Hukum Orang yang Semasa Hidup Berperilaku Bejat, Ketika Sakaratul Maut Ucapkan Syahadat
loading...
A
A
A
Banyak hadis yang menunjukkan bahwa kalimat Syahadat memberi hak seseorang untuk masuk surga dan terlindung dari neraka bagi yang mengucapkan Laa ilaaha illallaah. Lalu, bagaimana hukumnya orang yang semasa hidupnya selalu mengerjakan maksiat , akan tetapi pada akhir hayatnya (ketika sakaratul maut ) dia mengucapkan dua kalimat Syahadat?
Menjawab pertanyaan seperti itu, Syaikh Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya yang berjudul " Fatawa Qardhawi " mengatakan barangsiapa yang meninggal dalam keadaan bertauhid, yaitu sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir dia berikrar dan mengucapkan dua kalimat Syahadat, maka dia berhak berada di sisi Allah dan masuk surgaNya.
"Orang tersebut sudah dapat dipastikan oleh Allah akan masuk surga, walaupun masuknya terakhir (tidak bersama-sama orang yang masuk pertama), karena dia diazab terlebih dahulu di neraka disebabkan kemaksiatan dan dosa-dosanya yang dikerjakan, yang belum bertobat dan tidak diampuni," ujarnya.
Hanya saja, dia juga tidak kekal di neraka, karena di dalam hatinya masih ada sebutir iman. Adapun dalil-dalilnya, menurut al-Qardhawi, sebagaimana diterangkan dalam hadis Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, yaitu:
Dari Abu Dzar ra yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa mengucapkan, 'Laa ilaaha illallaah,' kemudian meninggal, maka pasti masuk surga."
Dari Anas ra, bahwa Nabi SAW telah bersabda, "Akan keluar dari neraka bagi orang yang mengucapkan, 'Laa ilaaha illallaah,' walaupun hanya sebesar satu butir iman di hatinya."
Dari Abu Dzar pula, dia telah berkata bahwa sesungguhnya Nabi SAW telah bersabda, "Telah datang kepadaku malaikat Jibril dan memberi kabar gembira kepadaku, bahwa barangsiapa yang meninggal di antara umatmu dalam keadaan tanpa mempersekutukan Allah, maka pasti akan masuk surga, walaupun dia berbuat zina dan mencuri." Nabi SAW mengulangi sampai dua kali.
Menurut al-Qardhawi, banyak hadis yang menunjukkan bahwa kalimat Syahadat memberi hak untuk masuk surga dan terlindung dari neraka bagi yang mengucapkannya (mengucap Laa ilaaha illallaah). Maksudnya ialah, meskipun dia banyak berbuat dosa, dia tetap masuk surga, walaupun terakhir.
"Sedangkan yang dimaksud terlindung dari neraka ialah tidak selama-lamanya di dalam neraka, tetapi diazab terlebih dahulu karena perbuatan maksiatnya," demikian Syaikh Yusuf al-Qardhawi.
Menjawab pertanyaan seperti itu, Syaikh Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya yang berjudul " Fatawa Qardhawi " mengatakan barangsiapa yang meninggal dalam keadaan bertauhid, yaitu sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir dia berikrar dan mengucapkan dua kalimat Syahadat, maka dia berhak berada di sisi Allah dan masuk surgaNya.
"Orang tersebut sudah dapat dipastikan oleh Allah akan masuk surga, walaupun masuknya terakhir (tidak bersama-sama orang yang masuk pertama), karena dia diazab terlebih dahulu di neraka disebabkan kemaksiatan dan dosa-dosanya yang dikerjakan, yang belum bertobat dan tidak diampuni," ujarnya.
Hanya saja, dia juga tidak kekal di neraka, karena di dalam hatinya masih ada sebutir iman. Adapun dalil-dalilnya, menurut al-Qardhawi, sebagaimana diterangkan dalam hadis Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, yaitu:
Dari Abu Dzar ra yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa mengucapkan, 'Laa ilaaha illallaah,' kemudian meninggal, maka pasti masuk surga."
Dari Anas ra, bahwa Nabi SAW telah bersabda, "Akan keluar dari neraka bagi orang yang mengucapkan, 'Laa ilaaha illallaah,' walaupun hanya sebesar satu butir iman di hatinya."
Dari Abu Dzar pula, dia telah berkata bahwa sesungguhnya Nabi SAW telah bersabda, "Telah datang kepadaku malaikat Jibril dan memberi kabar gembira kepadaku, bahwa barangsiapa yang meninggal di antara umatmu dalam keadaan tanpa mempersekutukan Allah, maka pasti akan masuk surga, walaupun dia berbuat zina dan mencuri." Nabi SAW mengulangi sampai dua kali.
Menurut al-Qardhawi, banyak hadis yang menunjukkan bahwa kalimat Syahadat memberi hak untuk masuk surga dan terlindung dari neraka bagi yang mengucapkannya (mengucap Laa ilaaha illallaah). Maksudnya ialah, meskipun dia banyak berbuat dosa, dia tetap masuk surga, walaupun terakhir.
"Sedangkan yang dimaksud terlindung dari neraka ialah tidak selama-lamanya di dalam neraka, tetapi diazab terlebih dahulu karena perbuatan maksiatnya," demikian Syaikh Yusuf al-Qardhawi.
(mhy)