Doa Menempati Rumah Baru untuk Mengusir Setan
loading...
A
A
A
“Segala sesuatu memiliki bongkol. Dan bongkol Al-Qur’an adalah surat al-Baqarah. Di dalamnya terdapat sebuah ayat yang menjadi “tuannya” ayat-ayat Al-Qur’an, yakni ayat Kursi. Tidaklah ayat itu dibaca di suatu rumah yang di dalamnya terdapat setan kecuali setan itu akan keluar,” (HR Abdur Razzaq).
Tak hanya di rumah yang dibacakan ayat Kursi, keberkahan itu juga dirasakan di rumah-rumah di sekitarnya, sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat Ath-Thabrani.
“Siapa saja yang membaca ayat Kursi setiap usai salat, maka tidak ada yang mencegahnya masuk surga kecuali kematian. Dan siapa saja yang membacanya tatkala mulai berbaring (tidur), maka Allah akan memberi keamanan kepada rumahnya, rumah tetangganya, dan rumah-rumah lain di sekitarnya,” (HR Ath-Thabrani).
Selain sebagai pengusir setan, Surat Al-Baqarah memiliki keutamaan khusus, di antaranya diungkap dalam riwayat Abu Umamah. Dalam riwayat tersebut, Rasulullah SAW menyebutkan:
“Bacalah ‘dua tangkai bunga indah’, yakni surat al-Baqarah dan Ali Imran. Sebab, keduanya akan datang pada hari Kiamat laksana penaung, atau seperti awan pelindung, atau seperti kelompok burung yang membeberkan sayap-sayapnya dan membela pembaca keduanya. Maka bacalah surat al-Baqarah, sebab di dalamnya terdapat keberkahan. Sedangkan meninggalkannya adalah kerugian. Bahkan, para pelaku kebatilan (para ahli sihir) pun tak mampu menembusnya,” (HR Ahmad).
Keutamaan berikutnya membaca surat al-Baqarah adalah akan diberi penghormatan berupa mahkota di surga, sebagaimana dalam riwayat Ad-Darimi, “Siapa saja yang membaca surat al-Baqarah, maka dia akan dikenakan makhkota darinya di surga.”
Keistimewaan surat al-Baqarah juga terdapat pada dua ayat yang menjadi penutupnya yang menurut riwayat Ahmad diturunkan dari sebuah gudang dari bawah ‘Arasy. Secara khusus, keistimewaan dua ayat tersebut juga banyak diungkap dalam banyak riwayat.
“Sesungguhnya Allah telah menulis kitab seribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi. Dari kitab itu, Allah menurunkan dua ayat dan dipakai untuk mengakhiri surat al-Baqarah. Maka tidaklah dua ayat itu dibaca di suatu rumah selama tiga malam, kemudian setan mendekati rumah tersebut,” (HR Ahmad).
Keutamaan lain membaca dua ayat terakhir surat al-Baqarah pada suatu malam adalah dicukupkan pahala menunaikan qiyamullail pada malam itu. “Siapa saja yang membaca akhir surat al-Baqarah pada suatu malam maka balasan membaca akhir surat itu akan mencukupkan untuknya pahala salat malam pada malam tersebut.” Demikian yang diriwayatkan oleh Abdur Razzaq.
Terakhir, keutamaan membaca ayat-ayat pilihan dalam surat al-Baqarah pernah dikemukakan oleh Ibnu Mas‘ud. Dalam riwayat tersebut, Rasulullah shallallau ‘alaihi wasallam menyabdakan:
“Siapa saja yang membaca empat ayat pertama surat al-Baqarah, kemudian ayat Kursi, kemudian dua ayat setelah ayat Kursi, kemudian tiga ayat terakhir surat al-Baqarah, maka dia dan keluarganya tidak akan didekati pada hari itu oleh setan. Tidak pula didekati oleh sesuatu yang tidak disukainya. Dan tidaklah dua ayat dibacakan pada orang tunagrahita kecuali akan sadar (atas izin Allah),” (HR. Ad-Darimi).
Tak hanya di rumah yang dibacakan ayat Kursi, keberkahan itu juga dirasakan di rumah-rumah di sekitarnya, sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat Ath-Thabrani.
“Siapa saja yang membaca ayat Kursi setiap usai salat, maka tidak ada yang mencegahnya masuk surga kecuali kematian. Dan siapa saja yang membacanya tatkala mulai berbaring (tidur), maka Allah akan memberi keamanan kepada rumahnya, rumah tetangganya, dan rumah-rumah lain di sekitarnya,” (HR Ath-Thabrani).
Selain sebagai pengusir setan, Surat Al-Baqarah memiliki keutamaan khusus, di antaranya diungkap dalam riwayat Abu Umamah. Dalam riwayat tersebut, Rasulullah SAW menyebutkan:
اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ: الْبَقَرَةَ وَآلَ عِمْرَانَ؛ فَإِنَّهُمَا يَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ، أَوْ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ يُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ؛ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَاحَسْرَةٌ وَلَا تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ
“Bacalah ‘dua tangkai bunga indah’, yakni surat al-Baqarah dan Ali Imran. Sebab, keduanya akan datang pada hari Kiamat laksana penaung, atau seperti awan pelindung, atau seperti kelompok burung yang membeberkan sayap-sayapnya dan membela pembaca keduanya. Maka bacalah surat al-Baqarah, sebab di dalamnya terdapat keberkahan. Sedangkan meninggalkannya adalah kerugian. Bahkan, para pelaku kebatilan (para ahli sihir) pun tak mampu menembusnya,” (HR Ahmad).
Keutamaan berikutnya membaca surat al-Baqarah adalah akan diberi penghormatan berupa mahkota di surga, sebagaimana dalam riwayat Ad-Darimi, “Siapa saja yang membaca surat al-Baqarah, maka dia akan dikenakan makhkota darinya di surga.”
Keistimewaan surat al-Baqarah juga terdapat pada dua ayat yang menjadi penutupnya yang menurut riwayat Ahmad diturunkan dari sebuah gudang dari bawah ‘Arasy. Secara khusus, keistimewaan dua ayat tersebut juga banyak diungkap dalam banyak riwayat.
إِنَّ اللهَ كَتَبَ كِتَابًا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ بِأَلْفَيْ عَامٍ، فَأَنْزَلَ مِنْهُ آيَتَيْنِ، فَخَتَمَ بِهِمَا سُورَةَ الْبَقَرَةِ، وَلَا يُقْرَآنِ فِي دَارٍ ثَلَاثَ لَيَالٍ فَيَقْرَبَهَا الشَّيْطَانُ
“Sesungguhnya Allah telah menulis kitab seribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi. Dari kitab itu, Allah menurunkan dua ayat dan dipakai untuk mengakhiri surat al-Baqarah. Maka tidaklah dua ayat itu dibaca di suatu rumah selama tiga malam, kemudian setan mendekati rumah tersebut,” (HR Ahmad).
Keutamaan lain membaca dua ayat terakhir surat al-Baqarah pada suatu malam adalah dicukupkan pahala menunaikan qiyamullail pada malam itu. “Siapa saja yang membaca akhir surat al-Baqarah pada suatu malam maka balasan membaca akhir surat itu akan mencukupkan untuknya pahala salat malam pada malam tersebut.” Demikian yang diriwayatkan oleh Abdur Razzaq.
Terakhir, keutamaan membaca ayat-ayat pilihan dalam surat al-Baqarah pernah dikemukakan oleh Ibnu Mas‘ud. Dalam riwayat tersebut, Rasulullah shallallau ‘alaihi wasallam menyabdakan:
مَنْ قَرَأَ أَرْبَعَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ، وَآيَةَ الْكُرْسِيِّ، وَآيَتَانِ بَعْدَ آيَةِ الْكُرْسِيِّ، وَثَلَاثًا مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ، لَمْ يَقْرَبْهُ وَلَا أَهْلَهُ يَوْمَئِذٍ شَيْطَانٌ، وَلَا شَيْءٌ يَكْرَهُهُ، وَلَا يُقْرَأْنَ عَلَى مَجْنُونٍ إِلَّا أَفَاقَ
“Siapa saja yang membaca empat ayat pertama surat al-Baqarah, kemudian ayat Kursi, kemudian dua ayat setelah ayat Kursi, kemudian tiga ayat terakhir surat al-Baqarah, maka dia dan keluarganya tidak akan didekati pada hari itu oleh setan. Tidak pula didekati oleh sesuatu yang tidak disukainya. Dan tidaklah dua ayat dibacakan pada orang tunagrahita kecuali akan sadar (atas izin Allah),” (HR. Ad-Darimi).
(mhy)