Tafsir Basmalah Menurut Syaikh Al-Utsaimin

Jum'at, 11 November 2022 - 10:06 WIB
loading...
A A A
Apabila ia membaca: “Segala puji bagi Allah”.

Maka Allah menjawab: “Hamba-Ku telah memuji-Ku”.

Apabila ia membaca: “Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.

Maka Allah menjawab: “Hamba-Ku telah menyanjung-Ku”.

Apabila ia membaca: “Penguasa hari pembalasan”.

Maka Allah menjawab: “Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku”.

Apabila ia membaca: “Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan”.

Maka Allah menjawab: “Ini separoh untuk-Ku dan separoh untuk hamba-Ku”.

Apabila ia membaca : “Tunjukilah kami kepada jalan yang lurus”.

Maka Allah menjawab: “Ini untuk hamba-Ku, akan Aku kabulkan apa yang ia minta” [Hadits riwayat Muslim dalam kitab Shalat, bab : Kewajiban membaca Al-Fatihah di setiap raka’at no. (38) (395)]



Syaikh Al-Utsaimin mengatakan ini semacam penegasan bahwa basmalah bukan termasuk dalam surat Al-Fatihah.

Dalam kitab Ash-Shahih diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, ia berkata: “Aku pernah sholat malam bermakmum di belakang Nabi SAW, Abu Bakar, Umar dan Utsman ra. Mereka semua membuka sholat dengan membaca: “Alhamdulillaahi Rabbil ‘Aalamin” dan tidak membaca; ‘Bismillaahirrahmaanirrahiim” di awal bacaan maupun di akhirnya. (HR Muslim)

Menurut Syaikh Al-Utsaimin, maksudnya mereka tidak mengeraskan bacaannya. Membedakan antara basmalah dengan hamdalah dalam hal dikeraskan dan tidaknya menunjukkan bahwa basmalah tidak termasuk dalam surat Al-Fatihah.
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2035 seconds (0.1#10.140)