Kalam Terindah, Redaksinya Singkat Tapi Sangat Menyentuh Hati
loading...
A
A
A
Sebaik-baik Kalam adalah firman Allah (Al-Qur'an) dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasalam. Dalam satu Hadis beliau pernah bersabda: "Addiinun Nashiihah" yang artinya agama adalah nasihat.
Para ulama mengatakan, nasihat itu hanya bermanfaat bagi orang yang menerimanya dengan hatinya. Dan tidak bisa menerima nasihat kecuali orang yang bertaubat.
Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu pernah berkata: "Tidak ada kebaikan pada kaum yang tidak saling menasihati, dan tidak ada kebaikan pula pada kaum yang tidak mencintai nasihat."
Betapa besarnya keutamaan nasihat sehingga para ulama sering menulisnya dalam bentuk syair dan untaian Kalam. Perumpamaan orang yang tidur dan orang yang lupa tentu perlu dibangunkan atau diingatkan.
Ustaz Amru Hamdany dalam satu kajiannya menceritakan, salah seorang masyaikh ditanya tentang Kalam hikmah terindah yang pernah ia baca, lalu beliau menjawab: "Saya telah membaca hampir lebih dari 70 tahun, dan tidak saya temukan Kalam yang lebih indah dari apa yang diriwayatkan dari Imam Ibnul Jauzi".
Berikut Kalamnya:
إن مشقة الطاعة تذهب ويبقى ثوابها، وإن لذة المعاصي تذهب ويبقى عقابها،
Artinya: "Sesungguhnya keletihan dari ta'at itu akan pergi dan yg menetap adalah ganjarannya. Dan Sesungguhnya kenikmatan maksiat itu akan hilang dan yang tersisa adalah hukumannya."
"كُن مع الله ولا تُبالي، ومُدّ يديك إليه في ظُلُمات اللّيالي، وقُل: يا رب ما طابت الدّنيا إلاّ بذكرك، ولا الآخرة إلاّ بعفوك، ولا الجنّة إلاّ برُؤيتك"
Artinya: "Selalulah bersama Allah dan jangan pedulikan (apa kata orang), angkat tanganmu di gelapnya malam, dan katakan: "Ya Allah, tidaklah nikmat dunia ini kecuali dengan mengingatMu, tidaklah indah akhirat itu kecuali dengan ampunanMu, dan tidak lah elok surga itu kecuali dengan memandangMu."
"صافح وسامح، ودع الخلق للخالق، فنحن وهم راحلون، افعل الخير مهما استصغرته، فإنك لا تدري أي حسنة تدخلك الجنة"
Artinya: "Maafkan (orang-orang yang menyakitimu), serahkan urusan makhluk kepada penciptanya, karena kita dan mereka akan pergi (meninggalkan dunia ini), lakukanlah segala bentuk kebaikan bagaimanapun engkau meremehkannya, karena engkau tak tahu kebaikan mana yang memasukkanmu ke dalam surga."
Para ulama mengatakan, nasihat itu hanya bermanfaat bagi orang yang menerimanya dengan hatinya. Dan tidak bisa menerima nasihat kecuali orang yang bertaubat.
Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu pernah berkata: "Tidak ada kebaikan pada kaum yang tidak saling menasihati, dan tidak ada kebaikan pula pada kaum yang tidak mencintai nasihat."
Betapa besarnya keutamaan nasihat sehingga para ulama sering menulisnya dalam bentuk syair dan untaian Kalam. Perumpamaan orang yang tidur dan orang yang lupa tentu perlu dibangunkan atau diingatkan.
Ustaz Amru Hamdany dalam satu kajiannya menceritakan, salah seorang masyaikh ditanya tentang Kalam hikmah terindah yang pernah ia baca, lalu beliau menjawab: "Saya telah membaca hampir lebih dari 70 tahun, dan tidak saya temukan Kalam yang lebih indah dari apa yang diriwayatkan dari Imam Ibnul Jauzi".
Berikut Kalamnya:
إن مشقة الطاعة تذهب ويبقى ثوابها، وإن لذة المعاصي تذهب ويبقى عقابها،
Artinya: "Sesungguhnya keletihan dari ta'at itu akan pergi dan yg menetap adalah ganjarannya. Dan Sesungguhnya kenikmatan maksiat itu akan hilang dan yang tersisa adalah hukumannya."
"كُن مع الله ولا تُبالي، ومُدّ يديك إليه في ظُلُمات اللّيالي، وقُل: يا رب ما طابت الدّنيا إلاّ بذكرك، ولا الآخرة إلاّ بعفوك، ولا الجنّة إلاّ برُؤيتك"
Artinya: "Selalulah bersama Allah dan jangan pedulikan (apa kata orang), angkat tanganmu di gelapnya malam, dan katakan: "Ya Allah, tidaklah nikmat dunia ini kecuali dengan mengingatMu, tidaklah indah akhirat itu kecuali dengan ampunanMu, dan tidak lah elok surga itu kecuali dengan memandangMu."
"صافح وسامح، ودع الخلق للخالق، فنحن وهم راحلون، افعل الخير مهما استصغرته، فإنك لا تدري أي حسنة تدخلك الجنة"
Artinya: "Maafkan (orang-orang yang menyakitimu), serahkan urusan makhluk kepada penciptanya, karena kita dan mereka akan pergi (meninggalkan dunia ini), lakukanlah segala bentuk kebaikan bagaimanapun engkau meremehkannya, karena engkau tak tahu kebaikan mana yang memasukkanmu ke dalam surga."
(rhs)