4 Dosa yang Tidak Diampuni oleh Allah

Selasa, 08 Februari 2022 - 21:13 WIB
loading...
4 Dosa yang Tidak Diampuni oleh Allah
Beberapa dosa besar yang sangat dibenci Allah penting diketahui umat Islam agar tidak terjebak di dalamnya. Foto/Ist
A A A
Beberapa dosa yang tidak diampuni oleh Allah termasuk kategori dosa sangat besar. Allah sangat membenci 4 perbuatan ini sehingga umat Islam diwajibkan untuk menjauhinya.

Pada dasarnya, Allah 'Azza wa Jallan adalah Al-Ghafur atau Yang Maha Pengampun. Segala dosa yang diperbuat makhluk-Nya, asalkan dia bersungguh-sungguh bertaubat, maka niscaya Allah akan mengampuninya.

Namun, ada beberapa dosa yang tidak diampuni oleh Allah karena dosa-dosa itu merupakan dosa besar yang dibenci oleh Allah.

Berikut 4 dosa yang tidak diampuni oleh Allah:

1. Dosa Syirik
Dosa yang tidak diampuni Allah yang pertama adalah dosa Syirik. Dosa syirik atau menyekutukan Allah adalah dosa yang sangat besar. Syirik adalah perbuatan menyekutukan Allah atau percaya ada makhluk di dunia ini yang memiliki kekuatan dan kebesaran lebih dari Allah.

Sebagai contoh, besok pagi Abdi akan melaksanakan interview kerja. Mengaku sebagai orang muslim, Abdi justru berdoa memohon pertolongan kepada sebuah kalung yang dianggapnya sakral. Hal tersebut merupakan salah satu contoh syirik, menyekutukan kekuasaan Allah dengan meminta pertolongan selain kepada Allah.

Dalam Al-Qur'an Surah An-Nisa ayat 48, Allah berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغۡفِرُ اَنۡ يُّشۡرَكَ بِهٖ وَيَغۡفِرُ مَا دُوۡنَ ذٰ لِكَ لِمَنۡ يَّشَآءُ‌ ۚ وَمَنۡ يُّشۡرِكۡ بِاللّٰهِ فَقَدِ افۡتَـرٰۤى اِثۡمًا عَظِيۡمًا‏

"Sesungguhnya Allah tidak akan memberi ampun (dosa) karena menyekutukan-Nya (Syirik), dan dia mengampuni dosa yang selain (syirik) itu bagi siapapun yang Dia kehendaki. Barangsiapa berani mempersekutukan Allah, maka sungguh dia telah berbuat dosa yang sangat besar." (Q.S An-Nisa:48)

2. Memakan Riba
Dosa yang tidak diampuni Allah berikutnya adalah dosa memakan riba. Riba merupakan aktivitas yang diharamkan dalam Islam. Dalam bahasa Arab, riba berarti kelebihan atau tambahan.

Dalam Surah Al-Baqarah ayat 275, Allah berfirman yang artinya:

"Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (Al-Baqarah: 275)

Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bersama bahwa dosa memakan riba merupakan dosa besar yang dibenci Allah. Maka sebagai umat muslim, hendaklah bijak dalam mencari penghasilan dengan menghindari riba.

3. Memakan Harta Anak Yatim
Dosa berikutnya yang tidak diampuni Allah adalah dosa memakan harta anak yatim. Anak yatim dalam Islam memiliki kedudukan istimewa. Atas hal itu, setiap orang yang menyantuni anak yatim akan mendapat berbagai keutamaan dari Allah.

Namun, jika sampai berani untuk merebut atau memakan harta yang diberikan kepada anak yatim, hal tersebut merupakan dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah.

Berikut firman Allah dalam Surah An-Nisa Ayat 10:

اِنَّ الَّذِيۡنَ يَاۡكُلُوۡنَ اَمۡوَالَ الۡيَتٰمٰى ظُلۡمًا اِنَّمَا يَاۡكُلُوۡنَ فِىۡ بُطُوۡنِهِمۡ نَارًا‌ ؕ وَسَيَـصۡلَوۡنَ سَعِيۡرًا

"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala (neraka)." (An Nisa: 10)

4. Meninggalkan Perang (Jihad)
Dosa yang tidak diampuni Allah berikutnya adalah dosa meninggalkan perang. Dalam Islam, sudah dijamin bahwa ketika meninggal dalam posisi sedang berjihad di jalan Allah, maka kelak akan dimasukkan ke surga. Namun, sebaliknya apabila lari meninggalkan perang maka hal itu berubah menjadi sebuah dosa yang tidak diampuni Allah.

Berikut keterangan Allah dalam Surah Al-Anfal ayat 15-16 yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu orang kafir sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barang siapa yang membelakangi mereka di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau untuk bergabung dengan pasukan lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan Allah, dan tempatnya adalah neraka jahanam."



Allahu A'lam
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1773 seconds (0.1#10.140)