Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H Jatuh Tanggal Berapa, 30 Atau 31 Juli?
loading...
A
A
A
T ahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriyah sebentar lagi akan kita masuki. Hari ini merupakan pekan terakhir bulan Dzulhijjah bertepatan Senin 25 Dzulhijjah (25/7/2022) menurut kalender hasil sidang Isbat Kementerian Agama RI.
Sampai saat ini Kementerian Agama (Kemenag) belum mengumumkan 1 Muharram jatuh hari apa, apakah Sabtu 30 Juli atau Ahad 31 Juli 2022. Hal ini memunculkan tanda tanya dan spekulasi di tengah masyarakat muslim.
Selain menjadi hari libur nasional, penetapan 1 Muharram erat kaitannya dengan pelaksanaan ibadah puasa seperti puasa Asyura yang jatuh 10 Muharram. Sebelumnya, Pemerintah melalui Kemenag telah menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh Hari Jumat, 1 Juli 2022. Apakah tanggal 1 Muharram juga akan bergeser?
Jika mengacu Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yang telah dirilis, Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriyah jatuh pada Sabtu, 30 Juli 2002. Tanggal ini juga sama dengan kalender Islamic Global yang menetapkan Tahun baru Islam 1444 Hijriyah jatuh 30 Juli 2022.
Namun, jika merujuk ketetapan Pemerintah (Kemenag) terkait awal Dzulhijjah pada 1 Juli 2022, maka Tahun Baru Islam 1 Muharram jatuh Hari Ahad, 31 Juli 2022 atau bulan Dzulhijjah digenapkan menjadi 30 hari.
Keistimewaan Bulan Muharram
Dalam Al-Qur'an Surah At-Taubah Ayat 36, Allah mengabarkan keistimewaan bulan Muharram yang wajib diagungkan bersama Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Bulan ini dijuluki Asyhurul Hurum (bulan-bulan yang disucikan).
Pada bulan ini umat Islam diperintahkan memperbanyak amal saleh untuk menghormati bulan ini. Yang membuat Muharram menjadi istimewa karena di dalamnya terdapat satu hari yang dimuliakan atau dikenal dengan nama Hari Asyura (10 Muharram).
Dalam satu riwayat, Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: "Puasa paling afdhol setelah bulan Ramadhan adalah puasa pada bulannya Allah, Al-Muharram." (HR An-Nasai)
Asyura merupakan hari paling suci di antara semua hari pada bulan tersebut. Ketika Nabi datang ke Madinah, beliau berpuasa pada Hari 'Asyura dan mengarahkan umat Islam untuk berpuasa pada hari itu. Tetapi ketika puasa Ramadhan diwajibkan, puasa pada hari itu hukumnya menjadi sunnah.
Keistimewaan Puasa 'Asyura ini sebagaimana sabda Beliau: "Dan puasa di hari 'Asyura saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu." (HR Muslim)
Sampai saat ini Kementerian Agama (Kemenag) belum mengumumkan 1 Muharram jatuh hari apa, apakah Sabtu 30 Juli atau Ahad 31 Juli 2022. Hal ini memunculkan tanda tanya dan spekulasi di tengah masyarakat muslim.
Selain menjadi hari libur nasional, penetapan 1 Muharram erat kaitannya dengan pelaksanaan ibadah puasa seperti puasa Asyura yang jatuh 10 Muharram. Sebelumnya, Pemerintah melalui Kemenag telah menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh Hari Jumat, 1 Juli 2022. Apakah tanggal 1 Muharram juga akan bergeser?
Jika mengacu Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yang telah dirilis, Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriyah jatuh pada Sabtu, 30 Juli 2002. Tanggal ini juga sama dengan kalender Islamic Global yang menetapkan Tahun baru Islam 1444 Hijriyah jatuh 30 Juli 2022.
Namun, jika merujuk ketetapan Pemerintah (Kemenag) terkait awal Dzulhijjah pada 1 Juli 2022, maka Tahun Baru Islam 1 Muharram jatuh Hari Ahad, 31 Juli 2022 atau bulan Dzulhijjah digenapkan menjadi 30 hari.
Keistimewaan Bulan Muharram
Dalam Al-Qur'an Surah At-Taubah Ayat 36, Allah mengabarkan keistimewaan bulan Muharram yang wajib diagungkan bersama Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Bulan ini dijuluki Asyhurul Hurum (bulan-bulan yang disucikan).
Pada bulan ini umat Islam diperintahkan memperbanyak amal saleh untuk menghormati bulan ini. Yang membuat Muharram menjadi istimewa karena di dalamnya terdapat satu hari yang dimuliakan atau dikenal dengan nama Hari Asyura (10 Muharram).
Dalam satu riwayat, Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: "Puasa paling afdhol setelah bulan Ramadhan adalah puasa pada bulannya Allah, Al-Muharram." (HR An-Nasai)
Asyura merupakan hari paling suci di antara semua hari pada bulan tersebut. Ketika Nabi datang ke Madinah, beliau berpuasa pada Hari 'Asyura dan mengarahkan umat Islam untuk berpuasa pada hari itu. Tetapi ketika puasa Ramadhan diwajibkan, puasa pada hari itu hukumnya menjadi sunnah.
Keistimewaan Puasa 'Asyura ini sebagaimana sabda Beliau: "Dan puasa di hari 'Asyura saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu." (HR Muslim)
(rhs)