QS. Taha Ayat 63

قَالُوۡۤا اِنۡ هٰذٰٮنِ لَسٰحِرٰنِ يُرِيۡدٰنِ اَنۡ يُّخۡرِجٰكُمۡ مِّنۡ اَرۡضِكُمۡ بِسِحۡرِهِمَا وَيَذۡهَبَا بِطَرِيۡقَتِكُمُ الۡمُثۡلٰى
Qooluuu in haaazaani lasaahiraani yuriidaani ai yukhrijaakum min ardikum bisihrihimaa wa yazhabaa bitariiqatikumul muslaa
Mereka (para pesihir) berkata, "Sesungguhnya dua orang ini adalah pesihir yang hendak mengusirmu (Fir‘aun) dari negerimu dengan sihir mereka berdua, dan hendak melenyapkan adat kebiasaanmu yang utama.
Juz ke-16
Tafsir
Sebagian dari mereka berkata, “Wahai penduduk Mesir, sesungguhnya dua orang ini, yaitu Nabi Musa dan Harun, adalah penyihir yang hendak mengusirmu dari Mesir, dari negerimu dan tanah kelahiranmu, dengan menampilkan sihir mereka berdua, dan mereka juga hendak melenyapkan adat kebiasaanmu yang utama dan kamu yakini, yaitu kepercayaan yang kamu anut dan kedudukan yang kamu nikmati.
Di antara percakapan mereka yang dirahasiakan yang dapat dicatat ialah kalau yang ditampilkan Musa nanti betul-betul sihir, jelas mereka akan mengalahkannya. Tetapi kalau yang ditampilkannya itu mukjizat dari Allah belum tentu mereka dapat mengalahkannya. Kalau dia mengalahkan kita di dalam pertandingan nanti itu, apa boleh buat, kita menyerah saja, dan mengikuti dia." Akhirnya mereka sepakat mengatakan bahwa Musa dan Harun itu adalah ahli sihir yang sangat pandai, akan mengusir kita dari negeri kita dengan sihirnya itu, dan akan mencopot kedudukan kita yang mulia itu.

Sengaja mereka menyusun satu rumusan begitu rupa yang mengandung tiga faktor tersebut yang dapat mengakibatkan dibencinya Musa dan Harun dan hilanglah pengaruh keduanya, namun akal sehat dan pikiran waras, tidak akan menerima alasan-alasan ahli-ahli sihir, orang-orang yang mau memperkosa hak asasi seseorang dengan mengusirnya dari tempat tinggalnya, begitu juga orang-orang yang akan menghilangkan kedudukannya.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Taha
Surat Thaahaa terdiri atas 135 ayat, diturunkan sesudah diturunkannya surat Maryam, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamai Thaahaa, diambil dari perkataan yang berasal dan ayat pertama surat ini. Sebagaimana yang lazim terdapat pada surat-surat yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah kepada orang-orang yang membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka demikian pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf thaahaa dalam surat ini. Allah menerangkan bahwa Al Quran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam. Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa orang nabi; akibat-akibat yang telah ada akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Selain hal-hal tersebut di atas, maka surat ini mengandung pokok-pokok isi sebagai berikut:
Bacaan Doa Agar Tidak...
Bacaan Doa Agar Tidak Hujan: Arab, Latin dan Terjemahannya

Bacaan doa agar tidak hujan bisa diamalkan jika turunnya hujan justru merugikan diri kita. Doa ini dikenal juga sebagai doa agar dihindarkan dari hujan yang merusak.

7 Isi Kandungan Surat...
7 Isi Kandungan Surat Al-A'raf Ayat 1-20 yang Dapat Dipelajari, Terdapat Bahayanya Menzalimi Allah

Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.

Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Cara Membuat Api

Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.

Hukum Tajwid Surat Yasin...
Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 16-18, Yuk Belajar Bersama!

Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.

Ilmuwan yang Lahir di...
Ilmuwan yang Lahir di Masa Daulah Mamalik: Dari Ibnu Khaldun sampai Ibnu Taimiyah

Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.