Duramsyil Binasa, Allah Membuat Kaum Nabi Nuh Mandul Semua

Senin, 27 April 2020 - 02:31 WIB
loading...
Duramsyil Binasa, Allah Membuat Kaum Nabi Nuh  Mandul Semua
Allah telah membuat seluruh kaum Nabi Nuh AS mandul. Ilustrasi/SINDOnews
A A A
NABI Nuh diminta Jibril menyadarkan musuh Allah, Duramsyil bin Fumail bin Jaij bin Qabil bin Adam. Dia adalah seorang raja yang sewenang-wenang dan kejam.

Nabi Nuh adalah orang pertama yang diangkat menjadi rasul. Dia termasuk salah satu rasul Ulul ‘Azmi yang telah diutus kepada keturunan Qabil karena mereka terus-menerus menyembah berhala dan mempertontonkan kemusyrikan.

Nabi Nuh menyerukan Duramsyil dan pengikutnya untuk mengesakan Allah dan mengatakan, “Tidak ada tuhan kecuali Allah dan Nuh adalah utusan Allah.”

Bukannya sadar, Diramsyil justru marah. “Seandainya hari ini bukan hari raya, tentu aku membunuhnya dengan cara yang sangat keji,” ujarnya kepada Nabi Nuh. ( )

Menurut sebuah riwayat, pada hari itu seorang wanita yang bernama ‘Umrah beriman kepada Nuh, yang kemudian dinikahinya dan melahirkan 3 anak laki-laki, yaitu Sam, Ham, dan Yafits, dan 3 anak perempuan, yaitu Hashwah, Sarah, dan Buhaiwarah. Kemudian seorang wanita lagi beriman; namanya adalah Wal’ab binti ‘Ajwil.

Wanita itu kemudian dinikahi Nuh dan melahirkan 2 anak laki-laki, yaitu Balus dan Kan’an. Akan tetapi, pada masa berikutnya dia kembali kepada agama sebelumnya.

Selanjutnya, ada sekitar 70 orang, laki-laki dan perempuan, yang beriman kepada Nuh. Tiap hari Nuh pergi kepada kaumnya dan menyeru, “Wahai kaumku, beribadahlah kepada Allah. Kalian tidak mempunyai tuhan kecuali Allah; tidak ada sekutu bagi-Nya.”

Mendengar seruan ini, orang-orang datang kepadanya dan memukulinya dengan tongkat dan sandal sampai dia pingsan. Mereka menarik kakinya dan melemparkannya ke dalam tempat pembuangan kotoran.

Setelah sadar, Nabi Nuh membasuh darah dari wajahnya kemudian salat dua rakaat dan berdoa, “Ya Allah, ampunilah kaumku karena mereka tidak mengetahui.”

Raja Duramsyil Binasa
Usaha tersebut terus dijalaninya selama sekitar 300 tahun sampai Raja Duramsyil binasa, yang kemudian digantikan oleh anaknya, Tubayin, yang lebih jahat daripada bapaknya.

Nabi Nuh tetap mendakwahinya, seperti yang dilakukan kepada bapaknya sebelumnya. Dia terus berdakwah kepada kaumnya selama 400 tahun hingga dia telah masuk kurun kelima, tetapi kaumnya tetap dalam keadaan mereka seperti dahulu.

Setiap kali mereka mendengar suara Nuh AS, mereka meletakkan jari-jemari di telinga mereka sebagaimana dikabarkan oleh Allah Yang Maha Agung dalam al-Qur’an.

Suatu ketika, kaum Nuh mengumpulkan batu di atas-atas atap dan ketika Nuh lewat, mereka melemparinya dengan batu-batu itu sampai pingsan. Mereka menyangka Nabi Nuh AS telah meninggal. Tiba-tiba datanglah beberapa burung mengibas-ngibaskan sayapnya untuk membuatnya segar dan terjaga.

Nabi Nuh pun sadar dari pingsannya. Hal itu terus-menerus terjadi sampai kurun keenam pun telah berlalu dan masuk pada kurun ketujuh, dan Raja Tubayin telah mati yang kemudian digantikan oleh anaknya, Thaghradus, yang juga tak kalah jahatnya.

Setiap kali Nuh berdakwah kepada kaumnya, mereka selalu melemparinya degan bebatuan, seperti yang terjadi sebelumnya sampai Allah mewahyukan kepada Nuh, “Tidak ada lagi benih dalam tulang belakang laki-laki dan perut wanita yang akan beriman, yang menyambut dakwahmu.”

Mereka telah dimandulkan oleh Allah. Maka, pada saat itu, Nabi Nuh berdoa kepada Allah agar tidak membiarkan satu pun dari mereka hidup, sebagaimana dikabarkan oleh Allah dengan firman-Nya; “Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir.” (QS Nuh [71]: 27).
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2178 seconds (0.1#10.140)