Arasy Allah Taala Bergetar saat Nabi Muhammad SAW Lahir

Sabtu, 01 Oktober 2022 - 14:33 WIB
loading...
Arasy Allah Taala Bergetar...
Saat Nabi Muhammad SAW lahir, arasy Allah SWT bergetar. Foto/Ilustrasi: Ist
A A A
Imam Abdurrahman dalam kitab berjudul "Maulid adDibai" menuturkan bahwa pada saat kelahiran Nabi Muhammad SAW , Arasy seketika bergetar hebat karena meluapkan kebahagiaan dan kegembiraannya.

Selain itu, Kursi juga semakin bertambah kewibawaan dan keagungannya. Seluruh langit dipenuhi cahaya yang bersinar terang serta seluruh malaikat serentak bergemuruh memanjatkan tahlil, tahmid, dan istighfar kepada Allah SWT.



Lalu, apa sejatinya Arsy atau Arasy itu? Al-Quran menyebut bahwa Allah bersemayam di atas ‘Arsy.

إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ …

Sesungguhnya Tuhan kami ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam diatas ‘Arsy…” ( QS al-A’raf (7): 54).

Ayat-ayat yang menyebutkan bahwa Allah bersemayam di atas ‘Arsy diulang sebanyak 8 kali, pada surat Yunu s (10): 3, ar-Ra’d (13):2, Thaha (20) :5, al-Furqan (25) :59, al-Qasas (28) :14, as-Sajdah (32) : 4, Fushilat (41) : 11, an-Najm (53) : 6 dan al-Hadid (57) : 4

Ayat-ayat tersebut semuanya menjelaskan bahwa Allah bersemayam di atas ‘Arsy.

Para ahli bahasa mengartikan ‘Arsy sebagai singgasana, bangunan, istana atau tahta. Kata tersebut berasal dari ‘arasya – ya’rusyu, yang berarti membangun.

Para ulama berbeda pendapat mengenai makna ‘Arsy; Rasyid Ridha dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ‘Arsy adalah pusat pengendalian segala persoalan semua makhluk Allah SWT di alam semesta, sebagaiman dijelaskan firman Allah pada surat Yunus (10): 3…ثم استوى على العرش … “Kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy”

Paham Ahlussunah wal-Jamaah menyebut Arsy adalah makhluk Allah yang tertinggi berupa singgasana seperti kubah yang memiliki tiang-tiang yang dipikul dan dikelilingi oleh para malaikat. Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Quran, "Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka." ( QS al-Haaqah [69] :17)



Bentuk Arsy
Gambaran fisik ‘Arsy, merupakan hal gaib yang tiada seorangpun dapat mengetahuinya, kecuali Allah, di mana letaknya dan berapa besarnya. Masalah ‘Arsy telah lama menjadi topik pembicaraan yang kontroversial, apakah ‘Arsy itu bersifat material ataukah bersifat immaterial.

Dalam Tafsir ad-Durr al-Mansur fi Tafsir bi al-Maksur, Jalaluddin as-Suyuti menyebutkan, ada hadis yang diriwayatkan Ibnu Abi Khatim dari Wahhab bin Munabbih. Hadis tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan arsy dan kursi (kedudukan) dari cahaya-Nya. Arsy itu melekat pada kursi. Para malaikat berada di tengah-tengah kursi.

Di sekeliling arsy itu terdapat empat sungai, yaitu sungai yang berisikan cahaya berkilauan, sungai yang berisikan api menyala kemerahan, sungai yang berisikan salju putih berkilauan, dan sungai yang berisikan air. Di setiap sungai tersebut para malaikat berdiri sambil membaca tasbih, yang berarti Mahasuci Allah. Di arsy terdapat lisan atau bahasa sebanyak lisan makhluk seluruhnya. Setiap lisan bertasbih kepada Allah dengan bahasanya.

Abu as-Syaikh meriwayatkan hadis dari asy-Sya'bi. Rasulullah SAW bersabda, "Arsy itu terbuat dari batu permata (yakut) merah. Satu malaikat di antara malaikat memandang arsy dan keagungannya."

Penjelasan tentang arsy yang demikian, juga dipertegas dengan hadis yang diriwayatkan Abu asy-Syaikh dari Hammad. Rasulullah bersabda, "Allah menciptakan arsy dari permata zamrud hijau dan diciptakan baginya tiang penopang dari batu permata (yakut) merah. Di Arsy terdapat seribu bahasa (lisan). Di bumi diciptakan seribu umat. Setiap umat bertasbih kepada Allah dengan bahasa arsy."



Terkait ukuran singgasana Tuhan tersebut, tidak akan ada yang mengetahuinya kecuali Allah sendiri. Hal ini diriwayatkan Ibnu Abi Khatim dari Ibnu Abbas.

Ibnu Abbas mengatakan, "Tidak akan ada yang mampu mengetahui berapa ukuran arsy kecuali yang menciptakannya. Langit dibandingkan dengan arsy ibarat kubah di atas padang sahara nan luas."

Sementara, di dalam tafsir al-Manar, ketika menafsirkan surah at-Taubah ayat 129 disebutkan bahwa arsy adalah pusat pengendalian segala persoalan makhluk Allah. Hal ini sesuai dengan bunyi surah Yunus ayat 3 yang artinya, "...kemudian Dia bersemayam di atas arsy (singgasana) untuk mengatur segala urusan."

Para imam ahli tafsir menjelaskan bahwa Arsy adalah suatu tempat yang memiliki materi dan fisik, bukan suatu ungkapan kiasan saja. Hal ini dijelaskan secara panjang oleh Imam al-Baihaqi seperti berikut ini.

"Dan pendapat para ahli tafsir tentang al-Arsy adalah singgasana, dan dia adalah fisik yang berbentuk, yang telah diciptakan Allah. Dan Dia perintahkan para malaikat untuk memikulnya dan beribadah dengan mengagungkan dan bertawaf kepadanya, sebagaimana Dia menciptakan satu rumah di bumi dan memerintahkan bani Adam untuk bertawaf kepadanya dan menghadap kepadanya ketika sholat. Dan pendapat-pendapat mereka itu ada dalil penunjukannya yang jelas dalam ayat-ayat dan hadis-hadis serta atsar-atsar (perkataan yang datang dari para sahabat yang disandarkan pada Nabi)."

Sesungguhnya Allah menguasai segala ciptaan-Nya, mengaturnya, dan menjaganya. Allah SWT lebih mulia dari segala makhluk yang ada. Allah lebih besar dari segala makhluk-makhluk tersebut. Namun, yang jelas ciptaan atau makhluk Allah yang paling besar dibanding seluruh makhluk ciptaan-Nya yang lain adalah arsy, sebagaimana firman Allah yang artinya, "Allah, tiada Tuhan yang disembah kecuali Dia, Rabb yang mempunyai arsy yang besar."( QS an-Naml [27] : 26)

(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1822 seconds (0.1#10.140)