Manfaat Surat Al-Waqiah jika Dibaca Rutin Bisa Mendatangkan Rezeki
loading...
A
A
A
Baca juga: Waktu Terbaik Membaca Surat Al-Waqiah, Yuk Amalkan!
Membahas Kiamat
Surat Al-Waqiah terdiri dari 96 ayat, ada yang mengatakan pula 95 ayat. Muhammad ibn Umar Nasif dalam Bithaqat at-Ta’rif bi Suwar al-Mushaf asy-Syarif menyebut urutan turunnya surat ini yaitu surat ke 45, diturunkan setelah surat Taha dan sebelum surat Asy-Syu’ara.
Menurutnya, penamaan surat Al-Waqiah karena ayat pembuka di dalamnya, yaitu dibuka dengan kalimat ‘Al-Waqiah’.
Surat yang tergolong makkiyah ini, menurut beberapa ulama membahas tema besar tentang kiamat, mulai dari penegasan tentang benar-benar akan datangnya hari kiamat, keadaan manusia di hari kiamat, keadaan ahli surga dan ahli neraka, balasan bagi orang yang bersyukur dan kufur. Oleh karena tema yang dikandungnya, surat Al-Waqiah disebut juga oleh beberapa mufasir seperti Az-Zuhaili dengan Surat Al-Qiyamat.
Az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Wasith menjelaskan bahwa surat ini membincang tentang penegasan adanya hari kiamat, dan saat itu akan benar-benar terjadi. Mufasir asal tanah Syam ini melanjutkan bahwa pada kiamat nanti akan ada dua kelompok manusia berdasarkan amal perbuatan mereka, sebagaimana disampaikan dalam surat. Satu kelompok manusia diberi nama ashab al-yamin, sedang kelompok lainnya adalah ashab asy-syimal.
Termasuk dalam kelompok yang pertama adalah para Nabi, Rasul, orang-orang yang membenarkan mereka dan berjuang di jalan mereka. Balasan untuk kelompok ini adalah tempat yang spesial, tempat paling terhormat, surga yang paling atas. Dalam kelompok ini juga ada klasifikasi khusus yang disebut dengan ashab al-maymanah, balasan bagi mereka antara lain surga yang paling bawah. Sementara untuk ashab asy-syimal (kebalikan ashab al-yamin) ini berada di neraka jahim.
Ada tambahan sedikit dari Ibnu Asyur mengenai kandungan surat Al-Waqiah yang ditulis dalam At-Tahrir wa At-Tanwir. Di samping bahasan tentang penegasan tentang hari kiamat, gambaran mengenai manusia, balasan yang manusia peroleh, surat ini juga bertujuan menginformasikan tentang bukti-bukti ke-Maha Kuasa-an Allah, baik berupa fenomena alam, maupun dalam bentuk menghidupkan dan mematikan makhlukNya.
Satu lagi isi dalam surat Al-Waqiah yaitu penguatan tentang status Al-Quran. Kitab suci ini benar-benar bersumber dari Allah. Al-Quran merupakan berkah yang diberikan Allah kepada manusia, namun sayang sekali sedikit yang menyukurinya, mengambil pelajaran dan memahami petunjuknya, yang banyak adalah mendustakannya dan abai pada kandungan serta tuntunannya.
Ar-Razi dalam Mafatih Al-Ghayb mengkombinasi dua keterangan di atas. Bedanya, ia mendapatkan kesimpulan ini berdasar pada Analisa munasabah atau keterkaitan surat Al-Waqiah dengan surat sebelumnya, dan juga munasabah keseluruhan surat dari awal sampai akhir. Pada intinya, surat ini menetapkan (kembali) balasan atas perbuatan manusia, pahala maupun siksa, juga informasi tentang bukti-bukti kekuasaan dan keagungan Allah SWT
Membahas Kiamat
Surat Al-Waqiah terdiri dari 96 ayat, ada yang mengatakan pula 95 ayat. Muhammad ibn Umar Nasif dalam Bithaqat at-Ta’rif bi Suwar al-Mushaf asy-Syarif menyebut urutan turunnya surat ini yaitu surat ke 45, diturunkan setelah surat Taha dan sebelum surat Asy-Syu’ara.
Menurutnya, penamaan surat Al-Waqiah karena ayat pembuka di dalamnya, yaitu dibuka dengan kalimat ‘Al-Waqiah’.
Surat yang tergolong makkiyah ini, menurut beberapa ulama membahas tema besar tentang kiamat, mulai dari penegasan tentang benar-benar akan datangnya hari kiamat, keadaan manusia di hari kiamat, keadaan ahli surga dan ahli neraka, balasan bagi orang yang bersyukur dan kufur. Oleh karena tema yang dikandungnya, surat Al-Waqiah disebut juga oleh beberapa mufasir seperti Az-Zuhaili dengan Surat Al-Qiyamat.
Az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Wasith menjelaskan bahwa surat ini membincang tentang penegasan adanya hari kiamat, dan saat itu akan benar-benar terjadi. Mufasir asal tanah Syam ini melanjutkan bahwa pada kiamat nanti akan ada dua kelompok manusia berdasarkan amal perbuatan mereka, sebagaimana disampaikan dalam surat. Satu kelompok manusia diberi nama ashab al-yamin, sedang kelompok lainnya adalah ashab asy-syimal.
Termasuk dalam kelompok yang pertama adalah para Nabi, Rasul, orang-orang yang membenarkan mereka dan berjuang di jalan mereka. Balasan untuk kelompok ini adalah tempat yang spesial, tempat paling terhormat, surga yang paling atas. Dalam kelompok ini juga ada klasifikasi khusus yang disebut dengan ashab al-maymanah, balasan bagi mereka antara lain surga yang paling bawah. Sementara untuk ashab asy-syimal (kebalikan ashab al-yamin) ini berada di neraka jahim.
Ada tambahan sedikit dari Ibnu Asyur mengenai kandungan surat Al-Waqiah yang ditulis dalam At-Tahrir wa At-Tanwir. Di samping bahasan tentang penegasan tentang hari kiamat, gambaran mengenai manusia, balasan yang manusia peroleh, surat ini juga bertujuan menginformasikan tentang bukti-bukti ke-Maha Kuasa-an Allah, baik berupa fenomena alam, maupun dalam bentuk menghidupkan dan mematikan makhlukNya.
Satu lagi isi dalam surat Al-Waqiah yaitu penguatan tentang status Al-Quran. Kitab suci ini benar-benar bersumber dari Allah. Al-Quran merupakan berkah yang diberikan Allah kepada manusia, namun sayang sekali sedikit yang menyukurinya, mengambil pelajaran dan memahami petunjuknya, yang banyak adalah mendustakannya dan abai pada kandungan serta tuntunannya.
Ar-Razi dalam Mafatih Al-Ghayb mengkombinasi dua keterangan di atas. Bedanya, ia mendapatkan kesimpulan ini berdasar pada Analisa munasabah atau keterkaitan surat Al-Waqiah dengan surat sebelumnya, dan juga munasabah keseluruhan surat dari awal sampai akhir. Pada intinya, surat ini menetapkan (kembali) balasan atas perbuatan manusia, pahala maupun siksa, juga informasi tentang bukti-bukti kekuasaan dan keagungan Allah SWT
(mhy)