5 Rekomendasi Pondok Pesantren di Jawa Timur
loading...
A
A
A
Jawa Timur sejak dulu dikenal sebagai daerah yang memiliki banyak pondok pesantren terkenal. Selain faktor sejarah dan pendirinya, para lulusannya juga banyak berkiprah di tengah masyarakat.
Seiring waktu, pondok pesantren juga terus berkembang dan sebagian beralih menjadi pesantren modern. Tak hanya mendalami ilmu syariat, para santri juga dibekali pendidikan formal.
Berikut lima rekomendasi pondok pesantren (ponpes) di daerah Jawa Timur.
1. Pondok Pesantren Sidogiri
Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan disebut sebagai ponpes tertua di Indonesia. Pondok pesantren ini didirikan oleh Sayyid Sulaiman Basyaiban (wafat 1766) pada Tahun 1718.
Sayyid Sulaiman membabat tanah Sidogiri yang saat itu masih hutan belantara pada Tahun 1158 H atau 1745 M. Sumber lain menyebut Ponpes ini berdiri Tahun 1718. Sayyid Sulaiman mendirikan Ponpes Sidogiri dibantu oleh Kiyai Aminullah, santri sekaligus menantu Sayyid Sulaiman yang berasal dari Pulau Bawean.
Sidogiri dijadikan lokasi pondok pesantren karena diyakini tanahnya baik dan berkah. Pesantren ini sudah banyak melahirkan ulama di antaranya Syaikh Cholil Bangkalan, gurunya para Kiyai di Jawa, KH Miftahul Akhyar, KH Idrus Romli, KH Zubair Muntashor, DR KH Abdul Ghofur dan masih banyak lainnya.
2. Pondok Pesantren Lirboyo
Ponpes Lirboyo telah tumbuh menjadi pusat studi Islam sekitar puluhan tahun sebelum kemerdekaan Indonesia. Pondok pesantren ini berada di Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kediri, Jawa Timur.
Sama halnya pondok pesantren lainnya, Ponpes Lirboyo juga menyelenggarakan beberapa jenjang pendidikan seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTS), hingga Madrasah Aliyah (MA).
Keberadaan Pondok Pesantren Lirboyo terus berkembang mengikuti zaman. Ponpes Lirboyo memiliki beberapa pondok unit dan pondok cabang. Pondok unitnya sendiri di antaranya adalah Pesantren Haji Ya'qub, Pesantren Haji Mahrus (HM), Pesantren Putri Hidayatul Mubtadiaat, dan lainnya. Sedangkan untuk pondok cabangnya sendiri di antaranya adalah Pesantren Pagung Kediri, Pesantren Bakung Blitar, Pesantren Turen Malang dan lainnya.
3. Pondok Pesantren Tebuireng
Tebuireng awalnya adalah sebuah pedukuhan yang berada di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Pada perkembangannya, pedukuhan dengan luas sekitar 25,311 hektare ini dijadikan sebuah nama pesantren yang dibentuk Kiyai Hasyim Asy'ari.
Awal berdirinya Ponpes Tebuireng, materi pelajaran yang diajarkan hanya berupa materi keagamaan dengan sistem sorogan dan bandongan. Namun, seiring waktu, sistem pengajaran di ponpes terus dibenahi dan berkembang di antaranya dengan menambah kelas musyawaroh sebagai kelas tertinggi, lalu pengenalan sistem klasikal (madrasah) tahun 1919.
Selain itu, dibentuk juga Madrasah Nidzamiyah yang di dalamnya diajarkan materi pengetahuan umum sekitar tahun 1933.
4. Pondok Pesantren Modern Gontor
Pondok Pesantren Modern Gontor didirikan pada Tahun 1926 di Ponorogo, Jawa Timur. Ponpes ini dulunya didirikan oleh tiga bersaudara yang berstatus sebagai putra dari Kiai Santoso Anom Besari.
Adapun ketiganya disebut dengan istilah Trimurti, yakni KH Ahmad Sahar, KH Zainuddin Fanani, serta KH Imam Zarkasy. Pada perkembangannya Ponpes Modern Gontor cukup dikenal masyarakat dan banyak melahirkan santri-santri berkualitas dan berguna bagi sesamanya.
5. Pondok Pesantren Langitan
Pondok Pesantren Langitan menjadi salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Ponpes Langitan berdiri pada Tahun 1852 M di Dusun Mandungan, Desa Widang, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Mengenai penamaannya sendiri, nama Langitan itu adalah merupakan perubahan dari kata Plangitan, kombinasi dari kata plang (bahasa jawa) yang berarti papan nama dan wetan (bahasa jawa) yang berarti timur.
Kemudian, pada sistem pendidikannya Ponpes Langitan menggunakan metode pengajaran klasikal (madrasiyah) dan non klasikal (ma'hadiyah).
Itulah gambaran singkat lima pondok pesantren di Jawa Timur yang cukup populer dan memiliki banyak santri.
Seiring waktu, pondok pesantren juga terus berkembang dan sebagian beralih menjadi pesantren modern. Tak hanya mendalami ilmu syariat, para santri juga dibekali pendidikan formal.
Berikut lima rekomendasi pondok pesantren (ponpes) di daerah Jawa Timur.
1. Pondok Pesantren Sidogiri
Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan disebut sebagai ponpes tertua di Indonesia. Pondok pesantren ini didirikan oleh Sayyid Sulaiman Basyaiban (wafat 1766) pada Tahun 1718.
Sayyid Sulaiman membabat tanah Sidogiri yang saat itu masih hutan belantara pada Tahun 1158 H atau 1745 M. Sumber lain menyebut Ponpes ini berdiri Tahun 1718. Sayyid Sulaiman mendirikan Ponpes Sidogiri dibantu oleh Kiyai Aminullah, santri sekaligus menantu Sayyid Sulaiman yang berasal dari Pulau Bawean.
Sidogiri dijadikan lokasi pondok pesantren karena diyakini tanahnya baik dan berkah. Pesantren ini sudah banyak melahirkan ulama di antaranya Syaikh Cholil Bangkalan, gurunya para Kiyai di Jawa, KH Miftahul Akhyar, KH Idrus Romli, KH Zubair Muntashor, DR KH Abdul Ghofur dan masih banyak lainnya.
2. Pondok Pesantren Lirboyo
Ponpes Lirboyo telah tumbuh menjadi pusat studi Islam sekitar puluhan tahun sebelum kemerdekaan Indonesia. Pondok pesantren ini berada di Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kediri, Jawa Timur.
Sama halnya pondok pesantren lainnya, Ponpes Lirboyo juga menyelenggarakan beberapa jenjang pendidikan seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTS), hingga Madrasah Aliyah (MA).
Keberadaan Pondok Pesantren Lirboyo terus berkembang mengikuti zaman. Ponpes Lirboyo memiliki beberapa pondok unit dan pondok cabang. Pondok unitnya sendiri di antaranya adalah Pesantren Haji Ya'qub, Pesantren Haji Mahrus (HM), Pesantren Putri Hidayatul Mubtadiaat, dan lainnya. Sedangkan untuk pondok cabangnya sendiri di antaranya adalah Pesantren Pagung Kediri, Pesantren Bakung Blitar, Pesantren Turen Malang dan lainnya.
3. Pondok Pesantren Tebuireng
Tebuireng awalnya adalah sebuah pedukuhan yang berada di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Pada perkembangannya, pedukuhan dengan luas sekitar 25,311 hektare ini dijadikan sebuah nama pesantren yang dibentuk Kiyai Hasyim Asy'ari.
Awal berdirinya Ponpes Tebuireng, materi pelajaran yang diajarkan hanya berupa materi keagamaan dengan sistem sorogan dan bandongan. Namun, seiring waktu, sistem pengajaran di ponpes terus dibenahi dan berkembang di antaranya dengan menambah kelas musyawaroh sebagai kelas tertinggi, lalu pengenalan sistem klasikal (madrasah) tahun 1919.
Selain itu, dibentuk juga Madrasah Nidzamiyah yang di dalamnya diajarkan materi pengetahuan umum sekitar tahun 1933.
4. Pondok Pesantren Modern Gontor
Pondok Pesantren Modern Gontor didirikan pada Tahun 1926 di Ponorogo, Jawa Timur. Ponpes ini dulunya didirikan oleh tiga bersaudara yang berstatus sebagai putra dari Kiai Santoso Anom Besari.
Adapun ketiganya disebut dengan istilah Trimurti, yakni KH Ahmad Sahar, KH Zainuddin Fanani, serta KH Imam Zarkasy. Pada perkembangannya Ponpes Modern Gontor cukup dikenal masyarakat dan banyak melahirkan santri-santri berkualitas dan berguna bagi sesamanya.
5. Pondok Pesantren Langitan
Pondok Pesantren Langitan menjadi salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Ponpes Langitan berdiri pada Tahun 1852 M di Dusun Mandungan, Desa Widang, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Mengenai penamaannya sendiri, nama Langitan itu adalah merupakan perubahan dari kata Plangitan, kombinasi dari kata plang (bahasa jawa) yang berarti papan nama dan wetan (bahasa jawa) yang berarti timur.
Kemudian, pada sistem pendidikannya Ponpes Langitan menggunakan metode pengajaran klasikal (madrasiyah) dan non klasikal (ma'hadiyah).
Itulah gambaran singkat lima pondok pesantren di Jawa Timur yang cukup populer dan memiliki banyak santri.
(rhs)