2 Doa yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW kepada Ali bin Abi Thalib

Minggu, 23 Oktober 2022 - 08:44 WIB
loading...
2 Doa yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW kepada Ali bin Abi Thalib
Nabi Muhammad SAW mengajari Ali bin Abi Thalib sejumlah doa, salah satunya doa pelunas utang. Foto/Ilustrasi: Dok SINDOnews
A A A
Rasulullah SAW telah mengajarkan sejumlah doa kepada Ali bin Abi Thalib . Doa tersebut kemudian diajarkan Ali kepada para sahabat yang lain. Berikut ini adalah 2 doa yang diajarkan Nabi Muhammad kepada menantunya itu.

اللهُمَّ اهْدِنِي وَسَدِّدْنِي

Ya Allah, berilah aku petunjuk, dan luruskanlah aku.

Dalam kitab "Syarh Thâ’ifah Min al-Ad’iyah", Syaikh Abdur Razzaq al-Abbad menjelaskan bahwa doa ini diajarkan Rasulullah SAW kepada Ali Bin Abi Thalib ra.



Hal yang terkandung di dalam doa ini ada dua permintaan agung, yaitu memohon petunjuk (al-huda) dan memohon kelurusan (as-sadad). Dan dua hal ini tidak akan diraih hamba kecuali dengan taufik dan hidayah-Nya.

Syaikh Abdurrazaq menjelaskan maksud dari al-hudâ adalah mengetahui kebenaran secara rinci dan global, serta diberi taufik untuk mengikutinya secara lahir dan batin.

Sedangkan as-sadâd adalah agar sejalan dengan kebenaran, mendapatkan petunjuk dan sunnah; yaitu dengan konsekuen memegang apa yang diajarkan Rasulullah SAW.

Dalam doa ini terkandung makna firman Allah SWT.

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

Tunjukilah aku jalan yang lurus (QS Al-Fâtihah/ 1: 6)

Dan firman-Nya:

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْاۚ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

"Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar (istiqamah), sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang Telah Taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya dia Mahamelihat apa yang kamukerjakan. (QS Hûd/ 11: 112)



Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW memberi wejangan kepada Ali, kala mengucap doa ini, agar menghayati gambaran yang diberikan Nabi SAW; yaitu menggambarkan petunjuk seperti halnya seseorang yang ditunjuki jalan yang benar kala tersesat; dan menggambarkan keadaan lurus (istiqamah) seperti halnya orang yang membidikkan anak panah, di mana ia berusaha untuk meluruskan bidikan panahnya; sehingga iapun tidak menggeser arah anak panahnya; agar bidikannya tepat dan tidak meleset.

Ini ditunjukkan sabda Nabi Muhammad SAW: "Dan mengenai petunjuk, ingat-ingatlah bagaimana engkau ditunjuki jalan yang benar (kala tersesat); dan mengenai keadaan lurus, ingat-ingatlah bagaimana (engkau) meluruskan (bidikkan) anak panah.

Maka “musafir” yang meniti jalan akhirat lebih sangat membutuhkan petunjuk-Nya, daripada butuhnya musafir dunia kepada orang yang menunjukkan jalan yang ia tuju. Demikian pula orang yang lurus istiqamah di jalan kebenaran, ia seperti halnya orang yang tepat sasaran mengenai bidikan panahnya.



Doa Pelunas Utang
Abu Wa'il meriwayatkan saat Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah, seorang pria mendatanginya dan mengeluh, "Wahai Amirul Mukminin, aku tidak bisa membayar utangku. Tolong bantu aku."
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2863 seconds (0.1#10.140)