5 Kesalahan dalam Proses Ta'aruf, Nomor 1 Paling Fatal karena Dianggap Biasa
loading...
A
A
A
Kesalahan berikutnya dalam proses taaruf yakni berlama-lama. Seorang hendaknya melakukan taaruf saat benar-benar siap untuk menikah. Jika terlalu lama melakukan proses taaruf, maka ada banyak keburukan yang akan terjadi. Pertama yakni godaan syaithan yang makin menjadi. Kedua, yakni berpotensi menggantungkan si wanita hingga tak bisa terikat dengan pria lain.
Seorang yang telah siap untuk menikah pun dianjurkan Rasulullah untuk segera meminang. Rasulullah bersabda, “Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai tameng).” (HR. Al Bukhari, Muslim, Tirmidzi).
5. Bebas Berkomunikasi
Di zaman teknologi sekarang ini, seorang yang tengah berta'aruf sangat mudah berkomunikasi. Bukan hanya telepon, sekedar chat dan posts-like-comment di media sosial pun bisa menjadi sarana yang perlu diwaspadai. Karena hal tersebut termasuk dalam sarana yang menjerumuskan pada kesalahan proses taaruf. Namun ingatlah firman Allah, “Manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah.” (QS. An Nisa’: 28).
Awalnya bisa jadi hanya menanyakan biodata saja. Namun lama-kelamaan chat itu bisa melebar dan menjangkiti penyakit hati. Awalnya hanya mengirimkan nasihat dan dalil. Lama kelamaan ingin tahu kabarnya setiap hari, lalu ingin mendengar suaranya, ingin bertemu, dan seterusnya.
Wallahu A'lam
Seorang yang telah siap untuk menikah pun dianjurkan Rasulullah untuk segera meminang. Rasulullah bersabda, “Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai tameng).” (HR. Al Bukhari, Muslim, Tirmidzi).
5. Bebas Berkomunikasi
Di zaman teknologi sekarang ini, seorang yang tengah berta'aruf sangat mudah berkomunikasi. Bukan hanya telepon, sekedar chat dan posts-like-comment di media sosial pun bisa menjadi sarana yang perlu diwaspadai. Karena hal tersebut termasuk dalam sarana yang menjerumuskan pada kesalahan proses taaruf. Namun ingatlah firman Allah, “Manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah.” (QS. An Nisa’: 28).
Awalnya bisa jadi hanya menanyakan biodata saja. Namun lama-kelamaan chat itu bisa melebar dan menjangkiti penyakit hati. Awalnya hanya mengirimkan nasihat dan dalil. Lama kelamaan ingin tahu kabarnya setiap hari, lalu ingin mendengar suaranya, ingin bertemu, dan seterusnya.
Wallahu A'lam
(wid)