Tanah Arab Menghijau Pertanda Kiamat? Ini Kata Ustaz Adi Hidayat

Kamis, 19 Januari 2023 - 05:10 WIB
loading...
Tanah Arab Menghijau...
Pegunungan di Arab Saudi tampak menghijau dan subur setelah diguyur hujan beberapa pekan terakhir. Foto/tangkapan layar Channel Youtube Saber Mashhour
A A A
Ustaz Adi Hidayat (UAH) memberi penjelasan terkait berita viral tanah Arab Saudi yang menghijau. UAH menjelaskan fenomena tersebut dalam satu perbincangannya yang disiarkan Channel YouTube miliknya, 17 Januari 2023.

Dai yang juga Direktur Pusat Kajian Islam Quantum Akhyar Institute itu mengulas fenomena Arab menghijau itu dengan dua pendekatan. Berikut penjelasan UAH :

Pendekatan pertama secara ilmiah atau geografis, apakah karena curah hujan yang cukup banyak sehingga membuat tanah menjadi subur. Allah juga menerangkan hal ini dalam Al-Qur'an, dengan turunnya hujan menjadikan tanah subur dan menumbuhkan tumbuhan.

UAH menukil salah satu ayat pada Surat Al-Baqarah tentang tanda-tanda kekuasaan Allah:

الَّذِىۡ جَعَلَ لَـكُمُ الۡاَرۡضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَآءَ بِنَآءً وَّاَنۡزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً فَاَخۡرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزۡقًا لَّـكُمۡ‌ۚ فَلَا تَجۡعَلُوۡا لِلّٰهِ اَنۡدَادًا وَّاَنۡـتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ

Artinya: "(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui." (QS Al-Baqarah ayat 22)

Inilah kuasa Allah menurunkan air hujan sehingga menghasilkan tanaman dan tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat dan bisa dinikmati oleh manusia. Artinya, coba dilihat dulu apakah ini bagian dari fenomena alam yang biasa terjadi.

"Siklusnya kalau curah hujan banyak, terus menghijau. Nanti kalau sudah hujannya berhenti dan musim panas lagi, balik lagi kering lagi. Ini secara geografis yang perlu kita pahami," terang pendakwah kelahiran Pandeglang Banten itu.

Tanda Kiamat di Masa Nabi
Setelah melihat dari sisi geografi, baru kita lihat Hadis-hadis Nabi atau isyarat ayat-ayat Al-Qur'an yang menunjukkan apakah itu tanda-tanda Kiamat atau hanya peringatan tentang kebesaran Allah agar kita kembali kepada-Nya.

Terkait tanda-tanda Kiamat ini, ada hal yang harus kita sadari bahwa dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW sudah pertanda bahwa kita adalah umat terakhir. Karena beliau adalah penutup para Nabi (Khotaman-Nabiyyin). Artinya, Beliau adalah Nabi akhir zaman. Tidak ada lagi Nabi setelah beliau.

"Dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW sudah menjadi pembuka akhir zaman. Karena itulah ketika turun Surat Al-Qomar ayat pertama dibuka dengan kalimat 'iqtarabatis Saa'atu wan-syaqqal qomar' (saat hari Kiamat semakin dekat, bulan pun terbelah)," kata UAH.

Bukankah di antara mukjizat Rasulullah SAW salah satunya membelah bulan. Ini artinya era akhir zaman itu dibagi tiga bagian. Pembuka menuju akhir zaman dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW. Tugas Nabi ini membimbing umat manusia dalam menjalani kehidupan. Kurikulumnya adalah Al-Qur'an yang diturunkan oleh Allah.

"Mulai dari Surat Al-Fatihah sampai Surat An-Nas itu pedoman (kurikulum) hidup kita. Nabinya wafat, kurikulumnya tetap abadi. Beliau telah membimbing umat manusia secara detail selama 23 tahun lamanya," terang UAH.

Akhir zaman dimulai dari fase awal (pembukan), kemudian pertengahan hingga fase akhir, masing-masing memiliki tanda atau ciri sebagaimana disampaikan Nabi. Apabila mendekati bagian paling akhir berarti tandanya pun semakin besar. Artinya semakin dekat menjelang Kiamat maka tandanya pun semakin besar.

Kiamat Hak Prerogatif Allah
Ada satu ayat Al-Qur'an yang menarik untuk dikaji yaitu Surat Al-Ahzab ayat 63, Allah berfirman:

يَسۡـــَٔلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِؕ قُلۡ اِنَّمَا عِلۡمُهَا عِنۡدَ اللّٰهِؕ وَمَا يُدۡرِيۡكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُوۡنُ قَرِيۡبًا

Artinya: "Manusia bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari Kiamat. Katakanlah, "Ilmu tentang hari Kiamat itu hanya di sisi Allah." Dan tahukah engkau, boleh jadi hari Kiamat itu sudah dekat waktunya." (QS Al-Ahzab ayat 63)

Banyak tafsir menjelaskan, ada orang yang mencoba mengolok-ngolok saja. Ada yang ingin mencari pengetahuan untuk menyiapkan diri. Tapi pada masa itu pertanyaan ini datang dari orang-orang yang ingkar (kaum musyrik) untuk mengolok-olok dan menantang hari Kiamat segera didatangkan.

Maka Allah menjawab pertanyaan ini dengan kalimat: قُلۡ اِنَّمَا عِلۡمُهَا عِنۡدَ اللّٰهِؕ yang artinya "Ilmu tentang hari Kiamat itu hanya di sisi Allah."

Sampaikan kepada mereka bahwa ilmu tentang hari Kimat itu adalah hak prerogatif Allah Ta'ala. Karena Kiamat itu tentang akhir kehidupan. Nabi hanya menjelaskan bagaimana cara menjalani kehidupan.

Di akhir hayat, Allah menegaskan: "Dan tahukah engkau, boleh jadi hari Kiamat itu sudah dekat waktunya."
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3002 seconds (0.1#10.140)