Begini Proses Penyelamatan Insan yang Beriman dari Neraka
loading...
A
A
A
Ibnu Katsir dalam tafsirnya tatkala menafsirkan surat Maryam ayat 72 memberikan gambaran bagaimana proses penyelamatan orang-orang beriman yang sempat memasuki neraka.
Firman Allah SWT:
ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا
Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa. ( QS Maryam : 72)
Ibnu Katsir menjelaskan apabila semua makhluk melewati neraka dan orang-orang kafir, serta orang-orang ahli maksiat terjerumus ke dalamnya sesuai dengan amal perbuatan mereka, maka Allah menyelamatkan orang-orang mukmin yang bertakwa dari neraka sesuai dengan amal perbuatannya.
"Mereka melewati shirath dengan kecepatan yang berbeda-beda sesuai dengan amal perbuatan masing-masing selama mereka di dunia," tuturnya.
Sekadar mengingakan shirath secara etimologi bermakna jalan lurus yang terang. Adapun menurut istilah, yaitu jembatan terbentang di atas neraka Jahanam yang akan dilewati oleh manusia ketika menuju Surga .
Ibnu Katsir melanjurkan, kemudian diberikan syafaat terhadap orang-orang yang berdosa besar dari kalangan kaum mukmin. Para malaikat, para nabi, dan orang-orang mukmin memberikan syafaat kepada mereka sehingga dikeluarkan dari neraka sejumlah besar makhluk yang telah hangus di makan api neraka, kecuali wajah mereka, yaitu anggota badan mereka yang dipakai sujud dalam sholat.
Mereka di keluarkan dari api neraka secara prioritas sesuai dengan kadar iman yang ada di dalam kalbu mereka.
Orang-orang yang mula-mula dikeluarkan dari neraka ialah orang yang di dalam hatinya terdapat iman seberat uang dinar, kemudian menyusul orang yang imannya lebih kecil daripada itu.
Demikianlah seterusnya hingga dikeluarkan dari neraka orang-orang yang di dalam hatinya masih terdapat iman yang kadarnya lebih kecil daripada semut yang paling kecil.
Setelah itu Allah mengeluarkan dari neraka orang yang pada suatu hari dari usianya pernah mengucapkan kalimah, "Tiada Tuhan selain Allah", sedangkan dia tidak pernah beramal kebaikan barang sekalipun.
Setelah itu tidak ada lagi yang tertinggal di dalam neraka kecuali hanya orang-orang yang menjadi penghuni tetapnya untuk selama-lamanya.
Menurut Ibnu Katsir, hal ini seperti yang telah disebutkan oleh hadis-hadis sahih dari Rasulullah SAW. Karena itulah disebutkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:
ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا
Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. ( QS Maryam : 72)
Firman Allah SWT:
ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا
Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa. ( QS Maryam : 72)
Ibnu Katsir menjelaskan apabila semua makhluk melewati neraka dan orang-orang kafir, serta orang-orang ahli maksiat terjerumus ke dalamnya sesuai dengan amal perbuatan mereka, maka Allah menyelamatkan orang-orang mukmin yang bertakwa dari neraka sesuai dengan amal perbuatannya.
"Mereka melewati shirath dengan kecepatan yang berbeda-beda sesuai dengan amal perbuatan masing-masing selama mereka di dunia," tuturnya.
Sekadar mengingakan shirath secara etimologi bermakna jalan lurus yang terang. Adapun menurut istilah, yaitu jembatan terbentang di atas neraka Jahanam yang akan dilewati oleh manusia ketika menuju Surga .
Ibnu Katsir melanjurkan, kemudian diberikan syafaat terhadap orang-orang yang berdosa besar dari kalangan kaum mukmin. Para malaikat, para nabi, dan orang-orang mukmin memberikan syafaat kepada mereka sehingga dikeluarkan dari neraka sejumlah besar makhluk yang telah hangus di makan api neraka, kecuali wajah mereka, yaitu anggota badan mereka yang dipakai sujud dalam sholat.
Mereka di keluarkan dari api neraka secara prioritas sesuai dengan kadar iman yang ada di dalam kalbu mereka.
Orang-orang yang mula-mula dikeluarkan dari neraka ialah orang yang di dalam hatinya terdapat iman seberat uang dinar, kemudian menyusul orang yang imannya lebih kecil daripada itu.
Demikianlah seterusnya hingga dikeluarkan dari neraka orang-orang yang di dalam hatinya masih terdapat iman yang kadarnya lebih kecil daripada semut yang paling kecil.
Setelah itu Allah mengeluarkan dari neraka orang yang pada suatu hari dari usianya pernah mengucapkan kalimah, "Tiada Tuhan selain Allah", sedangkan dia tidak pernah beramal kebaikan barang sekalipun.
Setelah itu tidak ada lagi yang tertinggal di dalam neraka kecuali hanya orang-orang yang menjadi penghuni tetapnya untuk selama-lamanya.
Menurut Ibnu Katsir, hal ini seperti yang telah disebutkan oleh hadis-hadis sahih dari Rasulullah SAW. Karena itulah disebutkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:
ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا
Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. ( QS Maryam : 72)
(mhy)