Sumpah Nabi Sulaiman yang Tidak Dikabulkan Allah Ta'ala

Jum'at, 26 Juni 2020 - 05:00 WIB
loading...
Sumpah Nabi Sulaiman yang Tidak Dikabulkan Allah Taala
ada sebagian hamba Allah yang saleh, jika mereka bersumpah, maka Allah mewujudkan sumpahnya dan memenuhi permintaannya. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
NABI Sulaiman adalah salah seorang Nabiyullah yang saleh dan raja yang mujahid. Allah memberinya kerajaan yang besar. Allah menundukkan manusia, jin, burung, dan angin untuknya.

Barangsiapa membaca paparan Al-Qur'an tentang hidupnya, maka dia mengetahui bahwa Nabi Sulaiman gemar berjihad fi sabilillah, memperhatikan bala tentaranya, cermat meneliti mereka dan perlengkapan mereka.

Naca juga: Kisah Nabi Isa dan Pencuri yang Bersumpah Atas Nama Allah

Dan jika perhatian seseorang tertuju pada terhadap suatu perkara, maka dia akan menghabiskan umurnya dalam rangka meraih sesuatu itu, mengembangkan dan menegakkannya di antara manusia.

Nabi Sulaiman benar-benar menggemari jihad, memperhatikan dan menyiapkan pasukannya. Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah,

وَحُشِرَ لِسُلَيْمَانَ جُنُودُهُ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ

"Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib dalam barisan." (QS An-Naml: 17).



Perhatian Sulaiman terhadap kuda menyibukkannya dari perbuatan-perbuatan baik yang bisa jadi lebih afdhal daripadanya,

اِذۡ عُرِضَ عَلَيۡهِ بِالۡعَشِىِّ الصّٰفِنٰتُ الۡجِيَادُ
فَقَالَ اِنِّىۡۤ اَحۡبَبۡتُ حُبَّ الۡخَيۡرِ عَنۡ ذِكۡرِ رَبِّىۡ‌ۚ حَتّٰى تَوَارَتۡ بِالۡحِجَابِ

"Ingatlah ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore, maka dia berkata, 'Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai matahari terbenam." (QS Shad: 31-32).



Lihatlah bagaimana Nabi Sulaiman hendak meminta tanggung jawab salah satu bala tentaranya manakala dia melihat burung hud-hud tidak hadir. "Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata,

وَتَفَقَّدَ الطَّيۡرَ فَقَالَ مَا لِىَ لَاۤ اَرَى الۡهُدۡهُدَ ‌ۖ اَمۡ كَانَ مِنَ الۡغَآٮِٕبِيۡنَ
لَاُعَذِّبَـنَّهٗ عَذَابًا شَدِيۡدًا اَوۡ لَا۟اَذۡبَحَنَّهٗۤ اَوۡ لَيَاۡتِيَنِّىۡ بِسُلۡطٰنٍ مُّبِيۡنٍ

'Mengapa aku tidak melihat hudhud? Apakah dia termasuk yang tidak hadir? Sungguh, aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras, atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang." (QS An-Naml: 20-21)



Kegemaran Nabi Sulaiman terhadap jihad , menyiapkan peperangan dan menumbuhkan generasi yang gemar berperang dipaparkan oleh Rasulullah kepada kita, bahwa dia bersumpah untuk menggauli dalam satu malamnya sembilan puluh sembilan istrinya dengan harapan satu orang istri melahirkan seorang prajurit yang berperang di jalan Allah.

"Demi Allah, malam ini aku akan berkeliling kepada seratus wanita, setiap wanita melahirkan seorang anak laki-laki yang berperang di jalan Allah," ujar Nabi Sulaiman.



Soal jumlah istri Nabi Sulaiman, riwayat yang lain menyebut, tujuh puluh orang. Dalam riwayat lain, sembilan puluh, dan dalam riwayat keempat seratus.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3151 seconds (0.1#10.140)