Kisah Abu Yazid Al-Busthami dan Masuk Islamnya 500 Pendeta Nasrani

Senin, 19 Desember 2022 - 21:04 WIB
loading...
Kisah Abu Yazid Al-Busthami dan Masuk Islamnya 500 Pendeta Nasrani
Kisah ulama sufi Syaikh Abu Yazid Al-Busthami sering menjadi asbab bagi orang-orang mengenal Islam dan Tauhid. Foto/ilustrasi
A A A
Kisah Syaikh Abu Yazid Al-Busthami, tokoh sufi abad ke-3 Hijriyah kelahiran Bustham Persia atau Khurasan (188-264 H atau 877 M) selalu sarat dengan ilmu dan hikmah berharga. Sebagai seorang alim dan ahli tasawuf, ia memiliki banyak pengikut.

Dakwahnya sering menjadi asbab bagi orang-orang mengenal Islam dan Tauhid. Bahkan tak sedikit yang bertaubat berkat keilmuan dan pengetahun makrifatnya.

Diceritakan dalam kumpulan hikmah dan kisah Syaikh Abu Yazid Al-Busthami yang ditulis Syaikh Abdullah bin As'ad Al-yaafi'ii dalam Kitab Mukhtashor Roudhur-Rayaahiin, sebanyak 500 Rahib masuk Islam setelah beliau menjawab pertanyaan para pendeta Nasrani itu. Berikut kisahnya:

نقل من مختصر روض الرياحين فى حكايات الصالحين ، للشيخ الإمام عبدالله بن أسعد اليافعى ، رضي الله عنه : " سأله الراهب لأبى يزيد البسطامى : " عن شيئ حج إلى بيت الله الحرام و طاف و ليس له روح و لا وجبت عليه فريضة ؟ " فقال أبو يزيد البسطامى : " هي سفينة نوح "

"Syaikh Abu Yazid Al-Busthami bertemu dengan para Rahib (pendeta Nasrani) di daerah Sam'an. Ada 10 pertanyaan diajukan oleh Rahib kepada Syaikh Abu Yazid. Salah satu dari 10 pertanyaan itu yaitu pertanyaan ke-8, para Rahib bertanya: "Jelaskan tentang sesuatu yang tidak punya ruh, namun ia dapat pergi ke tanah Mekkah dan melakukan thowaf mengelilingi Ka'bah?",

Maka Syaikh Abu Yazid Al-Busthami menjawab: "Tentang suatu benda mati yang dapat pergi ke tanah Mekkah dan kemudian melakukan thowaf mengelilingi Ka'bah, padahal ia tak mempunyai ruh. Jawabnya adalah perahu Nabi Nuh 'alaihissalam.

Ceritanya pada zaman itu, bumi dilanda banjir bandang yang sangat dahsyat. Namun sesampainya bahtera Nabi Nuh di tanah Mekkah tepat di atas Ka'bah, Subhanallah bahtera Nabi tersebut thowaf (mengelilingi Baitullah) dengan 7 kali putaran, layaknya orang yang thawaf.

Setelah Syaikh Abu Yazid menjawab seluruh pertanyaan Rahib tersebut, maka 500 pendeta Nasrani masuk Islam. Mereka mematahkan kalung salibnya dan melemparnya ke laut. Kemudian mereka membangun masjid-masjid di gereja yang mereka tempati sebelumnya.

Setelah itu mereka menjalankan syari'at Islam dengan baik hingga mereka menjadi orang-orang saleh. Inilah sekelumit berkah kalam dan ilmu Syaikh Abu Yazid Al-Busthami yang membuat para Rahib masuk Islam dan mengikuti ajaran Rasulullah SAW.

Nasihat Berharga untuk Seorang Murid
Dalam Kitab Taqdiisul Asykhosh Fil Fikris Shufiy Jilid 1 diceritakan sutau hari seorang murid Syaikh Abu Yazid Al-Busthami pernah bertanya kepada beliau.

"Wahai guru, aku sudah beribadah 30 tahun lamanya. Aku sholat setiap malam dan puasa setiap hari, dan aku tinggalkan syahwatku. Tapi anehnya, aku belum menemukan pengalaman ruhani yang Guru ceritakan. Aku belum pernah saksikan apa pun yang Guru gambarkan," tanya murid itu.

Syaikh Abu Yazid menjawab: "Sekiranya kau puasa dan beribadah selama tiga ratus tahun pun, kau takkan mencapai satu butir pun dalam ilmu ini." Sang murid heran: "Mengapa begitu Tuan Guru?"

Syaikh Abu Yazid menjawab: "Karena kelihatannya engkau sedang memuji Allah 'Azza wa Jalla, padahal sebenarnya kau sedang memuji dirimu."

Nasihat Syaikh Abu Yazid ini menyimpan pelajaran berharga di antaranya, mengingatkan orang yang sering beribadah mudah terkena penyakit ujub dan takabur. Kemudian, beliau menganjurkan muridnya berlatih menjadi orang hina agar ego dan keinginan untuk menonjolkan diri dan dihormati segera hilang. Dan yang tersisa adalah perasaan tawadhu dan kerendah-hatian. Semoga kisah ini bermanfaat.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0839 seconds (0.1#10.140)