Kelakuan Tengil Anjing dan Kucing di Bahtera Nabi Nuh
loading...
A
A
A
MENURUT sebuah riwayat, setelah Nabi Nuh AS naik bahtera, dia melarang semua penumpang yang ada bersamanya melakukan persetubuhan karena khawatir akan berkembang biak sehingga bahtera akan penuh sesak. (
)
Perintah Nabi Nuh AS dituruti oleh semua penumpang yang ada di bahtera, kecuali anjing. Ia mengawini betinanya dan perbuatan anjing tersebut dilaporkan oleh kucing kepada Nabi Nuh.
Namun Anjing mengingkarinya. Ia kawin lagi dua sampai tiga kali. Hal itu kembali dilaporkan oleh kucing kepada Nabi Nuh AS. Atas laporan itu, Nabi Nuh mengutuk keduanya dengan aib. Sejak saat itu, terjadilah permusuhan antara anjing dan kucing, dan jika keduanya melakukan jima', pasti diiringi keributan.
Cobaan tak berhenti di sini. Kotoran binatang lama-lama menggunung di kapal. Hal itu membuat Nabi Nuh pening. Allah SWT pun memberi wahyu kepada Nabi Nuh agar memeras ekor gajah.
Setelah dia memeras-merasnya, dari sana muncul babi jantan dan babi betina. Binatang itu kemudian memakan kotoran yang menumpuk di bahtera itu.
Ketika babi itu bersin, dari bersinnya Allah menciptakan tikus jantan dan tikus betina. Keduanya berkembang biak dan kawanan tikus itu mulai menggerogoti pinggir-pinggir bahtera.
Nabi Nuh menerjunkan kawanan kucing berbuntut untuk mengusir kawanan tikus. Kawanan kucing memangsa tikus dengan cepat hingga memusnahkan tikus yang terakhir. Dan sejak saat itu, terjadilah permusuhan antara kucing dan tikus.
Perintah Nabi Nuh AS dituruti oleh semua penumpang yang ada di bahtera, kecuali anjing. Ia mengawini betinanya dan perbuatan anjing tersebut dilaporkan oleh kucing kepada Nabi Nuh.
Namun Anjing mengingkarinya. Ia kawin lagi dua sampai tiga kali. Hal itu kembali dilaporkan oleh kucing kepada Nabi Nuh AS. Atas laporan itu, Nabi Nuh mengutuk keduanya dengan aib. Sejak saat itu, terjadilah permusuhan antara anjing dan kucing, dan jika keduanya melakukan jima', pasti diiringi keributan.
Cobaan tak berhenti di sini. Kotoran binatang lama-lama menggunung di kapal. Hal itu membuat Nabi Nuh pening. Allah SWT pun memberi wahyu kepada Nabi Nuh agar memeras ekor gajah.
Setelah dia memeras-merasnya, dari sana muncul babi jantan dan babi betina. Binatang itu kemudian memakan kotoran yang menumpuk di bahtera itu.
Ketika babi itu bersin, dari bersinnya Allah menciptakan tikus jantan dan tikus betina. Keduanya berkembang biak dan kawanan tikus itu mulai menggerogoti pinggir-pinggir bahtera.
Nabi Nuh menerjunkan kawanan kucing berbuntut untuk mengusir kawanan tikus. Kawanan kucing memangsa tikus dengan cepat hingga memusnahkan tikus yang terakhir. Dan sejak saat itu, terjadilah permusuhan antara kucing dan tikus.
(mhy)