Kisah Penghuni Surga Terakhir, Mengira Bakal Berdesak-desakan

Senin, 05 September 2022 - 11:02 WIB
loading...
A A A
Dia memohon kepada Rabbnya sudi kiranya mendekatkan dirinya kepada sebatang pohon itu. Maka, Rabb mencelanya karena dia tidak menepati semua janji-janjinya dan bahkan selalu merusaknya.

Allah taala berfirman kepadanya, “Kiranya jika Aku mendekatkan engkau kepadanya engkau akan meminta kepada-Ku sesuatu yang lain.”

Dia berjanji kepada Rabbnya sebagaimana yang dia lakukan pada pertama kali. Maka, Allah mendekatkannya kepada pohon itu dan dia pun berteduh di bawah naungannya, makan buahnya, dan minum airnya.

Kemudian muncul pohon ketiga di hadapannya yang berada tepat di pintu surga dan mengalahkan dua pohon sebelumnya dalam hal keindahan, banyaknya buah, dan sumber airnya.

Turut menambah keindahan keberadaannya tepat di pintu surga. Sebagaimana dia melakukan apa-apa yang telah disebutkan kali ini dia juga melakukan sesuatu. Dia memohon kepada Rabbnya agar didekatkan kepada-Nya. Rabbnya mengingatkannya pada janji-janji yang telah dia sampaikan.

Dia juga mencela dirinya karena ingkar kepada semua janji itu karena dia telah berjanji kepada Rabbnya untuk tidak meminta apa-apa selainnya.

Rabbnya mendekatkan dirinya kepada pohon itu. Ketika dia di tempat itu dan telah sampai di pintu surga, dia mencium aromanya, mendengar suara-suara para ahli surga. Mereka berbangga-bangga dengan busana kebahagiaan. Mereka menikmati kenyamanan kehidupan, sehingga pria itu memohon kepada Rabb Yang Maha Perkasa sudi kiranya memasukkan dirinya ke dalamnya.

Ketika itu Rabb Yang Maha Perkasa berfirman kepada dirinya, “Apa yang bisa mematahkan permintaanmu kepada-Ku? Apakah menjadikan dirimu rida jika Aku memberimu dunia dan seperti itu pula bersamanya?"

Pria itu berkata, “Wahai Rabbku, apakah Engkau menghinaku sedangkan Engkau adalah Rabb alam semesta?"

Maka Ibnu Mas'ud tertawa seraya berkata, “Apakah kalian semua tidak suka bertanya kepadaku tentang apa yang menjadikan aku tertawa?”

Maka, mereka menjawab, “Karena sebab apa engkau tertawa?”

Dia berkata, “Demikian pula Rasulullah SAW tertawa.”

Mereka bertanya, “Karena apa engkau tertawa wahai Rasulullah?”



Beliau menjawab, “Karena tawa Rabb alam semesta ketika pria itu berkata, “Apakah Engkau menghinaku sedangkan Engkau adalah Rabb alam semesta?" Sehingga Allah berfirman kepadanya, “Aku tidak menghina dirimu, tetapi Aku Mahakuasa atas apa saja yang Kukehendaki.”'

Ibnu Mas'ud menyebutkan dalam riwayat darinya pada hadis di atas bahwa ketika Allah Azza wa Jalla berfirman kepada pria itu, “Pergilah dan masuklah ke dalam surga", maka pria itu mendatanginya dan terbayang olehnya bahwa surga itu telah penuh dengan penghuni sehingga tidak ada tempat lagi baginya. Maka, dia diperintahkan hal yang sama untuk kedua kalinya lalu yang ketiga kalinya. Setiap kali dia diperintahkan, terbayang olehnya sebagaimana bayangan pertama.

Ketika itu Rabb Yang Maha Perkasa berfirman, “Pergilah dan masuklah ke dalam surga, sesungguhnya bagimu seperti dunia dan sepuluh kali sepertinya, atau sesungguhnya bagimu sepuluh kali seperti dunia." Ketika itu pria tersebut berkata, “Apakah Engkau menghinaku, atau apakah Engkau tertawa kepadaku, sedangkan engkau adalah Raja?"

Bercanda
Sedangkan dalam hadis Al-Mughirah bin Syu'bah, bahwa Musa bertanya kepada Rabbnya berkenaan dengan kedudukan paling rendah bagi ahli surga. Bahwa dikatakan kepada pria itu, “Masuklah ke dalam surga."

Dia pun bertanya, “Wahai Rabbku, bagaimana sedangkan semua orang telah menduduki semua kedudukannya dan mengambil apa-apa yang menjadi hak mereka?"

Maka, dikatakan kepadanya, “Apakah engkau ridha jika engkau memiliki kerajaan seperti kerajaan para raja di dunia?" Maka, dia menjawab, “Aku ridha wahai Rabbku."
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2175 seconds (0.1#10.140)