4 Pendapat Mengenai Imam Mahdi: Umar bin Abdul Aziz Salah Satunya

Jum'at, 14 Oktober 2022 - 16:40 WIB
loading...
A A A
At-Tuwaijri menjelaskan hadis ini dan hadis sebelumnya walaupun seandainya shahih juga tidak dapat digunakan dalil bahwa Al-Mahdi yang berkuasa dari Bani Abbas adalah Al-Mahdi yang muncul pada akhir zaman, akan tetapi ia adalah Al-Mahdi seperti Al-Mahdi Al-Mahdi yang lain.

Sebagai contoh Al-Mahdi Umar bin Abdil Aziz, bahkan Umar ini lebih berhak mendapat julukan Al-Mahdi. Rasulullah SAW telah bersabda, “Hendaklah kamu mengikuti sunnahku dan sunnah khulafaurrasyidin Al-Mahdiyiin (yang mendapatkan petunjuk) setelahku."

Imam Ahmad dan yang lain berpendapat bahwa Umar bin Abdil Aziz termasuk dari mereka. Tidak dapat diragukan lagi bahwa ia adalah seorang yang raasyid (bijaksana) dan mahdi (mendapat petunjuk). Akan tetapi, ia bukanlah Al-Mahdi yang muncul pada akhir zaman.

Al-Mahdi adalah orang yang selalu berpihak pada kebaikan dan kebijaksanaan, seperti Dajjal yang selalu berpihak pada kejahatan dan kesesatan. Sebagaimana di sekitar Dajjal yang paling besar, pemilik hal-hal yang aneh dari segi adat terdapat Dajjal-Dajjal pembohong, maka di sekitar Al-Mahdi yang agung terdapat Al-Mahdi-Al-Mahdi lain yang bijaksana.



Pendapat ketiga, mengatakan bahwa Al-Mahdi yang sebenarnya berasal dari keluarga Nabi SAW, dari keturunan Al-Hasan bin Ali. Ia muncul pada akhir zaman yang sudah penuh dengan kezaliman dan kecurangan, maka ia memenuhinya dengan keadilan.

Kebanyakan hadis menunjukkan ini. Sedang Al-Mahdi berasal dari keturunan Al-Hasan terdapat rahasia, yaitu Al-Hasan ra meninggalkan kekhilafahan karena Allah SWT. Maka Allah menjadikan di antara keturunannya orang yang menjadi khalifah yang memenuhi bumi dengan keadilan.

Ini sudah menjadi sunnatullah, yaitu orang yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan memberikan kepadanya atau keturunannya sesuatu yang lebih baik dari yang telah ditinggalkannya.

Keadaan ini berbeda dengan Al-Husain yang telah berusaha keras mendapatkan kekhilafahan dan bahkan menempuhnya melalui jalan peperangan. Namun apa yang ia lakukan tidak membawa hasil apa-apa. Wallaahu A'lam.



Pendapat keempat, didasarkan pada hadis riwayat Abu Nua'im bahwa Abu Said Al-Khudri berkata:

Rasulullah SAW bersabda, “Akan keluar seorang lelaki dari Ahli Baitku yang mengamalkan sunnahku. Allah menurunkan berkah kepadanya dari langit dan bumi mengeluarkan berkah kepadanya. la memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya telah dipenuhi kezaliman, ia beramal seperti ini selama tujuh tahun, dan ia turun di Baitul Maqdis.

Abu Nua'im juga meriwayatkan bahwa Abu Umamah ra berkata, “Rasulullah SAW memberikan ceramah kepada kami dan dalam ceramah itu beliau menyebutkan Dajjal.

Beliau berkata, “Maka kota Madinah membersihkan kotorannya sebagaimana ububan (alat peniup api tukang besi) membersihkan kotoran besi. Hari itu dinamakan hari Al-Khalaash (hari pembersihan).

Ummu Syuraik bertanya, “Bagaimana orang Arab pada waktu itu?”

“Mereka pada waktu itu sedikit, kebanyakan mereka berada di Baitul Maqdis dan imam mereka adalah Al-Mahdi, seorang lelaki yang saleh,” jawab Rasul.”

Abu Nua'im juga meriwayatkan bahwa Abdullah bin Abbas ra berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan binasa suatu umat yang aku berada di awalnya, Isa bin Maryam berada di akhirnya dan Al-Mahdi berada di tengah-tengahnya.

At-Tuwaijri menjelaskan hadis-hadis ini walaupun di tengah-tengah sanadnya terdapat unsur dhaif dan aneh, masing-masing saling memperkuat dan mendukung antara satu dengan yang lain.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3006 seconds (0.1#10.140)