Ilmu Berharga! Begini Cara Murid Abdullah bin Mubarak Menjinakkan Kuda
loading...
A
A
A
Bagi yang ingin menjinakkan hewan tunggangan seperti kuda barangkali dapat mencoba cara yang dilakukan murid Abdullah bin Mubarak, seorang ulama masa Tabi'in (pengikut atau murid sahabat Nabi).
Diceritakan dalam Kitab Al-Mawa'izh Al-Usfuriyah, Abdullah bin Mubarok (wafat 181 H) berjalan-jalan ke pasar dan melihat seekor kuda di dijual dengan harga 40 Dirham. Ia bertanya kepada penjualnya: "Apa yang membuat kuda ini menjadi begitu murah?"
"Kuda ini memiliki beberapa kekurangan," jawab si penjual kuda.
"Apa saja kekurangannya?" tanya Abdullah bin Mubarok.
"Kuda ini berlari pelan dan tidak bisa mengejar musuh. Kuda ini juga mudah lelah jika berlari hingga nantinya musuh bisa mengejarnya. Kuda ini juga akan meringkik dan bersuara keras di tempat yang seharusnya tenang," jelas si penjual.
"Wah kalau 40 Dirham terlalu mahal!" kata Abdullah bin Mubarok. Kemudian Abdullah pergi dan tidak jadi membelinya.
Suatu ketika, Abdullah bin Mubarak melihat salah satu muridnya menunggang kuda tersebut. Bahkan ia melihatnya ikut berperang dalam satu pertempuran. Kuda itu berperan sangat baik.
Hal itu membuat Abdullah bin Mubarak bertanya-tanya. Kemudian ia bertanya kepada muridnya: "Apakah kamu tahu kekurangan-kekurangan kudamu?"
"Iya! Kuda ini memiliki kekurangan-kekurangan seperti yang mereka katakan. Tetapi ketika aku membelinya, aku berkata di telinganya: "Hai kuda! Sesungguhnya aku telah meninggalkan dosa dan bertaubat kembali kepada Allah. Oleh karena itu lepaskanlah kekurangan-kekurangan pada dirimu!' Kemudian kuda ini menggerakkan kepalanya tiga kali seperti merespons dengan senang karena aku telah meninggalkan dosaku."
"Aku jadi mengerti kalau kekurangan-kekurangan kuda itu berasal dari pemilik kudanya dulu, bukan dari kudanya. Sebab kuda-kuda orang kafir dan yang zalim akan melaknati pemilik-pemiliknya. Bahkan kuda-kuda itu akan menjatuhkan mereka dari punggungnya sebagaimana Firman Allah: "Ingatlah! Laknat Allah akan menimpa orang-orang zalim."
Ketika Allah melaknati seseorang maka segala sesuatu pun juga akan melaknatinya. Begitu juga kuda ini melaknati pemiliknya dulu karena ia adalah orang zalim atau munafik atau orang sombong sehingga kudanya menjatuhkannya dari punggung ketika ia menaikinya.
Karena itu semua makhluk hidup akan merasa bahagia dan jinak kepada pemiliknya karena rasa bahagia yang diberikan olehnya. Begitu juga rasa bahagia itu akan menjelma pada Hari Kiamat. Kemudian jelmaan itu akan datang. Pemiliknya akan mengendalikannya. Kemudian jelmaan rasa bahagia itu akan membawanya ke surga.
Demikian kisah murid Abdullah bin Mubarak menjinakkan kuda. Mudah-mudahan lewat kisah ini kita dapat memetik pelajaran berharga.
Diceritakan dalam Kitab Al-Mawa'izh Al-Usfuriyah, Abdullah bin Mubarok (wafat 181 H) berjalan-jalan ke pasar dan melihat seekor kuda di dijual dengan harga 40 Dirham. Ia bertanya kepada penjualnya: "Apa yang membuat kuda ini menjadi begitu murah?"
"Kuda ini memiliki beberapa kekurangan," jawab si penjual kuda.
"Apa saja kekurangannya?" tanya Abdullah bin Mubarok.
"Kuda ini berlari pelan dan tidak bisa mengejar musuh. Kuda ini juga mudah lelah jika berlari hingga nantinya musuh bisa mengejarnya. Kuda ini juga akan meringkik dan bersuara keras di tempat yang seharusnya tenang," jelas si penjual.
"Wah kalau 40 Dirham terlalu mahal!" kata Abdullah bin Mubarok. Kemudian Abdullah pergi dan tidak jadi membelinya.
Suatu ketika, Abdullah bin Mubarak melihat salah satu muridnya menunggang kuda tersebut. Bahkan ia melihatnya ikut berperang dalam satu pertempuran. Kuda itu berperan sangat baik.
Hal itu membuat Abdullah bin Mubarak bertanya-tanya. Kemudian ia bertanya kepada muridnya: "Apakah kamu tahu kekurangan-kekurangan kudamu?"
"Iya! Kuda ini memiliki kekurangan-kekurangan seperti yang mereka katakan. Tetapi ketika aku membelinya, aku berkata di telinganya: "Hai kuda! Sesungguhnya aku telah meninggalkan dosa dan bertaubat kembali kepada Allah. Oleh karena itu lepaskanlah kekurangan-kekurangan pada dirimu!' Kemudian kuda ini menggerakkan kepalanya tiga kali seperti merespons dengan senang karena aku telah meninggalkan dosaku."
"Aku jadi mengerti kalau kekurangan-kekurangan kuda itu berasal dari pemilik kudanya dulu, bukan dari kudanya. Sebab kuda-kuda orang kafir dan yang zalim akan melaknati pemilik-pemiliknya. Bahkan kuda-kuda itu akan menjatuhkan mereka dari punggungnya sebagaimana Firman Allah: "Ingatlah! Laknat Allah akan menimpa orang-orang zalim."
Ketika Allah melaknati seseorang maka segala sesuatu pun juga akan melaknatinya. Begitu juga kuda ini melaknati pemiliknya dulu karena ia adalah orang zalim atau munafik atau orang sombong sehingga kudanya menjatuhkannya dari punggung ketika ia menaikinya.
Karena itu semua makhluk hidup akan merasa bahagia dan jinak kepada pemiliknya karena rasa bahagia yang diberikan olehnya. Begitu juga rasa bahagia itu akan menjelma pada Hari Kiamat. Kemudian jelmaan itu akan datang. Pemiliknya akan mengendalikannya. Kemudian jelmaan rasa bahagia itu akan membawanya ke surga.
Demikian kisah murid Abdullah bin Mubarak menjinakkan kuda. Mudah-mudahan lewat kisah ini kita dapat memetik pelajaran berharga.
(rhs)