Kakbah Bergetar dan Berhala Jatuh saat Nabi Muhammad SAW Lahir
loading...
A
A
A
Banyak peristiwa aneh terjadi tatkala Nabi Muhammad SAW lahir. Salah satunya adalah peristiwa kakbah bergetar dan berhala jatuh. “Sewaktu aku berada di dekat Kakbah, patung berhala yang ada di dalam Kakbah tiba-tiba jatuh tersungkur dari tempatnya dalam bentuk bersujud kepada Allah. Aku juga mendengar suara dari dinding Kakbah," ujar Abdul Muthalib , kakek Nabi Muhammad SAW, dalam sebuah riwayat.
Fuad Abdurahman dalam bukunya berjudul "Jalan Damai Rasulullah: Risalah Rahmat bagi Semua" mengutip riwayat itu. Abdul Muthalib juga mengatakan, “Nabi terpilih telah lahir yang akan menghancurkan orang-orang kafir, dan membersihkan aku dari beberapa patung berhala, serta memerintahkan untuk menyembah kepada Zat yang Merajai Alam ini.”
Dalam riwayat lain, Kakbah sempat bergetar tiga hari berturut-turut dan ada suara dari dalam Kakbah: “Katakanlah telah datang kebenaran (Islam) dan tidak akan memulai kebatilan, juga tidak akan mengembalikan kekufuran.”
Kakbah Pra-Islam
Pada masa pra-Islam, orang Arab mulanya memeluk agama Ibrahim, yakni agama tauhid. Mereka berhaji ke Rumah-Nya, mengagungkan tanah dan bulan-bulan suci-Nya. Dalam perjalanan waktu mereka menyimpang dari ajaran tersebut dan kemudian menyembah banyak tuhan dalam wujud patung.
Dr Abdul Aziz MA dalam bukunya berjudul "Chiefdom Madinah: Kerucut Kekuasaan pada Zaman Awal Islam" menuturkan, selain Hubal ada tiga patung yang paling berpengaruh. Patung itu adalah al-Lit, al-Uzza, dan Manat. Masing-masing patung memiliki bangunan yang mirip kakbah.
Al-Lit adalah berhala yang dipuja kabilah Tsaqif di kota Thaif. Berhala ini juga disembah kabilah Arab lainnya termasuk Quraisy. Berhala ini berupa batu putih persegi yang dibuatkan rumah menyerupai Kakbah di Mekkah.
Di bawah rumahnya ada lubang bernama Qhabqhab, tempat menyimpan barang-barang pemberian untuknya. Seperti orang Mekkah, orang Thaif melakukan tawaf mengelilingi al-Lit, dan hal ini dilakukan pula oleh mereka yang mengimaninya.
Lembah-lembah di sekitarnya, termasuk al-Haram, tanamannya tidak boleh ditebang, sedangkan orang yang masuk ke daerah itu akan aman.
Pelopor Penyembahan Patung
Orang yang dianggap sebagai pelopor pertama penyembahan patung di kalangan orang Arab adalah Amr bin Luhay al-Khuza'i yang pernah berkuasa atas Kakbah di Mekkah.
Suatu ketika Amr menderita sakit, dan seseorang memberi tahu dirinya bahwa penyakit itu akan sembuh bila ia pergi mandi ke tempat pemandian di daerah bernama Balqa di Syria yang kala itu dihuni kaum Amalik. Amr pun pergi ke sana, lalu mandi dan kemudian sehat.
Di sana, Amr menyaksikan penduduk daerah itu menyembah patung, lalu dia meminta dan diberikanlah kepadanya sebuah patung bernama Hubal. Setelah kembali ke Mekkah, ia menegakkan patung itu di Kakbah, dan ia pun membagikan patung-patung lainnya kepada banyak kalangan suku Arab.
Sejak saat itulah penyembahan patung bermula. Berhala Hubal merupakan satu dari 360 patung yang ada di sekitar Kakbah ketika Nabi Muhammad SAW menaklukkan Mekkah dan menghancurkan semua berhala. Berhala Hubal menempati posisi tinggi di kalangan Quraisy, melebihi patung lain.
Amr bin Luhay telah mengubah bangsa Arab yang dikenal sebagai bangsa besar yang punya hubungan darah secara langsung dengan Nabi Ibrahim AS.
Tauhid yang dibawa Nabi Ibrahim atau biasa kita kenal dengan Al-Millah Al-Hanafiyah yang sudah bertahan ribuan tahun, diusik dengan kehadirannya oleh seorang Amr bin Luhay dan patungnya.
Rasulullah SAW pernah bercerita kepada sahabatnya soal Amr bin Luhay ini. Seperti yang pernah diriwayatkan Sahabat Abi Hurairah :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «رَأَيْتُ عَمْرَو بْنَ عَامِرٍ الخُزَاعِيَّ يَجُرُّ قُصْبَهُ فِي النَّارِ، كَانَ أَوَّلَ مَنْ سَيَّبَ السَّوَائِبَ»
Artinya : “Rasulullah bersabda : Aku melihat ‘Amr bin Amir Al-Khuza’i menyeret ususnya di neraka, ia adalah orang pertama yang membuat aturan unta Sa’ib” (HR Abu Hurairah)
Fuad Abdurahman dalam bukunya berjudul "Jalan Damai Rasulullah: Risalah Rahmat bagi Semua" mengutip riwayat itu. Abdul Muthalib juga mengatakan, “Nabi terpilih telah lahir yang akan menghancurkan orang-orang kafir, dan membersihkan aku dari beberapa patung berhala, serta memerintahkan untuk menyembah kepada Zat yang Merajai Alam ini.”
Dalam riwayat lain, Kakbah sempat bergetar tiga hari berturut-turut dan ada suara dari dalam Kakbah: “Katakanlah telah datang kebenaran (Islam) dan tidak akan memulai kebatilan, juga tidak akan mengembalikan kekufuran.”
Kakbah Pra-Islam
Pada masa pra-Islam, orang Arab mulanya memeluk agama Ibrahim, yakni agama tauhid. Mereka berhaji ke Rumah-Nya, mengagungkan tanah dan bulan-bulan suci-Nya. Dalam perjalanan waktu mereka menyimpang dari ajaran tersebut dan kemudian menyembah banyak tuhan dalam wujud patung.
Dr Abdul Aziz MA dalam bukunya berjudul "Chiefdom Madinah: Kerucut Kekuasaan pada Zaman Awal Islam" menuturkan, selain Hubal ada tiga patung yang paling berpengaruh. Patung itu adalah al-Lit, al-Uzza, dan Manat. Masing-masing patung memiliki bangunan yang mirip kakbah.
Al-Lit adalah berhala yang dipuja kabilah Tsaqif di kota Thaif. Berhala ini juga disembah kabilah Arab lainnya termasuk Quraisy. Berhala ini berupa batu putih persegi yang dibuatkan rumah menyerupai Kakbah di Mekkah.
Di bawah rumahnya ada lubang bernama Qhabqhab, tempat menyimpan barang-barang pemberian untuknya. Seperti orang Mekkah, orang Thaif melakukan tawaf mengelilingi al-Lit, dan hal ini dilakukan pula oleh mereka yang mengimaninya.
Lembah-lembah di sekitarnya, termasuk al-Haram, tanamannya tidak boleh ditebang, sedangkan orang yang masuk ke daerah itu akan aman.
Pelopor Penyembahan Patung
Orang yang dianggap sebagai pelopor pertama penyembahan patung di kalangan orang Arab adalah Amr bin Luhay al-Khuza'i yang pernah berkuasa atas Kakbah di Mekkah.
Suatu ketika Amr menderita sakit, dan seseorang memberi tahu dirinya bahwa penyakit itu akan sembuh bila ia pergi mandi ke tempat pemandian di daerah bernama Balqa di Syria yang kala itu dihuni kaum Amalik. Amr pun pergi ke sana, lalu mandi dan kemudian sehat.
Di sana, Amr menyaksikan penduduk daerah itu menyembah patung, lalu dia meminta dan diberikanlah kepadanya sebuah patung bernama Hubal. Setelah kembali ke Mekkah, ia menegakkan patung itu di Kakbah, dan ia pun membagikan patung-patung lainnya kepada banyak kalangan suku Arab.
Sejak saat itulah penyembahan patung bermula. Berhala Hubal merupakan satu dari 360 patung yang ada di sekitar Kakbah ketika Nabi Muhammad SAW menaklukkan Mekkah dan menghancurkan semua berhala. Berhala Hubal menempati posisi tinggi di kalangan Quraisy, melebihi patung lain.
Amr bin Luhay telah mengubah bangsa Arab yang dikenal sebagai bangsa besar yang punya hubungan darah secara langsung dengan Nabi Ibrahim AS.
Tauhid yang dibawa Nabi Ibrahim atau biasa kita kenal dengan Al-Millah Al-Hanafiyah yang sudah bertahan ribuan tahun, diusik dengan kehadirannya oleh seorang Amr bin Luhay dan patungnya.
Rasulullah SAW pernah bercerita kepada sahabatnya soal Amr bin Luhay ini. Seperti yang pernah diriwayatkan Sahabat Abi Hurairah :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «رَأَيْتُ عَمْرَو بْنَ عَامِرٍ الخُزَاعِيَّ يَجُرُّ قُصْبَهُ فِي النَّارِ، كَانَ أَوَّلَ مَنْ سَيَّبَ السَّوَائِبَ»
Artinya : “Rasulullah bersabda : Aku melihat ‘Amr bin Amir Al-Khuza’i menyeret ususnya di neraka, ia adalah orang pertama yang membuat aturan unta Sa’ib” (HR Abu Hurairah)
(mhy)