Khutbah Idul Adha Singkat, Dahsyatnya Pahala Berkurban
loading...
A
A
A
Umat muslim telah menunaikan salah satu ibadah mulia pada Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1443 H, Ahad kemarin. Berikut Khutbah Idul Adha singkat yang dapat kita jadikan iktibar.
Tema Khutbah Idul Adha ini tentang hikmah berkurban dan dahsyatnya pahala yang didapat oleh mereka yang berkurban. Berikut materi khutbahnya dilansir dari Pondok Pesantren Lirboyo. Semoga bermanfaat.
Khutbah I
Ma'asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah!
Ungkapan syukur sudah seharusnya kita ungkapkan, biqouli alhamdulillah, karena sampai dengan saat ini kita masih mendapat kepercayaan dari Allah Ta'ala untuk tetap bisa menikmati karunia Allah sehingga dapat menginjakkan kaki kita di atas bumi-Nya. Mudah-mudahan semua ini menjadi motivasi kita untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah.
Pada momentum Hari Raya Idul Adha kali ini mari kita mengingat kembali keindahan ajaran Islam melalui ibadah Kurban. Banyak sekali hikmah yang terkandung di balik disyariatkkannya ibadah Kurban.
Pertama akan Khotib sebutkan adalah Hikmah Spiritual. Kaum mulsimin dan muslimat, jamaah sholat Idul Adha rahimakumullah.
Salah satu makna yang paling berarti dari disyariatkannya berkurban ialah menghidupkan makna dari berkurban yang begitu agung, yang telah dialami oleh Nabi Ibrahim 'alaihissalam tatkala Allah memberi ujian kepada beliau dengan menitahkan agar menyembelih putranya Nabi Ismail. Kemudian Allah menggantinya dengan seekor domba yang secara khusus Allah turunkan dari surga kepada beliau dan memerintahkan agar menyembelihnya. Hal itu setelah dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail bersungguh-sungguh penuh kejujuran dan keikhlasan merealisasikan perintah Allah.
Dengan berkurban berarti kita sudah bersyukur atas limpahan nikmat dari Allah yang kita dapatkan dari tahun ke tahun. Salah satu keutamaan berkurban diriwayatkan dari Sayidina Ali karamallahu wajhah bahwa beliau berkata:
"Barang siapa keluar dari rumahnya untuk membeli hewan kurban, maka ia diganjar untuk setiap langkahnya pahala sepuluh kebaikan, dihapus sepuluh kejelekan, dan dinaikkan sepuluh derajat di Surga. Dan jika ia berbicara ketika membelinya, maka ucapannya seperti pahala bertasbih."
"Ketika ia menyerahkan harga hewan kurban tersebut, maka setiap dirham diganjar pahala tujuh ratus kebaikan, dan manakala ia menjatuhkan hewan kurban ke tanah untuk disembelih, maka seluruh makhluk yang ada di tempat tersebut hingga tujuh lapis bumi memintakan ampun untuknya. Jika ia sudah mengalirkan darah hewan kurban tersebut, maka Allah menciptakan setiap tetes darah dari hewan tersebut sepuluh Malaikat yang memintakan ampun untuknya hingga hari kiamat. Dan tatkala ia telah membagi daging kurban, maka setiap suapan dari daging tersebut seperti pahala memerdekakan hamba sahaya dari keturunan Nabi Ismail."
Hikmah berkurban selanjutnya adalah hikmah sosial. Hikmah yang tersirat dalam ajaran berkurban ialah menyenangkan hati kaum fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Semangat berbagi kebahagiaan kepada mereka, keluarga, dan kerabat pada hari raya. Buah dari itu semua adalah memperkokoh ikatan persaudaraan antarmuslim dan menanam persatuan dan kasih sayang.
Kaum muslimin dan muslimat, jamaah sholat Idul Adha rahimakumullah!
Demikian hikmah berkurban yang dapat Khotib sampaikan, semoga dengan mengetahui hikmah dan keutamaan berkurban ini kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Ta'ala. Aamin!
Khutbah II
Tema Khutbah Idul Adha ini tentang hikmah berkurban dan dahsyatnya pahala yang didapat oleh mereka yang berkurban. Berikut materi khutbahnya dilansir dari Pondok Pesantren Lirboyo. Semoga bermanfaat.
Khutbah I
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ
لحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اللّهُمَّ صَلّ وسّلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وِعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ
فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ .وقال ايضا : وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَا عَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَن كَفَرَ فَإِ نَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ
Ma'asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah!
Ungkapan syukur sudah seharusnya kita ungkapkan, biqouli alhamdulillah, karena sampai dengan saat ini kita masih mendapat kepercayaan dari Allah Ta'ala untuk tetap bisa menikmati karunia Allah sehingga dapat menginjakkan kaki kita di atas bumi-Nya. Mudah-mudahan semua ini menjadi motivasi kita untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah.
Pada momentum Hari Raya Idul Adha kali ini mari kita mengingat kembali keindahan ajaran Islam melalui ibadah Kurban. Banyak sekali hikmah yang terkandung di balik disyariatkkannya ibadah Kurban.
Pertama akan Khotib sebutkan adalah Hikmah Spiritual. Kaum mulsimin dan muslimat, jamaah sholat Idul Adha rahimakumullah.
Salah satu makna yang paling berarti dari disyariatkannya berkurban ialah menghidupkan makna dari berkurban yang begitu agung, yang telah dialami oleh Nabi Ibrahim 'alaihissalam tatkala Allah memberi ujian kepada beliau dengan menitahkan agar menyembelih putranya Nabi Ismail. Kemudian Allah menggantinya dengan seekor domba yang secara khusus Allah turunkan dari surga kepada beliau dan memerintahkan agar menyembelihnya. Hal itu setelah dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail bersungguh-sungguh penuh kejujuran dan keikhlasan merealisasikan perintah Allah.
Dengan berkurban berarti kita sudah bersyukur atas limpahan nikmat dari Allah yang kita dapatkan dari tahun ke tahun. Salah satu keutamaan berkurban diriwayatkan dari Sayidina Ali karamallahu wajhah bahwa beliau berkata:
"Barang siapa keluar dari rumahnya untuk membeli hewan kurban, maka ia diganjar untuk setiap langkahnya pahala sepuluh kebaikan, dihapus sepuluh kejelekan, dan dinaikkan sepuluh derajat di Surga. Dan jika ia berbicara ketika membelinya, maka ucapannya seperti pahala bertasbih."
"Ketika ia menyerahkan harga hewan kurban tersebut, maka setiap dirham diganjar pahala tujuh ratus kebaikan, dan manakala ia menjatuhkan hewan kurban ke tanah untuk disembelih, maka seluruh makhluk yang ada di tempat tersebut hingga tujuh lapis bumi memintakan ampun untuknya. Jika ia sudah mengalirkan darah hewan kurban tersebut, maka Allah menciptakan setiap tetes darah dari hewan tersebut sepuluh Malaikat yang memintakan ampun untuknya hingga hari kiamat. Dan tatkala ia telah membagi daging kurban, maka setiap suapan dari daging tersebut seperti pahala memerdekakan hamba sahaya dari keturunan Nabi Ismail."
Hikmah berkurban selanjutnya adalah hikmah sosial. Hikmah yang tersirat dalam ajaran berkurban ialah menyenangkan hati kaum fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Semangat berbagi kebahagiaan kepada mereka, keluarga, dan kerabat pada hari raya. Buah dari itu semua adalah memperkokoh ikatan persaudaraan antarmuslim dan menanam persatuan dan kasih sayang.
Kaum muslimin dan muslimat, jamaah sholat Idul Adha rahimakumullah!
Demikian hikmah berkurban yang dapat Khotib sampaikan, semoga dengan mengetahui hikmah dan keutamaan berkurban ini kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Ta'ala. Aamin!
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
(rhs)