Bacaan dan Arti dalam Rangkaian Gerakan Sholat
loading...
A
A
A
Sholat adalah ibadah yang paling pokok dan utama. Sholat menunjukkan kehambaan seorang muslim kepada Sang Pencipta, Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sejatinya, Allah tidak butuh sholat dari hamba-Nya. Tapi hamba lah yang membutuh sholat untuk kebaikan dirinya sendiri di dunia dan kelak di akhirat di hadapan Allah Ta'ala.
Sholat juga merupakan tiang agama. Yakni ibadah utama yang akan dihisab pertama pada hari kiamat. Jika sholatnya baik, ia akan beruntung dan berbahagia. Jika sholatnya tidak baik, ia akan celaka. Bacaan sholat yang benar merupakan bagian dari baiknya sholat.
Berikut ini arti dari bacaan-bacaan setiap gerakan sholat , yang antara lain merujuk dari beberapa sumber, Antara lain dari Kitab Zad Al-Ma'ad dalam bab Hadyu An-Nabi fi Ash-Sholah (Petunjuk Nabi Shallalahu 'Alaihi wa Sallam tentang sholat) karya Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyah :
1. Niat
“Usholli fardha shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”.
Artinya: Aku niat salat fardu subuh, dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allahta’ala.
Diatas adalah contoh niat sholat subuh yang dilakukan sendirian. Sedang niat sholat yang lainnya di lafalkan sesuai sholat dan jumlah rakkat yang akan dilakukan. Ulama berpendapat perlu juga diniatkan untuk posisi imam atau makmum ketika sholat berjama'ah.
Namun, ada beberapa ulama lainnya yang berpendapat tidak perlu melafalkan niat apapun sebelum membaca takbiratul ihram atau sebelum membaca Allahu Akbar. Karena niat tersebut sudah mengikuti waktu sholat wajib yang akan dilakukan sehingga tidak perlu lagi penegasan khusus (melafalkan) terhadap sholat yang akan dilakukan.
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya. Dan sesungguh-nya setiap orang hanya mendapat (balasan) berdasarkan niatnya.”
2. Takbir
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai shalat dengan ucapan:
Allahu Akbar
“Allah Mahabesar.”
3. Doa Iftitah
Kemudian membuka bacaan dengan berbagai macam do’a (do’a istiftah), beliau memuji, menyanjung dan memuliakan Allah. Kemudian sebelum membaca Al Fatihah beliau memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk (ta’awwudz).
Doa Iftitah 1 :
Sholat juga merupakan tiang agama. Yakni ibadah utama yang akan dihisab pertama pada hari kiamat. Jika sholatnya baik, ia akan beruntung dan berbahagia. Jika sholatnya tidak baik, ia akan celaka. Bacaan sholat yang benar merupakan bagian dari baiknya sholat.
Berikut ini arti dari bacaan-bacaan setiap gerakan sholat , yang antara lain merujuk dari beberapa sumber, Antara lain dari Kitab Zad Al-Ma'ad dalam bab Hadyu An-Nabi fi Ash-Sholah (Petunjuk Nabi Shallalahu 'Alaihi wa Sallam tentang sholat) karya Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyah :
1. Niat
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
“Usholli fardha shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”.
Artinya: Aku niat salat fardu subuh, dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allahta’ala.
Diatas adalah contoh niat sholat subuh yang dilakukan sendirian. Sedang niat sholat yang lainnya di lafalkan sesuai sholat dan jumlah rakkat yang akan dilakukan. Ulama berpendapat perlu juga diniatkan untuk posisi imam atau makmum ketika sholat berjama'ah.
Namun, ada beberapa ulama lainnya yang berpendapat tidak perlu melafalkan niat apapun sebelum membaca takbiratul ihram atau sebelum membaca Allahu Akbar. Karena niat tersebut sudah mengikuti waktu sholat wajib yang akan dilakukan sehingga tidak perlu lagi penegasan khusus (melafalkan) terhadap sholat yang akan dilakukan.
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
“Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya. Dan sesungguh-nya setiap orang hanya mendapat (balasan) berdasarkan niatnya.”
2. Takbir
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai shalat dengan ucapan:
اَللهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar
“Allah Mahabesar.”
3. Doa Iftitah
Kemudian membuka bacaan dengan berbagai macam do’a (do’a istiftah), beliau memuji, menyanjung dan memuliakan Allah. Kemudian sebelum membaca Al Fatihah beliau memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk (ta’awwudz).
Doa Iftitah 1 :