Berada di 14 Tempat dan Kondisi Ini, Muslim Dituntut untuk Bersholawat

Sabtu, 29 Oktober 2022 - 05:15 WIB
loading...
Berada di 14 Tempat...
Begitu agungnya Nabi Muhammad Rasulullah Shallalahu Alaihi wa Sallam, hingga Allah Subahanu wa Taala dan malaikat-Nya pun bershalawat kepada beliau. Foto ilustrasi/ist
A A A
Begitu agungnya Nabi Muhammad Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam, hingga Allah Subahanu wa Ta'ala dan malaikat-Nya pun bersholawat kepada beliau. Inilah 14 tempat yang dituntut kepada umat Islam agar bersholawat kepada beliau Shallalahu 'Alaihi wa Sallam.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ ۗ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا


"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab : 56).



Dalam buku Ash-Shalaatu 'alan Nabiyyi Muhammadin Shalallahu 'Alaihi wa Sallam Ma'nahaa Mawaathinuha Tsamaraatuhaa, yang ditulis Nurah bintu Muhammad as-Sa'di, ada tempat-tempat (posisi) dimana kita dituntut untuk bersholawat . Baik yang hukumnya wajib (harus bersholawat) maupun yang Sunnah mu'akad (yang ditekankan).

1. Pada Tasyahhud Akhir

Tempat ini merupakan tempat yang paling penting dan paling ditekankan di dalam sholat, yakni di Tasyahhud akhir. Ulama dan kaum muslimin sepakat atas disyaria'atkannya shalawat di Tasyahhud akhir.

Diriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :

"Sholat tidak ada, kecuali membaca al-Fatihah dan tasyahhud, kemudian membaca shalawat atasku". ( dari kitab Mausu'ah Nadhrotun Na'im).

2. Pada Tasyahhud Awwal

Bersholawat pada tasyahhud yang pertama ini lebih pendek daripada tasyahhud akhir. Dan menurut Ibnu Qoyyim tasyahhud pertama ini sifatnya tidak wajib, melainkan hanya sunnah saja.

3. Setelah takbir kedua dalam sholat jenazah.

Setelah takbir kedua dalam sholat jenasah (termasuk sholat ghaib) adalah tempat yang disyari'atkan untuk membaca shalawat kepada Niabi Shallalahu 'Alaihi wa Sallam. Tidak perbedaan dari para ulama tentang hal ini.

4. Setelah Menjawab Muadzin (setelah selesai adzan)

Sebagian tempat yang dituntut untuk bershalawat adalah setelah menjawab muadzin. Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya, dari hadis Abullah bin 'Amr bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda :

"Jika kalian mendengar muadzin (melantunkan adzan), maka ucapkanlah yang semisal dengan yang diucapkan muadzin. Kemudian bersholawat lah kepadaku. Karena barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali,..".

5. Ketika berdoa

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata, "Saya pernah sholat, sedangkan ada Nabi Shollalahu 'Alaihi wa Sallam, Abu Bakar dan Umar menyertai nabi. Ketika selesai sholat dan aku duduk, maka aku berdoa memulai dengan memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala dan membaca sholawat kepada Nabi Shallahu 'Alaihi wa Sallam lalu aku berdoa perihal tentang diriku sendiri. Maka Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : "Mintalah sesuatu, niscaya engkau akan diberikan sesuatu tersebut".

6. Ketika masuk dan keluar masjid

Disyari'atkan juga ketika keluar atau masuk masjid bersholawat kepada Rasulullah Shallalahu A'laihi wa Sallam, yakni sebelum atau sesudah membaca doa keluar masuk masjid.

7. Ketika di Shafa dan Marwa (umumnya saat umrah atau haji)

Sebagian tempat membaca shalawat kepada Nabi Shallalahu 'Alaihi wa Sallam adalah ketika di Shafa dan Marwa (saat melakukan Sa'i salam ibadah umrah dan haji).

8. Ketika suatu kaum atau masyarakat sedang berkumpul atau dalam suatu majelis.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallalahu ' Alaihi wa Sallam bersabda :

"Tidaklah suatu kaum duduk dalam suatu majelis, sedang ia tidak berzikir pada Allah dan tidak bershalawat kepada nabinya, maka mereka akan mendapatkan penyesalan. Jika berkehendak, Allah akan menyiksa. Dan jika berkehendak, Allah akan mengampuni mereka."

9. Ketika disebutkan nama beliau Shallalahu 'Alihi wa Sallam.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

رَغَمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ


“Celakalah seseorang yang namaku disebutkan di sisinya lalu ia tidak bershalawat untukku.” (H.R. Tirmidzi dan Hakim).

10. Ketika berdiri di kuburan beliau Shallalahu 'Alihi wa Sallam.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Dinar, "aku melihat Abdullah bin Umar Radhiyallahu'anhu sedang berada di kubur Nabi Shallalahu 'Alaihi wa Sallam, lalu ia bersholawat kepada Nabi yang mulia. Dan berdoa untuk abu bakar dan Umar" (HR. Baihaqi).

11. Pada hari Jumat di siang dan malamnya.

Dari ‘Aus bin ‘Aus berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إنَّ أفْضَلَ أيَّامِكُمْ يَوُمُ الجُمْعَةِ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِيهِ فَإِنَّ صَلاَتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ …


“Sesungguhnya di antara hari-hari yang paling afdhal adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah shalawat untukku pada hari itu, karena sholawat kalian akan sampai kepadaku……” (HR. Abu Daud, Ahmad dan Hakim).

12. Di setiap tempat (kecuali toilet)

Dari Utsman bin Umar, beliau mengatakan,
"Aku mendengar Sufyan bin Said berkali-kali sampai tidak bisa kuhitung, setiap beliau (dimana saja) beliau membaca: “Semoga sholawat Allah dan para malaikatnya tercurah untuk Muhammad dan kepada para nabi Allah dan malaikatnya.”

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : "Janganlah kalian menjadikan rumah kalian sebagai kuburan (sepi dari amal kebaikan). Bershalawatlah kalian kepadaku, karena shalawat kalian akan sampai kepadaku di mana saja kalian berada."

13. Ketika sedang mengalami duka cita dan penderitaan di saat pagi dan sore hari.

Setiap tertimpa musibah dan penderitaan maka membaca sholawat sebanyak mungkin, maka Allah akan menghilangkan kedukaan itu. Dianjurkan setiap saat terutama pagi dan sore hari

Dari Abu Darda’radliyallahu ‘anhu, Nabishallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:

“Barangsiapa yang memberikan shalawat kepadaku ketika subuh 10 kali dan ketika sore 10 kali maka dia akan mendapat syafaatku pada hari qiyamat.”(HR. At Thabrani)

14. Ketika menulis nama beliau Shallalahu 'Alihi wa Sallam.

Syaikh Ibnu baz mengatakan bersholawat ketika nama Baginda nabi Shallalahu 'Alaihi wa Sallam adalah syariat. Dan harus ditulis secara sempurna dan jelas sesuatu perintah Allah dalam Surat Al-Ahzab ayat 56. Hendaklah selalu bershalawat dan menulisnya ketika melewati nama beliau Shallalahu 'Alaihi wa Sallam.


Wallahu A'lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1582 seconds (0.1#10.140)