Kisah Nabi Yunus Marah kepada Allah SWT dan Jatuh ke Dalam Jerat Iblis

Kamis, 23 Desember 2021 - 07:26 WIB
loading...
Kisah Nabi Yunus Marah kepada Allah SWT dan Jatuh ke Dalam Jerat Iblis
Nabi Yunus kepada Allah SWT karena telah membatalkan janjinya untuk menghukum kaum Yunus. (Foto/Ilustrasi : Ist)
A A A
Nabi Yunus AS adalah orang yang saleh. Namun beliau sempat masuk dalam jerat iblis. Nabi Yunus marah kepada Allah SWT karena telah membatalkan janjinya untuk menghukum kaum Yunus.

“Demi Allah, aku tidak akan pernah kembali kepada mereka sebagai pendusta. Aku memperingatkan mereka dengan hukuman pada hari tertentu, lalu (hukuman itu malah) dibatalkan,” ujar Nabi Yunus marah. Di pun pergi dari kota.



Al-Tabari dalam bukunya berjudul "Tarikh al-Rusul wa al-Muluk" menyebutkan bahwa Ibnu Abbas meriwayatkan:

Allah mengutus Yunus kepada orang-orang di kotanya, tetapi mereka menolak seruannya dan mengabaikannya. Ketika mereka bertindak demikian, Allah berfirman kepadanya, “Aku akan mendatangkan hukuman kepada mereka pada hari ini dan itu, jadi tinggalkanlah mereka kemudian.”

Yunus memberi tahu umatnya bahwa hukuman ilahi telah disiapkan untuk mereka. Mereka berkata, “Amati dia, jika dia meninggalkan kalian, maka demi Allah, ancamannya akan menjadi kenyataan.”

Pada malam penghukuman, orang-orang pergi secara diam-diam tanpa sepengetahuan Yunus. Mereka meninggalkan kota untuk mencari tempat terbuka dan memisahkan hewan-hewan dari anak-anaknya. Kemudian mereka berseru kepada Allah untuk meminta pertolongan. Mereka memohon kepada-Nya untuk membatalkan keputusan-Nya, dan Dia mengabulkan pemintaan pembatalan itu.

Yunus menunggu-nunggu berita tentang kota dan penduduknya. Seorang pejalan kaki memberi tahu dia apa yang telah dilakukan orang-orang di kota itu. “Apa yang dilakukan orang-orang kota itu?” tanya Yunus.

Pejalan kaki itu menjawab, “Inilah yang mereka lakukan. Segera setelah Nabi mereka meninggalkan mereka, mereka mengerti bahwa dia mengatakan kebenaran ketika dia memperingatkan mereka dengan hukuman.

“Jadi mereka meninggalkan kota mereka ke suatu tempat terbuka, dan memisahkan semua ibu dari anak-anak mereka, dan berseru kepada Allah memohon pertolongan. Mereka bertobat, pertobatan mereka diterima, dan hukuman dibatalkan.”

Mendengar hal ini, Yunus berkata dengan marah, “Demi Allah, aku tidak akan pernah kembali kepada mereka sebagai pendusta. Aku memperingatkan mereka dengan hukuman pada hari tertentu, lalu (hukuman itu malah) dibatalkan.” Dia pergi, marah kepada Allah, dan jatuh ke dalam jerat iblis.



Penyembah Berhala
Ibnu Katsir dalam Qashash Al-Anbiyaa menuturkan penduduk kota Niniwe adalah penyembah berhala yang menjalani kehidupan yang tidak tahu malu. Nabi Yunus AS diutus untuk mengajari mereka menyembah Allah.

Orang-orang ini tidak menyukai campur tangannya dalam cara beribadah, jadi mereka mendebatnya, “Kami dan nenek moyang kami telah menyembah tuhan-tuhan ini selama bertahun-tahun dan tidak ada bahaya yang menimpa kami.”

Dia berusaha sekuat tenaga untuk meyakinkan mereka tentang kebodohan penyembahan berhala dan kebaikan hukum Allah, mereka mengabaikannya. Dia memperingatkan mereka bahwa jika mereka terus melakukan kebodohan mereka, hukuman Allah akan segera datang.

Alih-alih takut kepada Allah, mereka memberi tahu Yunus bahwa mereka tidak takut dengan ancamannya. “Biarkan itu terjadi,” kata mereka kepadanya.

Yunus berkecil hati, “Jika demikian, aku akan membiarkan kalian menderita!” Setelah berkata demikian, dia meninggalkan Niniwe, khawatir bahwa amarah Allah akan segera datang.

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ


Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim". ( QS al-Anbiya : 87)

Dia baru saja meninggalkan kota ketika langit mulai berubah warnanya dan tampak seperti terbakar. Orang-orang dipenuhi ketakutan dengan pemandangan ini. Mereka mengingat kehancuran kaum Ad, Tsamud, dan Nuh.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2271 seconds (0.1#10.140)