Mariyah al-Qibthiyah dan Sisi Romantis Kehidupan Nabi Muhammad SAW

Selasa, 19 April 2022 - 15:46 WIB
loading...
A A A
Haekal memaparkan setelah Maria melahirkan Ibrahim, cinta Rasulullah kepada bayinya amat besar. Hal ini dinyatakan oleh Hafsah dan Aisyah, diikuti oleh istri-istrinya yang lain, sehingga Nabi bermaksud meninggalkan mereka dan mengancam akan menceraikan mereka.

Disebutkan dalam Sahih dari Ibn Abbas bahwa ia bertanya kepada Umar, siapa dari dua istri Nabi yang menunjukkan perasaan demikian itu. “Hafsah dan Aisyah,” jawab Umar.

Umar menemui putrinya Hafshah dan bertanya, "Anakku, Anda menentang Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam sampai ia merasa gusar sepanjang hari!"

Hafsah menjawab: "Memang kami menentangnya."

"Kamu harus tahu," kata Umar. "Kuperingatkan kamu jangan terpedaya. Orang telah terpesona oleh kecantikannya sendiri dan mengira cinta Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam hanya karenanya."

Dalam sebuah sumber disebutkan, menurut Haekal, bahwa Nabi meninggalkan istri-istrinya sebulan penuh. Sesudah cukup satu bulan, ketika itu umal Islam yang sedang berada dalam Masjid sedang menekur dalam suasana kesedihan; mereka berkata: “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menceraikan istri-istrinya.”

Disebutkan bahwa Umar telah menemui istri-istri Nabi sesudah mereka ditinggalkan oleh Nabi dan berkata kepada mereka: "Kalau kamu tidak mau mengubah sikap kamu Allah akan menggantikan kamu dengan yang lebih baik dari kamu semua."

Salah seorang dari mereka menjawab: "Umar, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tak pernah menceramahi istri-istrinya, mengapa Anda yang berceramah!



Peristiwa ini diabadikan lewat firman Allah dalam QS At-Tahrim ayat 2-5:

قَدۡ فَرَضَ اللّٰهُ لَـكُمۡ تَحِلَّةَ اَيۡمَانِكُمۡ‌ؕ وَاللّٰهُ مَوۡلٰٮكُمۡ‌ۚ وَهُوَ الۡعَلِيۡمُ الۡحَكِيۡمُ‏


2. Sungguh, Allah telah mewajibkan kepadamu membebaskan diri dari sumpahmu; dan Allah adalah pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

وَاِذۡ اَسَرَّ النَّبِىُّ اِلٰى بَعۡضِ اَزۡوَاجِهٖ حَدِيۡثًا‌ۚ فَلَمَّا نَـبَّاَتۡ بِهٖ وَاَظۡهَرَهُ اللّٰهُ عَلَيۡهِ عَرَّفَ بَعۡضَهٗ وَاَعۡرَضَ عَنۡۢ بَعۡضٍ‌ۚ فَلَمَّا نَـبَّاَهَا بِهٖ قَالَتۡ مَنۡ اَنۡۢبَاَكَ هٰذَا‌ؕ قَالَ نَـبَّاَنِىَ الۡعَلِيۡمُ الۡخَبِیْرُ‏


3. Dan ingatlah ketika secara rahasia Nabi membicarakan suatu peristiwa kepada salah seorang istrinya (Hafsah). Lalu dia menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan peristiwa itu kepadanya (Nabi), lalu (Nabi) memberitahukan (kepada Hafsah) sebagian dan menyembunyikan sebagian yang lain. Maka ketika dia (Nabi) memberitahukan pembicaraan itu kepadanya (Hafsah), dia bertanya, “Siapa yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?” Nabi menjawab, “Yang memberitahukan kepadaku adalah Allah Yang Maha Mengetahui, Mahateliti.”

اِنۡ تَتُوۡبَاۤ اِلَى اللّٰهِ فَقَدۡ صَغَتۡ قُلُوۡبُكُمَا‌ۚ وَاِنۡ تَظٰهَرَا عَلَيۡهِ فَاِنَّ اللّٰهَ هُوَ مَوۡلٰٮهُ وَجِبۡرِيۡلُ وَصَالِحُ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ‌ۚ وَالۡمَلٰٓٮِٕكَةُ بَعۡدَ ذٰلِكَ ظَهِيۡرٌ


4. Jika kamu berdua bertobat kepada Allah, maka sungguh, hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebenaran); dan jika kamu berdua saling bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sungguh, Allah menjadi pelindungnya dan (juga) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain itu malaikat-malaikat adalah penolongnya.

عَسٰى رَبُّهٗۤ اِنۡ طَلَّقَكُنَّ اَنۡ يُّبۡدِلَهٗۤ اَزۡوَاجًا خَيۡرًا مِّنۡكُنَّ مُسۡلِمٰتٍ مُّؤۡمِنٰتٍ قٰنِتٰتٍ تٰٓٮِٕبٰتٍ عٰبِدٰتٍ سٰٓٮِٕحٰتٍ ثَيِّبٰتٍ وَّاَبۡكَارًا


5. Jika dia (Nabi) menceraikan kamu, boleh jadi Tuhan akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu, perempuan-perempuan yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertobat, yang beribadah, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan.

Sesudah ayat-ayat turun Rasulullah kembali kepada istri-istrinya yang sudah bertobat.

Semua sejarawan mencatat peristiwa ini, yakni bahwa wahyu itu memperkuat pendapat Umar.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1155 seconds (0.1#10.140)