8 Hadis Populer Tentang Keutamaan Ramadhan

Minggu, 17 April 2022 - 22:17 WIB
loading...
8 Hadis Populer Tentang Keutamaan Ramadhan
Banyak hadis Nabi Muhammad yang khusus membicarakan tentang keutamaan bulan Ramadhan. Foto/dok Daarul Quran
A A A
KH Ahmad Kosasih MAg
Pimpinan Dewan Syariah Daarul Qur’an

Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan. Banyak hadis-hadis Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam (SAW) yang khusus membicarakan tentang keutamaan bulan diturunkannya Al-Qur'an ini.

Pada bulan Ramadban, Nabi Muhammad SAW menginformasikan bahwa pintu-pintu surga akan dibuka selebar-lebarnya, pintu-pintu neraka akan ditutup, dan setan-setan akan dibelenggu. Dalam bulan Ramadhan terdapat malam yang lebih baik dibandingkan dengan 1000 bulan.



Puasa Ramadhan juga menjadi salah satu penyebab seorang muslim diampuni dosanya oleh Allah. Hal itu tentu jika muslim tersebut melakukan ibadah puasa dengan ikhlas setulus hati.

Berikut Hadis-hadis Populer tentang Keutamaan Ramadan:

1. Pintu Surga Dibuka, Pintu Neraka Ditutup, dan Setan Dibelenggu

أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

Artinya: "Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi." (HR. an-Nasa'i)

2. Puasa Ramadhan Sebab Pengampunan Dosa

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosanya yang telah berlalu." (HR. Al-Bukhari)

3. Puasa Ramadhan Menghapus Dosa

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

Artinya: "Sholat lima waktu dan Jumat ke Jumat berikutnya, Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapus dosa (seseorang) di antara waktu tersebut selama ia menjauhi dosa-dosa besar." (HR Muslim)

4. Pahala Dilipatgandakan

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ

Artinya: "Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah berfirman (yang artinya), 'Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya." (HR Muslim)

Bulan Ramadhan, yang diyakini umat Islam sebagai bulan yang dilipatgandakannya pahala kebaikan, adalah bulan yang penuh ampunan. Maka dari itu, umat Islam perlu meningkatkan amalan-amalan baik pada bulan ini.

5. Melakukan Sahur

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً

Artinya: "Bersantap sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada keberkahan." (HR Al-Bukhari)

6. Mengakhirkan Sahur dan Menyegerakan Berbuka

اَ تَزَالُ أُمَّتِى بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الإِفْطَارَ وَأَخَّرُوا السُّحُورَ

Artinya: "Umatku senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka." (HR Ahmad)

7. Memperbanyak Sedekah

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Artinya: "Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut." (HR Ahmad)

8. Beriktikaf pada 10 Terakhir Ramadhan

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ:- أَنَّ اَلنَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَعْتَكِفُ اَلْعَشْرَ اَلْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ, حَتَّى تَوَفَّاهُ اَللَّهُ, ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya: "Dari Aisyah RA ia berkata bahwasanya Nabi biasa beriktikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beriktikaf setelah beliau wafat." (HR Al-Bukhari)

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2929 seconds (0.1#10.140)