Dinasti Mamluk: Sejarah, Perluasan Wilayah dan Keruntuhan

Selasa, 10 Januari 2023 - 22:59 WIB
loading...
Dinasti Mamluk: Sejarah, Perluasan Wilayah dan Keruntuhan
Wilayah kekuasaan Dinasti Mamluk membentang hingga ke Suriah. Foto/dok wawasan sejarah
A A A
Dinasti Mamluk atau Mamalik merupakan salah satu dinasti berpengaruh dalam sejarah peradaban Islam, khususnya di wilayah Mesir dan sekitarnya.

Dalam riwayatnya, Dinasti Mamluk muncul di Mesir yang kala itu menjadi salah satu wilayah Islam yang berhasil terhindar dari serbuan bangsa Mongol. Melihat sejarahnya, pendirian dinasti ini juga memiliki sejumlah fakta yang menarik untuk diketahui.

Mengutip keterangan dari Jurnal "Peradaban Dinasti Mamluk di Mesir" karya Mundzirin Yusuf, Dinasti Islam ini cukup banyak menghadirkan peradaban maju, baik dari sektor ilmu pengetahuan, infrastruktur, ekonomi, dan lain sebagainya.

Sejarah Dinasti Mamluk
Dinasti Mamluk pertama kali muncul di wilayah Mesir. Dalam penamaannya sendiri, dikenal sebagai Mamluk karena didirikan oleh mantan budak yang dalam bahasa Arab disebut "Mamluuk".

Sementara itu, ada juga yang menyebut dinasti ini sebagai Mamalik, bentuk jamak dari kata Mamluuk yang memiliki arti budak/hamba. Kemudian, ada juga yang menganggap Mamluk artinya takluk, dalam artian para budak dari berbagai bangsa yang membentuk sebuah pemerintahan oligarki di negara berdekatan.

Pada kemunculannya sendiri, terdapat beberapa versi yang berbeda. Pertama, mereka telah hadir sejak pemerintahan Abbasiyah sekitar abad ke-9 M. Dalam hal ini, kaum Mamluk direkrut dari kawasan di Kaukasus dan Laut Hitam untuk dijadikan pasukan tambahan.

Setelah menjadi Islam dan dididik, mereka dikirim ke Mesir untuk memperkuat kekuasaan Abbasiyah yang kala itu ditopang Dinasti Ayyubi.

Kemudian, teori lainnya menyebut bahwa kaum Mamluk merupakan para budak bangsa Turki dan Mongol yang dibeli Sultan Malik ash-Shalih yang saat itu menjadi penguasa Dinasti Ayyubi.

Berakhirnya masa kekuasaan Ayyubi dan digantikan oleh Dinasti Mamluk ditandai dengan naik tahtanya Izzudin Aybak yang bergelar al-Malik al-Mu'iz. Dalam perjalanannya, dinasti ini terbagi menjadi dua fase, yakni Mamluk Bahri (1250 M-1389 M) serta Mamluk Burji (1382 M-1517 M).

Beberapa Sultan yang terkenal dari Dinasti Mamluk di antaranya adalah Syajaratud-Dur, Mu'iz Izzuddin Aybak (Mamluk Bahri), serta Zhahir Saifuddin Barquq dan Hajji II (Mamluk Burji).

Perluasan Wilayah
Awalnya, Dinasti Mamluk hanya eksis di Mesir saja. Seiring waktu, mereka bergerak dalam perannya sebagai benteng umat Islam akibat kemunculan bangsa Mongol serta serangan pasukan salib di wilayah sekitarnya.

Tercatat, mereka pernah merebut kota benteng Arsuf pada 1263 M, kota benteng Safad (1264 M), kota benteng Arkad (1265 M), serta beberapa benteng lain yang tidak bisa direbut oleh Sultan Shalahuddin.

Kemudian, Dinasti Mamluk juga berhasil menguasai ibukota Antioch di Syria Utara dan mengakhiri sejarah Country of Antioch. Setelahnya, pada 1271 mereka berhasil mengepung benteng Acre dan memaksa mereka untuk meminta gencatan senjata.

Keruntuhan Dinasti Mamluk
Mengutip keterangan dari skripsi "Keruntuhan Dinasti Mamluk di Mesir" karya Muhammad Husni, terdapat sejumlah faktor yang membuat runtuhnya dinasti Islam ini.

Salah satu faktor terbesarnya adalah karena perebutan kekuasaan internal, sehingga mengganggu stabilitas pemerintahan. Hal ini membuat perekonomian negara tak terurus, pendapatan merosot, sehingga membuat pajak rakyat mengalami kenaikan tinggi.

Selain itu, ada juga faktor dari serangan Turki Utsmani yang berakhir kekalahan untuk Dinasti Mamluk. Beberapa hal itu menandai berakhirnya eksistensi Mamluk dalam sejarah peradaban Islam.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1416 seconds (0.1#10.140)