, berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada pertanggungan jawab. Dan, sesungguhnya, dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.” ( QS Shaad : 36-40).



Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah , diceritakan pada suatu hari ketika Rasulullah SAW pulang dari Perang Tabuk, masuklah embusan angin dari lubang rumah hingga menyingkap tirai yang menutupi tempat boneka mainan milik Aisyah. Ketika Rasulullah SAW melihat kumpulan boneka mainan milik Aisyah, beliau bertanya, “Apa ini, Aisyah?”

Aisyah menjawab, “Ini adalah kudaku.”

Rasulullah SAW menyaksikan seekor kuda bersayap yang terbuat dari tanah liat berada di antara boneka mainan milik Aisyah. Beliau kembali bertanya, “Lalu, binatang apakah ini yang berada di antara boneka?”

“Kuda,” jawab Aisyah.

Rasulullah SAW kembali bertanya, “Kuda memiliki sayap?”

Aisyah menjawab, “Apakah engkau tidak pernah mendengar bahwa Sulaiman memiliki kuda yang bersayap?”

Mendengar jawaban Aisyah, Rasulullah SAW tertawa sampai terlihat gigi gerahamnya. (HR Abu Daud).



Burung sebagai Mata-Mata
Selain dapat mengatur angin, Nabi Sulaiman juga menjadikan burung sebagai mata-mata yang gesit dan sulit terlacak oleh pasukan musuh.

Nabi Sulaiman menjadikan burung sebagai pembantunya yang selalu tunduk dan patuh menuruti perintah-perintahnya dalam memata-matai para musuh.

Ia juga dibantu oleh kekuatan pasukan udara dalam melakukan peperangan. Itulah kekuasaan Nabi Sulaiman terhadap makhluk-makhluknya, sehingga dirinya mampu menjadi penguasa yang tak tertandingi.

Dalam al-Qur'an, Allah SWT berfirman:

وَحُشِرَ لِسُلَيْمَانَ جُنُودُهُ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ


“Dan, dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia, dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan)” (QS an-Naml : 17).



Selalu Berdzikir
Segala bentuk keagungan dan nikmat-nikmat khusus yang telah Allah SWT kepada Nabi Sulaiman tidak membuat beliau lalai dalam beribadah.

Nabi Sulaiman selalu berdzikir dan bersyukur kepada Allah SWT. Ia adalah sosok yang taat beragama. Ia rajin sholat, puasa, membaca istighfar, dan bertasbih kepada Allah SWT.

Segala bentuk keistimewaan dan kemegahan yang telah didapat tak membuat dirinya lupa diri untuk mengabdi kepada Allah SWT. Pengabdian pada Allah SWT bagi Nabi Sulaiman tidak akan pernah tergantikan.

Dalam al-Qur'an disebutkan:

وَوَهَبْنَا لِدَاوُودَ سُلَيْمَانَ ۚ نِعْمَ الْعَبْدُ ۖ إِنَّهُ أَوَّابٌ


Dan, Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman. Dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya, dia amat taat (kepada Tuhannya).” (QS Shaad : 30).

Nabi Sulaiman adalah orang yang sangat taat. Ia sangat rajin dalam beribadah. Ada sebuah kisah, suatu hari, Nabi Sulaiman hampir meninggalkan sholat Ashar.

Saat itu, Nabi Sulaiman memang sangat sibuk. Ia mempersiapkan tentara dan kuda-kuda untuk perang. Ia lewat di depan kuda dan memeriksa kondisinya satu per satu hingga nyaris kehilangan waktu untuk sholat Ashar.

Nabi Sulaiman langsung sujud kepada Allah SWT. Ia sholat serta meminta agar kuda itu ditarik saja karena nyaris merampas dan menghalangi ibadahnya.

Sejak saat itulah, Nabi Sulaiman merasa tidak membutuhkan kuda sehingga Allah SWT memberikan karunia lain berupa angin sebagai penggantinya yang mampu membawa tentara Nabi Sulaiman ke mana pun pergi.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1730 seconds (0.1#10.140)