Penjelasan Mengapa Manusia Pasti Merugi Jika Amalan Sholatnya Jelek

Jum'at, 30 Desember 2022 - 11:01 WIB
loading...
Penjelasan Mengapa Manusia Pasti Merugi Jika Amalan Sholatnya Jelek
Semua amal ibadah kita kepada Allah Taala tergantung dengan sholat, jika sholat baik maka baik pula semua amal ibadah kita yang lainnya, jika ibadah sholat jelek maka jelek juga amal ibadah lainnya. Foto istimewa
A A A
Amalan kebaikan apapun yang dikerjakan manusia pasti tidak mendapatkan pahala yang maksimal di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala ketika ibadah sholat -nya buruk, apalagi meninggalkan sholat. Artinya bahwa ketika amalan sholat kita jelek atau bahkan tidak sholat maka akan jeleklah semua amalan itu.

Mengapa? Karena semua amal ibadah kita kepada Allah Ta'ala tergantung dengan sholat, jika sholat baik maka baik pula semua amal ibadah kita yang lainnya, jika ibadah sholat jelek maka jelek juga amal ibadah lainnya.



Dalam Silsilah Al Ahadits Ash- Shahihah, disebutkan bahwa perkara yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah sholat. Apabila sholatnya baik maka seluruh amalnya pun baik. Apabila sholatnya buruk maka seluruh amalnya pun akan buruk. Maka, jangan sampai kita sudah bersusah payah ikhlas dan meningkatkan kualitas amal ibadah puasa, haji dan lain-lain, tetapi di timbangan menjadi jelek karena jeleknya sholat kita.

Dalam kitab Syarah Riyadush Shalihin syaikh Shalih Al-'Utsaimin, disebutkan bahwa jeleknya amaliah sholat adalah kerugian yang besar, yakni jika baik shalatnya, maka beruntung dan selamat. Jika tidak, maka kebalikanya yaitu rugi dan rugi. Salah satu cara memperbaiki kualitas sholat adalah dengan menambah kekurangan kualitas sholat wajib dengan sholat-sholat sunnah. Karena Allah Ta'ala akan melihat shalat sunnah kita, jika ada kekurang pada sholat wajib.

Secara umum, jika kita kurang dalam ibadah wajib maka kita sempurnakan dengan amal yang sunnah. Dalam Jami'ul Masa-il, Ibnu Taimiyah menjelaskan, "Barangsiapa yang lalai atau kurang dalam menunaikan ibadah wajib, hendaknya ia bersungguh-sungguh memperbanyak ibadah sunnah."

Sabda Beliau Shallalahu 'Alaihi wa Sallam :

إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإنْ صَلُحَتْ، فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإنْ فَسَدَتْ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوْا هَلْ لِعَبْدِيْ مِنْ تَطَوُّعٍ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُوْنُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا.
(رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ)


“Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman: ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi)

Sholat sunnah sangat penting karena jika ada yang kurang dari sholat wajibnya seorang hamba, maka sholat sunahnya lah yang akan menutupi kekurangan tersebut. Sehingga hendaklah seorang muslim memperbanyak dan menjaga amalan sunnahnya, bukan hanya mementingkan yang wajibnya saja.

Sholat menjadi penting karena itulah amaliah akhirat sesunguhnya. Sholat adalah amal untuk mendapatkan kebahagian di akhirat kelak. Sedangkan kehidupan dunia hanyalah kehidupan sementara dan akhirat adalah kehidupan abadi yang tak berpenghujung. Maka alangkah ruginya diri kita ini jika tak sudi mengorbankan barang 1 sampai 2 jam saja dari 24 jam yang kita miliki untuk kehidupan abadi kita dengan mengejakan sholat secara khusyuk yang diikui sholat-sholat sunnah.

Alangkah rugi diri kita ini jika kita menghabiskan 24 jam kita ini hanya untuk kehidupan dunia saja yang mana kehidupan dunia ini tak akan kekal selama-lamanya. Maka marilah kita renungkan kembali perintah Allah agar kita mencari kebahagiaan akhirat tadi, marilah kita tunaikan sholat wajib kita dan tak lupa pula kita menyempurnakannya dengan sholat-sholat sunnah, karena sholat adalah tiangnya agama ini.

Dan dalam pelaksanaan sholat diutamakan berjamaah bagi yang laki-laki. Sholat berjama'ah memiliki nilai 27 derajat lebih baik daripada shalat sendirian. Oleh sebab itu kita diharapkan lebih mengutamakan sholat berjama’ah daripada sholat sendirian saja. Gemar melaksanakan shalat berjama’ah berarti gemar mencari pahala yang besar.

Rasulullah bersabda:

Dari Abdullah ibn Umar ra., sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda: “Sholat berjama’ah lebih utama daripada shalat sendiri, dengan nilai 27 derajat.” (HR. Bukhori Muslim).

Maka hukum sholat berjama’ah adalah sunnah muakkad artinya dikuatkan atau sangat dianjurkan, terutama bagi laki-laki dan dilakukan di masjid. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَاِذَا كُنْتَ فِيْهِمْ فَاَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلٰوةَ فَلْتَقُمْ طَاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ مَّعَكَ وَلْيَأْخُذُوْٓا اَسْلِحَتَهُمْ


“Dan apabila kamu ada ditengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaknya segolongan dari mereka berdiri (shalat) bersamamu” (QS. An Nisa`:102 ).

Sedangkan amalan-amalan yang biasa Rasulullah laksakan setelah sholat yaitu, menghadap ke makmum setelah salam, berzikir, dan beristighfar.


Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2059 seconds (0.1#10.140)