Pesan Habib Quraisy Baharun Jelang Tahun Baru 2022
loading...
A
A
A
Sementara waktu khusus adalah saat ajal menjelang alias sakaratul maut. Karena itu, manakala ajal datang, maka tidak ada artinya taubat yang kita lakukan, berdasarkan firman Allah dalam Surath an-Nisa, "Dan tidaklah tobat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) apabila ajal datang kepada seseorang di antara mereka." (QS an-Nisa’ [4]: 18)
Jika dosanya menyangkut hak sesama manusia maka kita harus terlebih dahulu memohon maaf kepada yang bersangkutan atau kepada orang yang pernah kita zalimi, sebelum memohon ampunan kepada Allah. Jika ada yang pernah kita rampas, maka segeralah kembalikan.
Bagaimana jika yang bersangkutan sudah tiada dan sulit ditemui, maka banyak-banyaklah memohon ampunan untuknya. Agar amal ibadah kita kelak tidak diambil oleh yang yang bersangkutan, sebagai penebus kesalahan kita.
Sekadar menguatkan contoh yang kami kemukakan tadi, mengapa Allah mengharamkan perzinaan? Jawabannya adalah untuk melindungi harkat, martabat, dan keselamatan manusia itu sendiri, baik di dunia maupun di akhirat.
Sekarang ini perzinaan seolah sudah dianggap hal yang lumrah. Para pelakunya seolah tak merasa dosa. Akibatnya, berapa anak yang lahir tak diinginkan orang tua. Berapa anak yang dibunuh tanpa dosa. Berapa janin yang menjadi korban aborsi sia-sia.
Padahal, Islam datang untuk melindungi Hak Asasi Manusia (HAM). Caranya, bukan dengan membebaskan manusia, tetapi dengan melarang perzinaan yang dilakukan manusia. Tujuannya agar manusia tetap selamat dan terhormat sebagai manusia. Namun, larangan ini seringkali tidak disadari oleh sebagian orang.
Untuk diketahui, upaya membentengi diri kita dan keluarga kita ini juga termasuk jihad dan membela kehormatan agama. Maka bersamaan dengan berakhirnya tahun 2021, marilah kita introspeksi dan menata diri.
"Marilah bersihkan diri, jernihkan hati dengan bertobat, dan sambut masa depan dan tahun mendatang dengan lebih optimis. Insya Allah, dengan bertobat dan berusaha kembali kepada tuntunan Allah, kehormatan agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta kita akan lebih terjaga dan hidup kita lebih tertata," jelasnya.
Itulah pesan singkat Habib Quraisy Baharun. Semoga kita dapat memetik pelajaran dari setiap peristiwa yang terjadi dan diberi kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Aamin Ya Rabbal 'Aalamin.
Jika dosanya menyangkut hak sesama manusia maka kita harus terlebih dahulu memohon maaf kepada yang bersangkutan atau kepada orang yang pernah kita zalimi, sebelum memohon ampunan kepada Allah. Jika ada yang pernah kita rampas, maka segeralah kembalikan.
Bagaimana jika yang bersangkutan sudah tiada dan sulit ditemui, maka banyak-banyaklah memohon ampunan untuknya. Agar amal ibadah kita kelak tidak diambil oleh yang yang bersangkutan, sebagai penebus kesalahan kita.
Sekadar menguatkan contoh yang kami kemukakan tadi, mengapa Allah mengharamkan perzinaan? Jawabannya adalah untuk melindungi harkat, martabat, dan keselamatan manusia itu sendiri, baik di dunia maupun di akhirat.
Sekarang ini perzinaan seolah sudah dianggap hal yang lumrah. Para pelakunya seolah tak merasa dosa. Akibatnya, berapa anak yang lahir tak diinginkan orang tua. Berapa anak yang dibunuh tanpa dosa. Berapa janin yang menjadi korban aborsi sia-sia.
Padahal, Islam datang untuk melindungi Hak Asasi Manusia (HAM). Caranya, bukan dengan membebaskan manusia, tetapi dengan melarang perzinaan yang dilakukan manusia. Tujuannya agar manusia tetap selamat dan terhormat sebagai manusia. Namun, larangan ini seringkali tidak disadari oleh sebagian orang.
Untuk diketahui, upaya membentengi diri kita dan keluarga kita ini juga termasuk jihad dan membela kehormatan agama. Maka bersamaan dengan berakhirnya tahun 2021, marilah kita introspeksi dan menata diri.
"Marilah bersihkan diri, jernihkan hati dengan bertobat, dan sambut masa depan dan tahun mendatang dengan lebih optimis. Insya Allah, dengan bertobat dan berusaha kembali kepada tuntunan Allah, kehormatan agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta kita akan lebih terjaga dan hidup kita lebih tertata," jelasnya.
Itulah pesan singkat Habib Quraisy Baharun. Semoga kita dapat memetik pelajaran dari setiap peristiwa yang terjadi dan diberi kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Aamin Ya Rabbal 'Aalamin.
(rhs)