Kapan Nabi Muhammad SAW Diangkat Menjadi Rasul? Ini Penjelasannya
loading...
A
A
A
Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam merupakan sosok manusia yang kisahnya tidak pernah habis untuk diulas. Beliau ialah Nabi terakhir yang diutus Allah ke muka bumi.
Kapan Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul? Benarkah beliau menjadi Nabi sebelum Nabi Adam tercipta? Berikut penjelasan Kiyai Abdul Wahab Ahmad, peneliti di Aswaja NU Center PWNU dilansir dari laman Facebook-nya.
"Ada yang bilang bahwa Nabi Muhammad sudah menjadi Nabi sejak awal sebelum usia 40 tahun, bahkan sebelum Adam tercipta. Itu tidak benar," jelasnya.
Nabi Muhammad baru menjadi Nabi setelah berusia 40 tahun, sebelum itu belum menjadi Nabi meskipun sudah ada berbagai kejadian luar biasa yang menunjukkan bahwa beliau spesial.
Kejadian luar biasa tersebut istilahnya irhash, bukan mukjizat sebab istilah mukjizat hanya bagi mereka yang telah diangkat menjadi Nabi saja. Hadis yang menceritakan bahwa beliau diangkat sebagai Nabi tatkala berusia 40 tahun cukup banyak. Di antaranya adalah:
عَنِ ابْنِ عَبّاسٍ، قالَ: «بُعِثَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ وهُوَ ابْنُ أرْبَعِينَ سَنَةً
Artinya: "Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Rasulullah diangkat menjadi Nabi tatkala berusia 40 tahun."
Sebenarnya dalil di atas sudah cukup, tapi sebagian orang betul-betul meyakini sebelum Itu Nabi Muhammad sudah menjadi Nabi meskipun belum mendapat wahyu pertamanya. Mereka juga menguatkan pendapatnya dengan beberapa hadis.
"Untuk itu perlu saya kutip pernyataan beliau sendiri bahwa sebelumnya beliau tidak menjadi Nabi agar masalah ini terurai," kata Kiyai Abdul Wahab Ahmad.
Perhatikan Hadis berikut:
فإن الله اتخذني عبدًا قبل أن يتخذني نبيًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah telah menjadikanku seorang hamba sebelum menjadikanku seorang Nabi."
Artinya, ada fase di mana beliau menjadi hamba biasa terlebih dahulu sebelum diangkat menjadi Nabi. Adapun hadis-hadis yang mengisyaratkan seolah Nabi Muhammad sudah menjadi Nabi sebelum Nabi Adam, misalnya Hadis berikut:
قلت: يا رسول اللَّه، متى كنت نبيًا؟ قال:»وآدم بين الروح والجسد
"Aku bertanya: Wahai Rasulullah, kapan engkau menjadi Nabi? Beliau menjawab: Ketika Adam masih antara ruh dan jasad (belum hidup)."
Maka maksud hadis itu adalah beliau sudah ditakdirkan menjadi nabi nantinya ketika beliau lahir ke dunia dan berusia 40 tahun. Pencatatan dalam buku takdir bahwa beliau nantinya akan diangkat menjadi Nabi ini dapat dipahami dari redaksi kedua hadis berikut:
وعَنْ أبِي هُرَيْرَةَ، قالَ: قالُوا: «يا رَسُولَ اللَّهِ! مَتى وجَبَتْ لَكَ النُّبُوَّةُ؟ قالَ: وآدَمُ بَيْنَ الرُّوحِ والجَسَدِ
Mereka berkata: "Wahai Rasulullah, kapan kenabian ditetapkan untukmu?" Rasul berkata : "Ketika Adam masih antara ruh dan jasad."
Ditetapkan di sini maksudnya ditetapkan dalam catatan takdir, bukan diangkat saat itu juga. Riwayat berikut memperjelas hal ini:
إنِّي عِنْدَ اللَّهِ مَكْتُوبٌ: خاتَمُ النَّبِيِّينَ، وإنَّ آدَمَ لِمُنْجَدِلٌ فِي طِينَتِهِ
Kapan Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul? Benarkah beliau menjadi Nabi sebelum Nabi Adam tercipta? Berikut penjelasan Kiyai Abdul Wahab Ahmad, peneliti di Aswaja NU Center PWNU dilansir dari laman Facebook-nya.
"Ada yang bilang bahwa Nabi Muhammad sudah menjadi Nabi sejak awal sebelum usia 40 tahun, bahkan sebelum Adam tercipta. Itu tidak benar," jelasnya.
Nabi Muhammad baru menjadi Nabi setelah berusia 40 tahun, sebelum itu belum menjadi Nabi meskipun sudah ada berbagai kejadian luar biasa yang menunjukkan bahwa beliau spesial.
Kejadian luar biasa tersebut istilahnya irhash, bukan mukjizat sebab istilah mukjizat hanya bagi mereka yang telah diangkat menjadi Nabi saja. Hadis yang menceritakan bahwa beliau diangkat sebagai Nabi tatkala berusia 40 tahun cukup banyak. Di antaranya adalah:
عَنِ ابْنِ عَبّاسٍ، قالَ: «بُعِثَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ وهُوَ ابْنُ أرْبَعِينَ سَنَةً
Artinya: "Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Rasulullah diangkat menjadi Nabi tatkala berusia 40 tahun."
Sebenarnya dalil di atas sudah cukup, tapi sebagian orang betul-betul meyakini sebelum Itu Nabi Muhammad sudah menjadi Nabi meskipun belum mendapat wahyu pertamanya. Mereka juga menguatkan pendapatnya dengan beberapa hadis.
"Untuk itu perlu saya kutip pernyataan beliau sendiri bahwa sebelumnya beliau tidak menjadi Nabi agar masalah ini terurai," kata Kiyai Abdul Wahab Ahmad.
Perhatikan Hadis berikut:
فإن الله اتخذني عبدًا قبل أن يتخذني نبيًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah telah menjadikanku seorang hamba sebelum menjadikanku seorang Nabi."
Artinya, ada fase di mana beliau menjadi hamba biasa terlebih dahulu sebelum diangkat menjadi Nabi. Adapun hadis-hadis yang mengisyaratkan seolah Nabi Muhammad sudah menjadi Nabi sebelum Nabi Adam, misalnya Hadis berikut:
قلت: يا رسول اللَّه، متى كنت نبيًا؟ قال:»وآدم بين الروح والجسد
"Aku bertanya: Wahai Rasulullah, kapan engkau menjadi Nabi? Beliau menjawab: Ketika Adam masih antara ruh dan jasad (belum hidup)."
Maka maksud hadis itu adalah beliau sudah ditakdirkan menjadi nabi nantinya ketika beliau lahir ke dunia dan berusia 40 tahun. Pencatatan dalam buku takdir bahwa beliau nantinya akan diangkat menjadi Nabi ini dapat dipahami dari redaksi kedua hadis berikut:
وعَنْ أبِي هُرَيْرَةَ، قالَ: قالُوا: «يا رَسُولَ اللَّهِ! مَتى وجَبَتْ لَكَ النُّبُوَّةُ؟ قالَ: وآدَمُ بَيْنَ الرُّوحِ والجَسَدِ
Mereka berkata: "Wahai Rasulullah, kapan kenabian ditetapkan untukmu?" Rasul berkata : "Ketika Adam masih antara ruh dan jasad."
Ditetapkan di sini maksudnya ditetapkan dalam catatan takdir, bukan diangkat saat itu juga. Riwayat berikut memperjelas hal ini:
إنِّي عِنْدَ اللَّهِ مَكْتُوبٌ: خاتَمُ النَّبِيِّينَ، وإنَّ آدَمَ لِمُنْجَدِلٌ فِي طِينَتِهِ