Ini Hikmah Mengapa Allah Tidak Terlihat di Dunia
loading...
A
A
A
Sebagian orang mungkin pernah bertanya-tanya mengapa Allah dapat dilihat di dunia. Para ulama menyebutkan ada 10 hikmah dan alasan mengapa Allah tidak menampakkan diri-Nya.
Perlu dicatat, Allah tidak serupa dengan Dzat apapun secara mutlak. Dia Maha Kuasa, mengatur segalanya dan berbuat sekehendak-Nya. Satu hal yang wajib kita hindari adalah memikirkan Zat-Nya karena Allah 'Azza wa Jalla tidak dapat diliput oleh pemikiran manusia.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran." (QS. Al-Baqarah Ayat 186)
Kembali ke pertanyaan di atas, berikut hikmah mengapa Allah tidak terlihat di dunia. Ustaz Amru Hamdany dalam satu kajiannya menukil penjelasan dari Imam Zarruq.
Imam Zarruq dalam syarah beliau atas Al-Hikam Ibnu Atho'illah menerangkan:
"الثاني: صلاح العباد؛ إذ لو ظهر للكافر لبطل فضل المؤمن، ولو رآه المؤمن لقال الكافر: لو رأيته لعبدته، ولو رأوه جميعا لم يكن لأحدهما موية على الآخر"
Artinya: "Hikmah kedua adalah untuk kebaikan para hamba, karena jikalau terlihat oleh orang kafir maka hilanglah keistimewaan orang beriman. Jikalau terlihat di dunia oleh orang beriman saja, maka orang kafir akan berkata: "Jika saya melihat-Nya juga maka tentu saya akan menyembah-Nya. Jikalau dilihat oleh semuanya, maka tidak ada beda antara orang beriman dengan orang kafir."
Keghoiban Allah adalah bentuk ujian keimanan. Allah memang menjadikan dunia ini sebagai tempat ujian. Jika Allah menampakkan diri-Nya di dunia, tentu semua orang akan beriman, maka hilanglah nilai ujian itu.
Para ulama mengatakan: "Melihat Allah itu ja'iz secara akal. Secara syari'at Allah hanya bisa dilihat di Akhirat."
Demikian beberapa hikmahnya. Alasan lain bisa dibaca dalam Fawaid Zarruqiyah yang dihimpun oleh Syaikh Nizar Hamadiy.
Wallahu A'lam
Baca Juga: Apakah Kami Melihat Tuhan di Hari Kiamat? Begini Jawaban Rasulullah
Perlu dicatat, Allah tidak serupa dengan Dzat apapun secara mutlak. Dia Maha Kuasa, mengatur segalanya dan berbuat sekehendak-Nya. Satu hal yang wajib kita hindari adalah memikirkan Zat-Nya karena Allah 'Azza wa Jalla tidak dapat diliput oleh pemikiran manusia.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran." (QS. Al-Baqarah Ayat 186)
Kembali ke pertanyaan di atas, berikut hikmah mengapa Allah tidak terlihat di dunia. Ustaz Amru Hamdany dalam satu kajiannya menukil penjelasan dari Imam Zarruq.
Imam Zarruq dalam syarah beliau atas Al-Hikam Ibnu Atho'illah menerangkan:
"الثاني: صلاح العباد؛ إذ لو ظهر للكافر لبطل فضل المؤمن، ولو رآه المؤمن لقال الكافر: لو رأيته لعبدته، ولو رأوه جميعا لم يكن لأحدهما موية على الآخر"
Artinya: "Hikmah kedua adalah untuk kebaikan para hamba, karena jikalau terlihat oleh orang kafir maka hilanglah keistimewaan orang beriman. Jikalau terlihat di dunia oleh orang beriman saja, maka orang kafir akan berkata: "Jika saya melihat-Nya juga maka tentu saya akan menyembah-Nya. Jikalau dilihat oleh semuanya, maka tidak ada beda antara orang beriman dengan orang kafir."
Keghoiban Allah adalah bentuk ujian keimanan. Allah memang menjadikan dunia ini sebagai tempat ujian. Jika Allah menampakkan diri-Nya di dunia, tentu semua orang akan beriman, maka hilanglah nilai ujian itu.
Para ulama mengatakan: "Melihat Allah itu ja'iz secara akal. Secara syari'at Allah hanya bisa dilihat di Akhirat."
Demikian beberapa hikmahnya. Alasan lain bisa dibaca dalam Fawaid Zarruqiyah yang dihimpun oleh Syaikh Nizar Hamadiy.
Wallahu A'lam
Baca Juga: Apakah Kami Melihat Tuhan di Hari Kiamat? Begini Jawaban Rasulullah
(rhs)