Rukun Sholat yang Perlu Diketahui dan Tidak Boleh Terlewatkan
loading...
A
A
A
Rukun sholat sangat penting diketahui. Jika salah satu rukun ini tidak ada, maka sholat pun tidak dianggap sholat secara syar’i dan juga tidak bisa diganti dengan sujud sahwi. Karena yang dimaksud dengan rukun sholat adalah setiap perkataan atau perbuatan yang akan membentuk hakikat sholat.
Berikut adalah rukun-rukun sholat yang dihimpun dari hadis-hadis Nabi Shallalahu Alaihi wa Sallam, antara lain merujuk dari sahih Shahiih al-Jaami’ush Shaghiir, kitab hadis Sahih Bukhari, Sunan Abu Dawud, dan lainnya).
1. Niat dan berdiri bagi yang mampu saat mengerjakan sholat wajib.
Allah berfirman :
“… Dan berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” [Al-Baqarah: 238]
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat sambil berdiri. Beliau juga menyuruh ‘Imran bin Hushain untuk mengerjakan yang demikian. Beliau berkata kepadanya:
“Shalatlah sambil berdiri. Jika engkau tidak bisa, maka (shalatlah) sambil duduk. Jika tidak bisa, maka (shalatlah) dengan (tidur) miring (yaitu di atas tubuh bagian kanan dengan wajah menghadap kiblat." (Shahiih al-Jaami’ush Shaghiir)
2. Takbiratul ihram
Dari ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Kunci shalat adalah bersuci. Pengharamnya (pembukanya) adalah takbir dan penghalalnya (penutupnya) adalah salam.“ (HR. Ibnu Majah Tirmidzi, dan Abu Dawud).
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada orang yang buruk shalatnya:
“Jika engkau hendak shalat, maka bertakbirlah.”
3. Membaca al-Fatihah pada setiap raka’at
Dari ‘Ubadah bin ash-Shamit Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Tidak (sah) shalat orang yang tidak membaca fatihatul kitab (al-Faatihah).“ (HR. Mutafaqun 'Alaihi)
4, 5. Ruku’ secara thuma’ninah (tenang)
Berdasarkan firman Allah Ta’ala:
Berikut adalah rukun-rukun sholat yang dihimpun dari hadis-hadis Nabi Shallalahu Alaihi wa Sallam, antara lain merujuk dari sahih Shahiih al-Jaami’ush Shaghiir, kitab hadis Sahih Bukhari, Sunan Abu Dawud, dan lainnya).
1. Niat dan berdiri bagi yang mampu saat mengerjakan sholat wajib.
Allah berfirman :
وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
“… Dan berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” [Al-Baqarah: 238]
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat sambil berdiri. Beliau juga menyuruh ‘Imran bin Hushain untuk mengerjakan yang demikian. Beliau berkata kepadanya:
“Shalatlah sambil berdiri. Jika engkau tidak bisa, maka (shalatlah) sambil duduk. Jika tidak bisa, maka (shalatlah) dengan (tidur) miring (yaitu di atas tubuh bagian kanan dengan wajah menghadap kiblat." (Shahiih al-Jaami’ush Shaghiir)
2. Takbiratul ihram
Dari ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Kunci shalat adalah bersuci. Pengharamnya (pembukanya) adalah takbir dan penghalalnya (penutupnya) adalah salam.“ (HR. Ibnu Majah Tirmidzi, dan Abu Dawud).
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada orang yang buruk shalatnya:
“Jika engkau hendak shalat, maka bertakbirlah.”
3. Membaca al-Fatihah pada setiap raka’at
Dari ‘Ubadah bin ash-Shamit Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بَفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
“Tidak (sah) shalat orang yang tidak membaca fatihatul kitab (al-Faatihah).“ (HR. Mutafaqun 'Alaihi)
4, 5. Ruku’ secara thuma’ninah (tenang)
Berdasarkan firman Allah Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ