Jangan Putus Asa dalam Berdoa, Ini 3 Makna Ijabah
loading...
A
A
A
Ustaz Hamdan Nasution Attantisy
Dai Pengajar di Ponpes Al-Yusufiyah Tapanuli Selatan
Jangan pernah berhenti berdoa, apalagi sampai putus asa. Yakinlah bahwa doa yang kita panjatkan akan diijabah Allah Ta'ala.
Namun kita perlu pahami makna ijabah yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Syaikh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya "Quti Al-Habib Al-Ghorib" menjelaskan ada tiga makna ijabah doa :
1. Terkadang Allah memberi sesuai permintaan kita.
2. Kadang Allah ijabah dengan menolak bala dari kita.
3. Atau ijabah itu adalah berupa pahala di Akhirat kelak. Sehingga di Akhirat nanti Allah akan berikan kepadanya pahala istimewa yang membuat hamba itu heran dan berkata: "Ya Allah pahala apa ini? Maka Allah menjawab: "Bukankah engkau berdoa kepada-Ku meminta ini dan ini, pada saat begini dan begini, maka doa yang kau panjatkan tidak Aku beri di dunia, namun di Akhirat inilah kau terima".
Al-Imam Ibnu 'Athoillah Assakandari menyampaikan lewat Kitab Hikam-nya:
لا يكن تأخر أمد العطاء مع الإلحاح في الدعاء موجبا ليأسك ، فهو ضمن لك الإجابة فيما يختار لك، لا فيما تختار لنفسك ، و في الوقت الذي يريد ، لا في الوقت الذي تريد
Artinya: "Janganlah engkau berputus asa, berhenti berdo'a disaat apa yang kau pinta terlambat (belum Allah ijabah) padahal engkau sudah memintanya dengan serius dan sungguh-sungguh. Sebab Allah pasti menjamin ijabah untukmu, sesuai pilihan Allah untukmu, bukan sesuai pilihanmu untukmu, pada waktu yang Allah tetapkan, bukan pada waktu yang kau inginkan."
Karena itu, berdoalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh dan tetap optimistis bahwa Allah mengijabah doa kita, sesuai kehendak-Nya, tanpa dicampuri dengan kehendak kita.
Berdoalah kepada Allah apa yang engkau butuhkan, bukan apa yang kau belum butuhkan. Berdoalah kepada Allah dengan maksud menghambakan dan menghinakan diri, bukan maksud menuntut Allah Ta'ala.
Dai Pengajar di Ponpes Al-Yusufiyah Tapanuli Selatan
Jangan pernah berhenti berdoa, apalagi sampai putus asa. Yakinlah bahwa doa yang kita panjatkan akan diijabah Allah Ta'ala.
Namun kita perlu pahami makna ijabah yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Syaikh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya "Quti Al-Habib Al-Ghorib" menjelaskan ada tiga makna ijabah doa :
1. Terkadang Allah memberi sesuai permintaan kita.
2. Kadang Allah ijabah dengan menolak bala dari kita.
3. Atau ijabah itu adalah berupa pahala di Akhirat kelak. Sehingga di Akhirat nanti Allah akan berikan kepadanya pahala istimewa yang membuat hamba itu heran dan berkata: "Ya Allah pahala apa ini? Maka Allah menjawab: "Bukankah engkau berdoa kepada-Ku meminta ini dan ini, pada saat begini dan begini, maka doa yang kau panjatkan tidak Aku beri di dunia, namun di Akhirat inilah kau terima".
Al-Imam Ibnu 'Athoillah Assakandari menyampaikan lewat Kitab Hikam-nya:
لا يكن تأخر أمد العطاء مع الإلحاح في الدعاء موجبا ليأسك ، فهو ضمن لك الإجابة فيما يختار لك، لا فيما تختار لنفسك ، و في الوقت الذي يريد ، لا في الوقت الذي تريد
Artinya: "Janganlah engkau berputus asa, berhenti berdo'a disaat apa yang kau pinta terlambat (belum Allah ijabah) padahal engkau sudah memintanya dengan serius dan sungguh-sungguh. Sebab Allah pasti menjamin ijabah untukmu, sesuai pilihan Allah untukmu, bukan sesuai pilihanmu untukmu, pada waktu yang Allah tetapkan, bukan pada waktu yang kau inginkan."
Karena itu, berdoalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh dan tetap optimistis bahwa Allah mengijabah doa kita, sesuai kehendak-Nya, tanpa dicampuri dengan kehendak kita.
Berdoalah kepada Allah apa yang engkau butuhkan, bukan apa yang kau belum butuhkan. Berdoalah kepada Allah dengan maksud menghambakan dan menghinakan diri, bukan maksud menuntut Allah Ta'ala.
(rhs)