Kisah Bani Umayyah: Tragedi Karbala, Ketika Pembunuhan dan Pemerkosaan Nodai Madinah

Sabtu, 19 Februari 2022 - 11:49 WIB
loading...
A A A
Anehnya lagi, menurut Akbar Shah Najeebabadi, pasukan Damaskus pertama kali mengetahui berita tentang kematian Yazid justru dari Abdullah bin Zubair. Ketika mendengar berita ini, Abdullah bin Zubair langsung berseru kepada pasukan Damaskus, “Wahai orang-orang yang tidak beruntung.., mengapa kalian masih bertempur? Pemimpin kalian sudah tiada!”



Ketika mendengar berita ini, gempuranpun dihentikan. Pasukan Damaskus akhirnya bersedia untuk melakukan perundingan damai dengan Abdullah bin Zubair.

Yazid bin Muawiyah meninggal dunia dalam usia 38 tahun. Masa pemerintahannya hanya berlangsung selama tiga tahun enam bulan. Tapi luka sejarah yang ditorehkan selama masa pemerintahannya masih berbekas hingga hari ini.

Setelah mendengar berita tentang wafatnya Yazid bin Muawiyah, pasukan Damaskus yang dipimpin oleh Hushain bin Numair bersedia melakukan perjanjian damai dengan Abdullah bin Zubair.

Setelah itu, Hushain bin Numair memimpin pasukan tersebut kembali ke Damaskus. Dalam perjalanan mereka melewati kembali Madinah yang beberapa bulan sebelumnya mereka aniaya penduduknya dan mereka menjarah hartanya.

Setelah puas melakukan ibahat selama tiga hari, mereka pergi meninggalkan penduduk Madinah dengan mendudukan seorang gubernur untuk wilayah itu.

Sekarang ketika mereka kembali, gubernur yang mereka tempatkan di sana sudah diusir oleh masyarakat Madinah. Situasi politik mendadak berubah total sejak kabar tentang kematian Yazid tersebar ke segala penjuru negeri Muslim. Legitimasi dinasti Umayyah jatuh hingga ke titik nadir.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8050 seconds (0.1#10.140)