Sumpah Nabi Sulaiman yang Tidak Dikabulkan Allah Ta'ala

Jum'at, 26 Juni 2020 - 05:00 WIB
loading...
A A A
Rasulullah telah menyatakan bahwa di antara para sahabat terdapat sahabat yang jika dia bersumpah atas nama Allah, niscaya Allah akan memenuhinya. Di antara mereka adalah Barra' bin Malik. Dan tentu saja Nabi Sulaiman lebih mulia kedudukannya daripada seorang sahabat.

Selanjutnya, mungkin ada yang bertanya, ”Darimana Sulaiman memiliki wanita begitu banyak?"

Syaikh ‘Umar Sulaiman menjelaskan bahwa dalam syariat Musa, seorang laki-laki dibolehkan menikah tanpa dibatasi. Bahkan dalam Taurat menyebutkan bahwa istri Sulaiman mencapai tujuh ratus orang.



Hadis ini menunjukkan bahwa Sulaiman memiliki kemampuan besar dalam urusan istri: satu malam dia berkeliling kepada wanita dalam jumlah seperti di atas.

Selanjutnya Syaikh ‘Umar Sulaiman menyebut pelajaran dan faedah dari kisah Nabi Sulaiman ini.

1. Keinginan orang saleh untuk mendapatkan anak saleh yang berjihad fi sabilillah, sebagaimana Sulaiman menginginkan anak dalam jumlah itu.

2. Dalam syariat Taurat berpoligami adalah dianjurkan.

3. Kemampuan Sulaiman menggauli istri-istri dalam jumlah sebanyak itu dalam satu malam, walaupun dia sibuk dengan urusan negara dan umat.

4. Hendaknya seseorang yang hendak menggauli istrinya agar bermaksud mencari keturunan yang saleh sebagaimana yang dilakukan oleh Sulaiman.

5. Dibolehkan bagi seseorang untuk memberitakan sesuatu yang menurut dugaannya terjadi di masa yang akan datang, sebagaimana Sulaiman memberitahu apa yang hendak dilakukannya yaitu menggauli istrinya dan anak-anak yang akan dirizkikan kepadanya.

6. Boleh bersumpah terhadap urusan di masa dating seperti yang dilakukan oleh Sulaiman.

7. Sumpah boleh diniatkan tanpa dilafazhkan. Sulaiman tidak mengucapkan sumpahnya dan ia ditunjukkan oleh lamul qasam.

8. Seorang muslim harus menggantungkan sesuatu yang hendak dilakukannya di atas kehendak Allah, dan dia berkata, "Aku akan melakukan ini, insya Allah."

9. Di antara adab para Nabi adalah menggunakan bahasa kinayah dalam urusan di mana keterusterangan dianggap kurang baik. Sulaiman tidak berkata, "Aku akan menggauli atau menyetubuhi." Tetapi dia berkata, "aku akan berkeliling."

10. Jika seseorang bersumpah untuk melakukan sesuatu di masa mendatang, lalu dia berkata ’insya Allah’ maka dia tidak ingkar dalam sumpahnya (jika tidak melakukannya). Jika tidak mengucapkannya, maka dia ingkar. (
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2705 seconds (0.1#10.140)