Tagih Zakat, Abu Nawas Ajak Baginda Menjadi Pengemis

Jum'at, 19 Juni 2020 - 07:20 WIB
loading...
A A A
Abu Nawas segera saja mengucapkan salam dan menyapa Tuan Kabul.

"Apakah Tuan mempunyai uang rewceh?" kata Abu Nawas.

"Tidak ada!" jawab Tuan Kabul.

"Kalau begitu, apakah Tuan punya pecahan roti kering, sekadar untuk mengganjal perut kami?" tanya Abu Nawas.

"Tidak ada!" kata Tuan Kabul.

"Kalau begitu, kami minta segelas air saja, adakah Tuan?" tanya Abu Nawas.

"Sudah aku bilang dari tadi aku tidak punya apa-apa!" kata Tuan Kabul yang mulai emosi.

Abu Nawas dan Baginda senyum-senyum saja. Justru inilah yang ditunggu-tunggu Abu Nawas, sifat emosi yang dimunculkan Tuan Kabul.

"Kalau Tuan tidak punya apa-apa, mengapa Tuan tidak jadi pengemis seperti kami saja?" sambut Abu Nawas.

Mendadak wajah Tuan Kabul terlihat murung. Rupanya ia teringat akan masa lalunya yang terbilang miskin dan tak punya apa-apa.

Rasa marah, tersinggung dan terhina bercampur aduk dirasakan Tuan Kabul. Namun belum sempat Tuan Kabul sadar siapa yang berdiri di depannya, raja mulai angkat bicara.

"Bagaimana Kabul, apakah memilih menjadi orang kaya atau orang yang tak punya?" kata raja. Kalau mau kaya, bayarlah zakat, kalau tidak mau kaya, mengemis saja kayak orang ini," kata raja sambil menunjuk ke Abu Nawas.

Tuan Kabul terkejut bukan kepalang begitu tahu dengan siapa ia bicara. Ia pun mohon ampun dan berjanji akan membayar zakat dengan tertib. “Ampun Baginda, zakat tentu akan kami baya,” ujarnya.

Abu Nawas selanjutnya membacakan Al Qur'an tentang ancaman orang yang enggan membayar zakat. Tanpa harus menjebloskan Tuan Kabul ke penjara, misi Abu Nawas dan Baginda Raja sukses. ( )

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3988 seconds (0.1#10.140)