Ciri-ciri Imam Mahdi yang Datang pada Akhir Zaman
loading...
A
A
A
Ciri-ciri Imam Mahdi yang datang pada akhir zaman menurut keyakinan Ahlussunnah wal Jamaah, ia berasal dari Ahlu Bait, berkuasa selama 7 tahun, memenuhi dunia dengan keadilan.
Ciri lainnya, tatkala Imam Mahdi datang, Nabi Isa juga keluar membantunya dalam membunuh Dajjal . Ia menjadi imam sholat umat ini dan Isa ikut menjadi makmum di belakangnya.
Ciri-ciri ini, menurut Abu Al-Husain Muhammad bin Al-Husain Al-Abiri dalam kitab "Manaagib Asy-Syafi'i", disampaikan dalam hadis-hadis mengenai Al-Mahdi sudah sangat masyhur dan mutawatir.
Di antara dalil dari Sunnah Nabi SAW yang shahih tentang munculnya al-Mahdi dan ciri-cirinya adalah sabda Nabi Muhammad SAW :
يَخْرُجُ فِي آخِرِ أُمَّتِي الْمَهْدِيُّ، يُسْقِيْهِ اللهُ الْغَيْثَ، وَتُخْرِجُ اْلأَرْضُ نَبَاتَهاَ، وَيُعْطِى الْمَالَ صِحَاحًا، وَتَكْثُرُ الْمَاشِيَةُ، وَتَعْظُمُ اْلأُمَّةُ، يَعِيْشُ سَبْعاً أَوْ ثَمَانِيًا.
“Al-Mahdi akan keluar di akhir kehidupan umatku, Allah akan menurunkan hujan kepadanya sehingga, bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya, diberikan kepadanya harta yang melimpah, semakin banyak binatang ternak, dan pada saat itu ummat semakin mulia, dan ia memerintah selama 7 atau 8 tahun.” (HR Al-Hakim)
Juga sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
اَلْمَهْدِيُّ مِنَّا أَهْلَ الْبَيْتِ، يُصْلِحُهُ اللهُ فِيْ لَيْلَةٍ.
“Al-Mahdi berasal dari Ahlul Bait, Allah memperbaikinya dalam satu malam.” [HR Ibnu Majah (no. 4085), Ahmad (I/84), dari Sahabat ‘Ali Radhiyallahu anhu].
Rasulullah SAW bersabda:
اَلْمَهْدِيُّ مِنْ عِتْرَتِي، مِنْ وَلَدِ فَاطِمَةَ
“Al-Mahdi berasal dari keturunanku, dari anak Fathimah.” [HR. Abu Dawud (no. 4284), Ibnu Majah (no. 4086), al-Hakim (IV/557), dari Ummu Salamah x. Lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir (no. 6734)].
Rasulullah SAW bersabda:
لاَ تَذْهَبُ الدُّنْيَا أَوْ لاَ تَنْقَضِي الدُّنْيَا حَتَّى يَمْلِكَ الْعَرَبَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِيْ يُوَاطِىءُ اِسْمُهُ اسْمِيْ.
“Tidak akan lenyap atau tidak akan sirna dunia ini, hingga bangsa Arab dipimpin oleh seorang laki-laki dari keturunanku, yang namanya sama seperti namaku.” [HR At-Tirmidzi (no. 2230), Abu Dawud (no. 4282) dan Ahmad (I/377, 430) dari Sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu, dan lafazh ini milik Ahmad.
Dikatakan shahih menurut Syaikh Ahmad Syakir dalam tahqiq Musnad Ahmad (no. 3573)]. Dalam riwayat yang lain disebutkan: “…Dan nama ayahnya seperti nama ayahku.”
Pendapat Ulama
Mengenai Al-Mahdi berikut ini berdasar pendapat sejumlah ulama yang dinukil Syaikh Mutawalli Sya'rawi dalam bukunya berjudul "Alaamaat Al-Giyaamah Al-Kubraa". Menurutnya, bagi Ahlusunnah wajib hukumnya mengimani tentang akan datangnya Imam Mahdi.
As-Safarini dalam kitab "Lawaami' Al-Anwaar Al-Bahiyyah" mengatakan, riwayat mengenai munculnya Al-Mahdi sangat banyak sehingga mencapai derajat mutawatir maknawi dan hal itu telah masyhur di kalangan ulama Ahli Sunnah sehingga dimasukkan sebagai bagian dari akidah mereka.”
Ciri lainnya, tatkala Imam Mahdi datang, Nabi Isa juga keluar membantunya dalam membunuh Dajjal . Ia menjadi imam sholat umat ini dan Isa ikut menjadi makmum di belakangnya.
Ciri-ciri ini, menurut Abu Al-Husain Muhammad bin Al-Husain Al-Abiri dalam kitab "Manaagib Asy-Syafi'i", disampaikan dalam hadis-hadis mengenai Al-Mahdi sudah sangat masyhur dan mutawatir.
Baca Juga
Di antara dalil dari Sunnah Nabi SAW yang shahih tentang munculnya al-Mahdi dan ciri-cirinya adalah sabda Nabi Muhammad SAW :
يَخْرُجُ فِي آخِرِ أُمَّتِي الْمَهْدِيُّ، يُسْقِيْهِ اللهُ الْغَيْثَ، وَتُخْرِجُ اْلأَرْضُ نَبَاتَهاَ، وَيُعْطِى الْمَالَ صِحَاحًا، وَتَكْثُرُ الْمَاشِيَةُ، وَتَعْظُمُ اْلأُمَّةُ، يَعِيْشُ سَبْعاً أَوْ ثَمَانِيًا.
“Al-Mahdi akan keluar di akhir kehidupan umatku, Allah akan menurunkan hujan kepadanya sehingga, bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya, diberikan kepadanya harta yang melimpah, semakin banyak binatang ternak, dan pada saat itu ummat semakin mulia, dan ia memerintah selama 7 atau 8 tahun.” (HR Al-Hakim)
Juga sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
اَلْمَهْدِيُّ مِنَّا أَهْلَ الْبَيْتِ، يُصْلِحُهُ اللهُ فِيْ لَيْلَةٍ.
“Al-Mahdi berasal dari Ahlul Bait, Allah memperbaikinya dalam satu malam.” [HR Ibnu Majah (no. 4085), Ahmad (I/84), dari Sahabat ‘Ali Radhiyallahu anhu].
Rasulullah SAW bersabda:
اَلْمَهْدِيُّ مِنْ عِتْرَتِي، مِنْ وَلَدِ فَاطِمَةَ
“Al-Mahdi berasal dari keturunanku, dari anak Fathimah.” [HR. Abu Dawud (no. 4284), Ibnu Majah (no. 4086), al-Hakim (IV/557), dari Ummu Salamah x. Lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir (no. 6734)].
Rasulullah SAW bersabda:
لاَ تَذْهَبُ الدُّنْيَا أَوْ لاَ تَنْقَضِي الدُّنْيَا حَتَّى يَمْلِكَ الْعَرَبَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِيْ يُوَاطِىءُ اِسْمُهُ اسْمِيْ.
“Tidak akan lenyap atau tidak akan sirna dunia ini, hingga bangsa Arab dipimpin oleh seorang laki-laki dari keturunanku, yang namanya sama seperti namaku.” [HR At-Tirmidzi (no. 2230), Abu Dawud (no. 4282) dan Ahmad (I/377, 430) dari Sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu, dan lafazh ini milik Ahmad.
Dikatakan shahih menurut Syaikh Ahmad Syakir dalam tahqiq Musnad Ahmad (no. 3573)]. Dalam riwayat yang lain disebutkan: “…Dan nama ayahnya seperti nama ayahku.”
Pendapat Ulama
Mengenai Al-Mahdi berikut ini berdasar pendapat sejumlah ulama yang dinukil Syaikh Mutawalli Sya'rawi dalam bukunya berjudul "Alaamaat Al-Giyaamah Al-Kubraa". Menurutnya, bagi Ahlusunnah wajib hukumnya mengimani tentang akan datangnya Imam Mahdi.
As-Safarini dalam kitab "Lawaami' Al-Anwaar Al-Bahiyyah" mengatakan, riwayat mengenai munculnya Al-Mahdi sangat banyak sehingga mencapai derajat mutawatir maknawi dan hal itu telah masyhur di kalangan ulama Ahli Sunnah sehingga dimasukkan sebagai bagian dari akidah mereka.”