15 Ramadhan, Hari Kelahiran Hasan Cucu Pertama Rasulullah SAW
loading...
A
A
A
Hari ini kita memasuki hari ke-15 Ramadhan 1443 Hijriyah bertepatan Ahad (17/4/2022). Ada satu peristiwa yang membuat Rasulullah SAW dan keluarga bahagia pada hari ini.
Dilansir dari islami.co, penantian yang ditunggu-tunggu pasangan Sayyidah Fathimah binti Muhammad dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib pun tiba. Tanggal 15 Ramadhan Tahun ke-3 Hijriyah, bayi laki-laki lahir dari rahim perempuan mulia Sayyidah Fatimah, putri Rasulullah.
Baca Juga: Kisah Hasan dan Husin yang Tak Punya Baju Baru di Hari Raya
Tak lama berselang, Rasulullah SAW pun berkunjung. Beliau meminta kepada Sayyidah Fatimah untuk memperlihatkan cucu laki-lakinya itu. Kemudian Rasulullah menanyakan kepada putri dan menantunya, "Apakah cucu laki-lakiku telah diberi nama?".
Kemudian sang ayah dari bayi itu, Ali bin Abi Thalib menjawab: "Aku akan memberikan nama Harb." Kemudian Rasulullah pun meminta Sayyidina Ali tidak memberi nama anak pertamanya dengan Harb. Lebih baik beri nama Hasan.
Rasulullah SAW mengatakan, pada saat itu orang Arab tidak ada yang menggunakan nama Hasan kepada anaknya. Pada akhirnya, cucu Rasulullah diberi nama, Al-Imam Abu Muhammad, Hasan bin Ali bin Abi Thalib.
Semenjak kelahiran Hasan bin Ali, Rasulullah kian gemar meluangkan waktunya untuk berkunjung ke rumah Fathimah dan Ali serta bermain dengan Hasan. Rasulullah sangat mencintai cucu laki-lakinya itu. Sering sekali para Sahabat melihat, Hasan diletakkan di pundak Rasulullah hingga pada suatu hari, seorang sahabat mengatakan pendapatnya: "Wahai anak kecil, betapa mulia orang yang engkau naiki itu".
Mendengar itu, Rasulullah mengatakan betapa mulia orang yang menaikiku. Bahkan ia pun berdoa kepada Allah, bahwa ia sangat mencintai Hasan dan berharap Allah pun mencintai Hasan. Atas kecintaanya kepada Hasan, Rasulullah pun berkata:
اللهم إنى أحبه، فأحبه وأحبب من يحبه
Artinya: "Ya Allah aku sungguh mencintainya, cintailah siapapun yang mencintainya." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Bahkan dalam suatu riwayat diceritakan, suatu hari, Rasulullah mengimami shalat berjamaah di masjid dengan menggendong Hasan bin Ali. Ketika sujud, Hasan diletakkan di bawah, kemudian saat berdiri, Hasan digendong lagi.
Suatu ketika, Rasulullah dalam keadaan sujud, tiba-tiba cucunya menaiki punggungnya. Tetapi yang Rasulullah lakukan adalah memanjangkan sujudnya. Setelah mengucapkan salam, beliau meminta maaf kepada para sahabat. Begitulah kecintaan Rasul dengan Hasan.
Tidak hanya Hasan, Rasulullah SAW pun menyayangi adiknya, Husain yang lahir setelahnya.Menurut riwayat, Husain lahir di bulan Syaban Tahun ke-4 Hijriyah.
Keduanya merupakan cucu kesayangan kakeknya yang seorang Rasulullah. Bahkan Rasulullah SAW berkata dalam sabdanya:
أن الحسن والحسين سيدا شباب أهل الجنة
Artinya: "Sesungguhnya Hasan dan Husain keduanya merupakan pemimpin pemuda di Surga." (HR at-Tirmidzi)
Dilansir dari islami.co, penantian yang ditunggu-tunggu pasangan Sayyidah Fathimah binti Muhammad dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib pun tiba. Tanggal 15 Ramadhan Tahun ke-3 Hijriyah, bayi laki-laki lahir dari rahim perempuan mulia Sayyidah Fatimah, putri Rasulullah.
Baca Juga: Kisah Hasan dan Husin yang Tak Punya Baju Baru di Hari Raya
Tak lama berselang, Rasulullah SAW pun berkunjung. Beliau meminta kepada Sayyidah Fatimah untuk memperlihatkan cucu laki-lakinya itu. Kemudian Rasulullah menanyakan kepada putri dan menantunya, "Apakah cucu laki-lakiku telah diberi nama?".
Kemudian sang ayah dari bayi itu, Ali bin Abi Thalib menjawab: "Aku akan memberikan nama Harb." Kemudian Rasulullah pun meminta Sayyidina Ali tidak memberi nama anak pertamanya dengan Harb. Lebih baik beri nama Hasan.
Rasulullah SAW mengatakan, pada saat itu orang Arab tidak ada yang menggunakan nama Hasan kepada anaknya. Pada akhirnya, cucu Rasulullah diberi nama, Al-Imam Abu Muhammad, Hasan bin Ali bin Abi Thalib.
Semenjak kelahiran Hasan bin Ali, Rasulullah kian gemar meluangkan waktunya untuk berkunjung ke rumah Fathimah dan Ali serta bermain dengan Hasan. Rasulullah sangat mencintai cucu laki-lakinya itu. Sering sekali para Sahabat melihat, Hasan diletakkan di pundak Rasulullah hingga pada suatu hari, seorang sahabat mengatakan pendapatnya: "Wahai anak kecil, betapa mulia orang yang engkau naiki itu".
Mendengar itu, Rasulullah mengatakan betapa mulia orang yang menaikiku. Bahkan ia pun berdoa kepada Allah, bahwa ia sangat mencintai Hasan dan berharap Allah pun mencintai Hasan. Atas kecintaanya kepada Hasan, Rasulullah pun berkata:
اللهم إنى أحبه، فأحبه وأحبب من يحبه
Artinya: "Ya Allah aku sungguh mencintainya, cintailah siapapun yang mencintainya." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Bahkan dalam suatu riwayat diceritakan, suatu hari, Rasulullah mengimami shalat berjamaah di masjid dengan menggendong Hasan bin Ali. Ketika sujud, Hasan diletakkan di bawah, kemudian saat berdiri, Hasan digendong lagi.
Suatu ketika, Rasulullah dalam keadaan sujud, tiba-tiba cucunya menaiki punggungnya. Tetapi yang Rasulullah lakukan adalah memanjangkan sujudnya. Setelah mengucapkan salam, beliau meminta maaf kepada para sahabat. Begitulah kecintaan Rasul dengan Hasan.
Tidak hanya Hasan, Rasulullah SAW pun menyayangi adiknya, Husain yang lahir setelahnya.Menurut riwayat, Husain lahir di bulan Syaban Tahun ke-4 Hijriyah.
Keduanya merupakan cucu kesayangan kakeknya yang seorang Rasulullah. Bahkan Rasulullah SAW berkata dalam sabdanya:
أن الحسن والحسين سيدا شباب أهل الجنة
Artinya: "Sesungguhnya Hasan dan Husain keduanya merupakan pemimpin pemuda di Surga." (HR at-Tirmidzi)
(rhs)