Kisah Ketawadhuan Imam Abdullah bin Mubarak yang Layak Diteladani
loading...
A
A
A
Imam Abdullah bin Mubarak (118-181 H), sosok ulama Tabi'in yang sangat dihormati pada masanya. Tak hanya terkenal dengan keluasan ilmunya, beliau memiliki sifat tawadhu yang patut diteladani umat Islam.
Selain rendah hati, Imam Abdullah bin Mubarak dikenal sebagai ulama yang dermawan dan ditakuti musuh di medan perang. Berikut teladan ketawadhuan Ibnul Mubarak diceritakan oleh Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq, Dai yang juga Pimpinan Ma'had Subulana Bontang Kalimantan Timur.
1. Menghormati Pembesar
Imam Abdullah bin Mubarak pernah ditanya oleh seseorang sebuah masalah dalam agama, sedangkan di sampingnya ada Imam Sufyan bin Uyainah. Maka beliau menjawab:
إنا نُهينا أن نتكلم عند أكابرنا
Artinya: "Sungguh kami ini dilarang dari berbicara di sisi pembesar-pembesar kami."
2. Memuliakan Pemilik Majelis Ilmu
Imam Abdullah bin Mubarak pernah hadir di majelis ilmunya Imam Hammad bin Zaid. Maka karena kedatangan ulama besar ini, orang-orang meminta kepada Hammad agar mempersilakan Ibnu Mubarak menyampaikan ilmu pada kesempatan tersebut.
Hammad berkata kepadanya: "Wahai Abu Abdurrahman, sampaikanlah ilmu kepada mereka." Abdullah bin Mubarak menjawab: "Subhanallah. Wahai Abu Ismail (Hammad), bagaimana aku akan menyampaikan ilmu sedangkan di sini ada dirimu?"
Hammad menjawab: "Aku bersumpah, engkau harus mau melakukannya." Abdullah bin Mubarak pun menjawab: "Baiklah kalau memang harus demikian..."
Lalu beliau pun memulai menyampaikan ilmu dengan membaca Hadis demi Hadis kepada jamaah. Namun uniknya dengan pembuka yang semuanya sama:
حدثنا أبو إسماعيل حماد بن زيد عن...
Artinya: "Telah menceritakan kepada kami, Abu Ismail Hammad bin Zaid dari..."
Abdullah bin Mubarak menyampaikan dalam taklimnya semua hadits yang hanya bersumber dari sang pemilik majelis, Hammad bin Zaid. Tanpa sehuruf pun menambahkan dari sumber lain.
Hal ini menunjukkan keluasan ilmunya, kekuatan hafalannya sekaligus ketawadhu'annya. Seakan beliau memposisikan diri hanya sebagai wakil Hammad dalam menyampaikan ilmu di majelis tersebut.
3. Mendoakan Orang yang Bersin
Seseorang bersin di samping Abdullah bin Mubarak dan tidak mengucapkan "Alhamdulillah". Beliau pun bertanya kepadanya: "Apa yang diucapkan oleh orang yang sedang bersin?"
Orang itu menjawab: "Alhamdulillah." Ibnu Mubarak membalas: "Yarhamukallah."
Muhammad bin Humaid yang meriwayatkan hal ini mengomentari : "Kami dibuat takjub oleh bagusnya adab ketawadhuannya."
Wallahu A'lam
Referensi:
Tarikh al Baghdadi (11/388), Tarikh Damsyiq (27/24)
Selain rendah hati, Imam Abdullah bin Mubarak dikenal sebagai ulama yang dermawan dan ditakuti musuh di medan perang. Berikut teladan ketawadhuan Ibnul Mubarak diceritakan oleh Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq, Dai yang juga Pimpinan Ma'had Subulana Bontang Kalimantan Timur.
1. Menghormati Pembesar
Imam Abdullah bin Mubarak pernah ditanya oleh seseorang sebuah masalah dalam agama, sedangkan di sampingnya ada Imam Sufyan bin Uyainah. Maka beliau menjawab:
إنا نُهينا أن نتكلم عند أكابرنا
Artinya: "Sungguh kami ini dilarang dari berbicara di sisi pembesar-pembesar kami."
2. Memuliakan Pemilik Majelis Ilmu
Imam Abdullah bin Mubarak pernah hadir di majelis ilmunya Imam Hammad bin Zaid. Maka karena kedatangan ulama besar ini, orang-orang meminta kepada Hammad agar mempersilakan Ibnu Mubarak menyampaikan ilmu pada kesempatan tersebut.
Hammad berkata kepadanya: "Wahai Abu Abdurrahman, sampaikanlah ilmu kepada mereka." Abdullah bin Mubarak menjawab: "Subhanallah. Wahai Abu Ismail (Hammad), bagaimana aku akan menyampaikan ilmu sedangkan di sini ada dirimu?"
Hammad menjawab: "Aku bersumpah, engkau harus mau melakukannya." Abdullah bin Mubarak pun menjawab: "Baiklah kalau memang harus demikian..."
Lalu beliau pun memulai menyampaikan ilmu dengan membaca Hadis demi Hadis kepada jamaah. Namun uniknya dengan pembuka yang semuanya sama:
حدثنا أبو إسماعيل حماد بن زيد عن...
Artinya: "Telah menceritakan kepada kami, Abu Ismail Hammad bin Zaid dari..."
Abdullah bin Mubarak menyampaikan dalam taklimnya semua hadits yang hanya bersumber dari sang pemilik majelis, Hammad bin Zaid. Tanpa sehuruf pun menambahkan dari sumber lain.
Hal ini menunjukkan keluasan ilmunya, kekuatan hafalannya sekaligus ketawadhu'annya. Seakan beliau memposisikan diri hanya sebagai wakil Hammad dalam menyampaikan ilmu di majelis tersebut.
3. Mendoakan Orang yang Bersin
Seseorang bersin di samping Abdullah bin Mubarak dan tidak mengucapkan "Alhamdulillah". Beliau pun bertanya kepadanya: "Apa yang diucapkan oleh orang yang sedang bersin?"
Orang itu menjawab: "Alhamdulillah." Ibnu Mubarak membalas: "Yarhamukallah."
Muhammad bin Humaid yang meriwayatkan hal ini mengomentari : "Kami dibuat takjub oleh bagusnya adab ketawadhuannya."
Wallahu A'lam
Referensi:
Tarikh al Baghdadi (11/388), Tarikh Damsyiq (27/24)
(rhs)