200 Mushaf Al-Qur'an Disalurkan kepada Santri Yatim Dhuafa di Uganda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 200 mushaf Al-Qur’an disalurkan kepada santri yatim dhuafa penghafal Al-Qur’an di Rumah Tahfizh Ar-Rahman Islamic School, Desa Makenya, Kota Sironko, Uganda. Askar Kauny pun menyampaikan terima kasih atas kedermawanan Sahabat Qur’an.
"Terima kasih atas kedermawanan Ayah Bunda Sahabat Qur’an semua yang selalu memberi support pada penghafal Al-Qur’an, tidak hanya di Indonesia, tapi sampai menjangkau ke negeri Uganda, Afrika,” ujar Fauzan, Kepala Departemen Program Foundation Askar Kauny, Jumat (22/4/2022).
Dia pun menyampaikan doa, semoga kebaikan yang diberikan menjadi ladang amal yang mengalirkan pahala tidak terputus dari setiap bacaan santri penghafal Al-Qur’an. “Tugas belum usai. Masih ada saudara muslim kita di Desa Nawunano, wilayah Iringa, Kota Buyende, sekitar 4 jam dari Distrik Mbale Uganda, Afrika. Mereka membutuhkan Al-Qur'an," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, sekitar 547 anak di Desa Nawunano, wilayah Iringa yang belajar Al-Qur’an dengan semangat meski fasilitas minim. Dia juga mengisahkan anak-anak muslim di Desa Nawunano belajar Al-Qur'an di sebuah gubuk terbuka.
“Mereka biasa belajar dengan menuliskan huruf-hijaiyah pada papan yang sudah rusak. Hafalan Al-Qur'an yang mereka dapatkan semuanya berasal dari lisan guru ngaji. Tak ada buku, pena, apalagi Al-Qur’an,” pungkasnya.
"Terima kasih atas kedermawanan Ayah Bunda Sahabat Qur’an semua yang selalu memberi support pada penghafal Al-Qur’an, tidak hanya di Indonesia, tapi sampai menjangkau ke negeri Uganda, Afrika,” ujar Fauzan, Kepala Departemen Program Foundation Askar Kauny, Jumat (22/4/2022).
Dia pun menyampaikan doa, semoga kebaikan yang diberikan menjadi ladang amal yang mengalirkan pahala tidak terputus dari setiap bacaan santri penghafal Al-Qur’an. “Tugas belum usai. Masih ada saudara muslim kita di Desa Nawunano, wilayah Iringa, Kota Buyende, sekitar 4 jam dari Distrik Mbale Uganda, Afrika. Mereka membutuhkan Al-Qur'an," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, sekitar 547 anak di Desa Nawunano, wilayah Iringa yang belajar Al-Qur’an dengan semangat meski fasilitas minim. Dia juga mengisahkan anak-anak muslim di Desa Nawunano belajar Al-Qur'an di sebuah gubuk terbuka.
“Mereka biasa belajar dengan menuliskan huruf-hijaiyah pada papan yang sudah rusak. Hafalan Al-Qur'an yang mereka dapatkan semuanya berasal dari lisan guru ngaji. Tak ada buku, pena, apalagi Al-Qur’an,” pungkasnya.
(zik)