Kisah Penghuni Surga Terakhir, Mengira Bakal Berdesak-desakan

Senin, 05 September 2022 - 11:02 WIB
loading...
Kisah Penghuni Surga Terakhir, Mengira Bakal Berdesak-desakan
Kisah penghuni surga dan neraka terakhir ini berdasarkan sebuah hadis. Foto/Ilustrasi: learn-islam
A A A
Kisah penghuni surga terakhir ini mengira di akan berdesak-desakan ketika dirinya masuk surga. Maklum saja, dia adalah yang terakhir masuk surga, setelah sekian lama menderita di neraka .

Isnaeni Fuad dalam buku berjudul "Bercanda Bersama Rasulullah" menjelaskan kisah ini berdasar hadis dari Ibnu Mas’ud. Rasulullah pernah bercerita bahwa mengetahui orang yang paling akhir keluar dari neraka dan paling akhir masuk surga.

Dia keluar dari api neraka sambil merangkak. Setelah berhasil keluar dari jurang neraka, kemudian Allah berkata kepadanya, "Pergilah dan masuklah surga."



Kemudian orang itu pun merangkak mendekati surga. Dalam benaknya, ia membayangkan surga pasti penuh sesak. Khawatir dengan bayangannya sendiri, ia kembali menghadap Allah sambil berkata ‘Ya Tuhanku, aku mendapati surga sudah penuh sesak dengan orang-orang.”

Tanpa memedulikan kekhawatiran hamba-Nya, Allah pun mengulangi perintahnya ‘Pergi dan masuklah surga.’ Lalu orang itu mendekati surga lagi dengan merangkak. Di benaknya, masih saja terbayang bahwa di surga pasti manusia sedang berdesakan karena ia merasa manusia paling akhir masuk surga. Sungguh ia masih khawatir tidak akan mendapat tempat di surga.

Sekali lagi ia berkata ‘Ya Allah, aku merasa bahwa surga pasti telah berdesakan.’ Allah menjawab ‘Pergi dan masuklah surga dan surga bagianmu luasnya sepuluh kali Bumi.’

Ibnu Mas’ud berkata “Setelah bercerita demikian, aku melihat Rasulullah SAW tertawa sampai gigi gerahamnya terlihat. Kemudian Rasulullah bersabda, “Itu adalah kedudukan yang paling rendah bagi penghuni surga,” (HR Bukhari dan Muslim). Meskipun disampaikan dengan candaan, Rasulullah bermaksud meniupkan keimanan kepada para sahabatnya.



Penyeberangan di Atas Titian
Dr Umar Sulaiman Al-Asygar dalam bukunya berjudul "Ashash al Ghaib fii Shahih al-Hadits an-Nabawi" dan telah diterjemahkan Drs Asmuni menjadi "Kisah-Kisah Gaib dalam Hadits Shahih' juga menukil Ibnu Mas'ud yang telah meriwayatkan dari Rasulullah SAW sebuah kisah lain tentang penghuni neraka yang terakhir keluar dari neraka dan masuk surga.

Rasulullah SAW dalam hadis Ibnu Mas'ud telah menyebutkan ciri-ciri penyeberangan di atas titian. Dia kadang-kadang berjalan, kadang-kadang bertumpu pada mukanya dan kadang-kadang diterpa oleh api.

Ketika berhasil melampauinya dia menoleh kepadanya dan berkata, “Mahasuci Dzat yang telah menyelamatkan diriku darimu. Allah telah memberiku sesuatu yang tidak pernah diberikan kepada seorang pun dari orang-orang terdahulu atau dari orang-orang terkemudian."

Setelah selamat dari neraka pria ini tetap berada di atas tanah lapang antara surga dan neraka. Ditinggikan di hadapannya sebatang pohon yang teduh di bawah kerindangannya dan terdapat mata air.

Dia berkata, “Wahai Rabbku, dekatkanlah aku pada pohon itu agar aku berteduh di bawah kerindangannya dan minum dari sumber airnya.”

Allah Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, kiranya jika kuberi engkau keduanya, maka engkau akan meminta lainnya.”

Orang itu berkata, “Tidak, wahai Rabbku.”

Orang itu berjanji kepada-Nya bahwa dirinya tidak akan meminta selainnya. Rabbnya Ta'ala menerima alasannya karena melihat apa-apa yang karena dia tidak mampu menahan kesabarannya untuk mendekat kepada-Nya.

Allah mewujudkan permintaannya dan mendekatkannya kepada pohon yang dia maksudkan. Dia berteduh di bawah naungannya dan minum dari air sumbernya.

Kemudian setelah itu, dia mulai melihat dari kejauhan sebatang pohon lain. Mengalahkan pohon pertama yang dia tempati dalam hal keindahan, keteduhan naungan serta sumber airnya yang banyak.

Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1253 seconds (0.1#10.140)