Keistimewaan dan Kelebihan Sedekah di Bulan Ramadhan

Jum'at, 22 April 2022 - 11:02 WIB
loading...
Keistimewaan dan Kelebihan Sedekah di Bulan Ramadhan
Sedekah di bulan Ramadhan memiliki keistimewaan dan kelebihan dibanding dengan bersedekah di hari-hari biasa, salah satunya ganjaran pahala yang berlipat-lipat. Foto ilustrasi/ist
A A A
Sesungguhnya sedekah di bulan Ramadhan memiliki keistimewaan dan kelebihan. Dan ini haruslah menjadi motivasi seorang muslim menjadi lebih dermawan pula di bulan yang mulia. Contoh teladan tentang kedermawanan ini adalah baginda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Rasulullah lebih dermawan ketika di bulan Ramadhan , menjadi lebih pemurah dengan kebaikan daripada angin yang berhembus dengan lembut.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sedekah yang paling utama adalah shadaqah pada bulan Ramadhan." (HR. at-Tirmidzi)

Menurut Ustadz Aris Munandar, pengajar tetap di Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an, Bantul Yogyakarta ini, semestinya seorang muslim itu sudah menjadi seorang yang dermawan di luar bulan Ramadhan dan di bulan Ramadhan dianjurkan agar makin dermawan.


Mengutip pendapat Imam Asy-Syafi’i, ada tiga alasan mengapa seorang muslim semestinya lebih dermawan di bulan Ramadhan. Alasan tersebut, antara lain :

1. Meneladani Sang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lebih dermawan kepada seorang tanpa pilah pilih di bulan Ramadhan melebihi angin yang bertiup sepoi-sepoi.
2. Adanya orang-orang miskin yang memerlukan bantuan.
3. Untuk bisa bisa berpuasa sebagian orang harus terpaksa libur kerja. Orang ini tentu sangat layak untuk dibantu.

Karena itu, jika menambah kedermawanan kepada orang lain saja dianjurkan apalagi untuk anak dan isteri sendiri. 'Selayaknya ada tambahan uang belanja untuk isteri di bulan Ramadhan agar semua anggota keluarga lebih semangat menjalankan ibadah puasa,"tuturnya.

Keistimewaan Sedekah di Bulan Ramadhan

Sedekah di bulan Ramadhan memiliki banyak keistimewaan dan kelebihan. Kenapa demikian? Karena beberapa sebab dan alasan. Dirangkum dari berbagai sumber, inilah beberapa sebab yang lebih bisa mendorong kaum mukminin yang sedang berpuasa Ramadhan untuk lebih dermawan di dalamnya. Antara lain:

1. Kemuliaan zaman (waktu) dan dilipat gandakannya amal-amal shaleh di dalamnya.

Dalam Sunan al-Tirmidzi, dari Anas bin Malik secara marfu', "Shodaqah yang paling utama adalah pada bulan Ramadhan."

2. Membantu shaimin, qaimin, dan dzakirin untuk menjalankan ketaatan mereka.

Inilah yang menjadi sebab ia mendapatkan pahala seperti pahala mereka. Dalam hadis Zaid bin Khalid, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa sallam, beliau bersabda:

"Siapa yang memberi berbuka orang puasa, baginya pahala seperti pahala orang berpuasa tadi tanpa dikurangi dari pahalanya sedikitpun." (HR. Ahmad, at-Tirmidzi, Nasai, dan dishahihkan al-Albani)

3. Bahwasanya bulan Ramadhan adalah bulan di mana Allah berderma (melimpahkan kebaikan) kepada para hamba-Nya dengan mecurahkan rahmat, maghfirah, dan pembebasan dari neraka, terlebih di Lailatul Qadar.

Allah Ta'ala akan menyayangi para hamba-Nya yang senang mengasihi yang lain. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa sallam, "Sesungguhnya Allah akan merahmati para hamba-Nya yang ruhama' (suka mengasihi yang lainnya)." (HR. Al-Buhkari)

Maka siapa yang berderma kepada hamba Allah, maka Allah akan berderma kepadanya dengan pemberian dan karunia. Karena balasan itu sesuai dengan jenis amal.

4. Puasa dan sedekah, keduanya menjadi sebab yang bisa menghantarkan ke surga.

Seperti yang terdapat dalam hadis Alibin Abi Thalib radhiyallahu 'Anhu, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda,

"Sesungguhnya di surga terdapat ruangan yang dalamnya bisa dilihat dari luarnya dan luarnya bisa dilihat dari dalamnya." Lalu para sahabat bertanya: "Untuk siapa itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Bagi siapa yang baik tutur katanya, memberi makan, kontinyu melaksanakan shiyam, dan shalat malam karena Allah di saat manusia tertidur." (HR. At-Tirmidzi)

Amal-amal ini terkumpul pada bulan Ramadhan, di mana seorang mukmin mengumpulkan shiyam, qiyam, shodaqah, dan berkata yang baik di dalamnya. Pada saat yang sama, orang yang puasa menahan diri dari tindakan lahwun (sia-sia) dan tercela.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1880 seconds (0.1#10.140)