Syahadat yang Ikhlas: Kunci Masuk Surga, Menolak Neraka

Senin, 13 Juli 2020 - 05:00 WIB
loading...
Syahadat yang Ikhlas: Kunci Masuk Surga, Menolak Neraka
Kalimat itu dapat menghapuskan berbagai dosa dan kesalahan. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
PADA zaman dahulu ada seorang lelaki wukuf di Arafah. Dia berhenti di lapangan luas itu, pada saat orang sedang melakukan ibadat haji.

Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang sangat penting. Bahkan wukuf di Arafah itu disebut sebagai haji yang sebenarnya karena apabila seorang itu berwukuf di padang Arafah dianggap hajinya telah sempurna walaupun yang lainnya tidak sempat dilakukan. Rasulullah bersabda, "Alhajju Arafat" (Haji itu wukuf di Arafah).”



Rupanya lelaki yang disebut dalam buku "28 Kisah Teladan" ini masih belum mengenali Islam dengan lebih mendalam. Masih dalam istilah muallaf.

Semasa dia berada di situ, dia telah mengambil tujuh biji batu lalu berkata pada batu itu: "Hai batu-batu, saksikanlah olehmu bahwa aku bersumpah tidak ada tuhan melainkan Allah dan Muhammad itu pesuruh Allah."

Setelah dia berkata begitu dia pun tertidur di situ. Dia meletakkan ketujuh batu tersebut di bawah kepalanya. Tidak lama kemudian dia bermimpi seolah- olah telah datang kiamat.



Dalam mimpi itu juga dia telah diperiksa segala dosa-dosa dan pahalanya oleh Tuhan. Setelah selesai pemeriksaan, ternyata dia harus masuk ke dalam neraka. Maka dia pun pergi ke neraka dan hendak memasuki salah satu daripada pintu-pintunya.

Tiba-tiba seketika batu kecil yang dikumpulnya tadi datang dekat pintu neraka tersebut. Malaikat azab juga telah berada di situ. Semua malaikat itu menolaknya masuk ke pintu neraka tersebut.



Kemudian dia pun pergi ke pintu lain. Para malaikat berusaha memasukkannya ke dalam neraka tapi tidak bisa. Tujuh batu itu mengikut ke mana saja dia pergi.

Akhirnya habislah semua pintu neraka didatanginya. Para malaikat yang bertindak akan menyiksa penghuni neraka berusaha sekuat tenaga memasukkan lelaki itu ke dalam kobaran api namun selalu gagal. Neraka itu tidak mau menerima lelaki ini karena ada batu yang mengikutinya. Ketujuh batu itu seolah-olah membentengi lelaki itu agar tidak memasuki neraka.



Kemudian dia naik ke Arasy di langit yang ketujuh. Di situlah Allah berfirman: "Wahai hambaku, aku telah menyaksikan batu-batu yang engkau kumpulkan di padang Arafah. Aku tidak akan menyia-nyiakan hakmu. Bagaimana aku akan menyia-nyiakan hakmu sedangkan aku telah menyaksikan bunyi syahadat yang engkau ucapkan itu. Sekarang masuklah engkau ke dalam syurga."

Begitu dia menghampiri pintu surga, tiba-tiba pintu kenikmatan abadi itupun terbuka lebar. Rupanya kunci syurga itu adalah kalimat syahadat yang diucapkannya dahulu.



Makna Syahadat
Makna dari kalimat Laa ilaha illallah adalah tiada Tuhan yang haq untuk dijadikan sesembahan kecuali Allah. Kalimat ini mengandung dua pengertian, yaitu: Penolakkan atas segala bentuk sesembahan selain Allah dan menetapkan satu-satunya sesembahan yang haq hanyalah Allah semata. Di dalam Al-Quran, Allah berfirman: “Maka ketahuilah (ilmuilah) bahwasannya tidak ada sesembahan yang benar selain Allah.” (QS Muhammad (47): 19).

Berdasarkan ayat ini, maka belajar tentang makna dari kalimat laa ilaha illallah adalah kewajiban pertama bagi seorang muslim sebelum belajar tentang rukun-rukun Islam yang lain. Mengapa kita perlu mempelajari makna kalimat laa ilaha ilallallah terlebih dahulu, sebelum mempelajari rukun-rukun Islam yang lainnya, karena kalimat laa ilaha illallah ini adalah merupakan kunci pokok bagi keselamatan, keamanan, kedamaian, ketentraman, dan kesejahteraan hidup seorang manusia, baik di dunia, maupun di akhirat.



Seorang manusia yang mengucapkan kalimat laa ilaha illallah dengan penuh keikhlasan dan kesadaran, maka ia akan masuk surga. Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ’alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang mengucapkan laa ilaaha illallah dengan ikhlas maka ia akan masuk ke dalam surga.”
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4141 seconds (0.1#10.140)